°27°

74 8 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G




Malam ini tubuh Selatan seketika sangat pegal. Biasanya tidak pernah terjadi seperti ini sehabis olahraga, latihan, tanding futsal. Mungkin karena sebelum tanding tadi Selatan tidak terlalu serius dalam melakukan pemanasan sehingga tubuhnya merasa sakit sakit dan kepalanya sedikit pusing.

Di sisi lain, Utara tengah sibuk dengan laptopnya. Entah apa yang dilakukan wanita itu padahal tidak ada guru yang memberikan tugas kemarin. Selatan hanya mengacuhkan dan kembali memijat kepala serta kakinya. Utara menutup leptopnya dan mengambil beberapa buku buku tebal yang berada di rak buku mini yang ia miliki. Utara menang tidak begitu suka membaca buku pelajaran karena dirinya lebih suka menghafal daripada membaca. Tetapi jika buku novel dirinya sangat gesit jika membaca. Utara membolak balikkan buku tebal tebal tersebut dan menghafalnya. Dirinya jadi sedikit rajin membaca buku buku pelajaran yang sangat tebal semenjak tidur dalam satu kamar dengan Selatan.

"Ehem. Sorry ganggu, gue boleh minta tolong ambilin minyak kayu putih sama minyak urut yang di samping meja belajar lo?" Tanya Selatan dengan suara datarnya tetapi tidak terdengar begitu ketus. Utara pun menurutinya saja toh barangnya hanya disamping meja belajarnya.

"Thanks" Selatan memijat kepalanya menggunakan minyak kayu putih agar menghilangkan sedikit kepeningannya. Dirinya juga memberikan minyak urut ke kedua kakinya agar mengurangi rasa pegalnya lalu memijitnya. Utara yang melihat cara memijit Selatan asal asalan dan pastinya pijitan itu tidak akan mengurangi pegal sama sekali pun bangkit dan duduk di ujung kasur.

"Cara lo mijit salah" Utara menggulung bajunya dan mengambil minyak urut lalu di tuangkan ke telapak tangannya. Utara pun mengulurkan tangannya dan memijat kaki Selatan. "Jangan sok sokan bisa mijit. Salah urat lo juga yang sakit!" Sengut Utara dengan suara dinginnya. Selatan diam saja menikmati pijitan Utara. Utara sepertinya cocok jadi tukang pijat karena memang seenak itu dan lumayan mengurangi pegal pegal di kaki Selatan.

"Lo punya cita cita jadi tukang pijit ya?" Selatan bertanya tanpa dosanya.

"Kalo iya kenapa?!" Balasnya tak suka. Bisa bisanya orang yang di depannya ini berfikir dangkal seperti itu. Dirinya bisa memijat karena sering diminta memijat Ander ketika dulu dan akan mendapatkan uang jika melakukannya. Selatan tak menanggapi dan lebih memilih menikmati kembali pijitan tersebut.

°••°

Selatan memang bukan anak geng motor. Dirinya tidak pernah mau bergabung ke dalam sebuah perkumpulan seperti itu. Zorax-kakanya pernah sesekali bergabung ke dunia geng motor saat SMA namun yang terjadi malah membahayakan orang di sekitarnya. Banyak musuh yang menyerang orang terdekat Zorax pastinya. Pernah suatu hari Selatan masih duduk di bangku smp. Ada seseorang yang mengaku temannya Zorax dan menjemput Selatan di sekolah atas suruhan Zorax. Tetapi ternyata salah, dia adalah salah satu musuh geng yang dimasuki Zorax. Selatan dibawa pergi dan diculik sampai 1 minggu tidak ada kabar. Pada akhirnya Zorax memberanikan diri meninggalkan dunia gengnya dan memilih ke jalannya karena tidak mau kejadian tersebut keulang lagi.

Selatan pun pernah berfikir untuk masuk ke dunia perkumpulan seperti itu. Namun dirinya urungkan karena dapat membuang buang waktu dan menghabiskan tenaga. Baginya mencari musuh adalah kesalahan besar karena pasti berdampak pada keluarga atau orang terdekatnya. Lagipula dirinya sekolah untuk belajar bukan menjadi jagoan. Maka dari itu Selatan memilih mengikuti balapan yang menghasilkan uang lewat biro jasa balap daripada harus tawuran atau mencari musuh yang entah apa gunanya. Cita cita Selatan adalah menjadi seperti pembalap rossi. Walau dirinya suka bola tetapi ia lebih ingin menjadi pembalap karena lebih menantang.

Kutub Selatan VS Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang