4. MENGINAP

33 8 5
                                        

Happy Reading
🌼
🌼
🌼

Im Seul memapah Jeno berjalan hingga ke rumahnya. Ia tak memiliki pilihan lain selain membawa ke rumahnya untuk di obati. Niatnya Im Seul akan membawa Jeno pulang ke rumahnya, tapi Jeno tidak memiliki daya untuk menjawab pertanyaan Im Seul.

Sepanjang jalan, tubuh Jeno sangat berat. Bahkan beberapa kali mereka hampir jatuh. Tubuh Im Seul yang memang tak lemah masih sempoyongan saat membantu Jeno yang semakin lama semakin melemah.

Gadis itu langsung membawa Jeno untuk duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Belum sempat melepaskan Jeno agar duduk di sofa, laki-laki itu sudah tergeletak begitu saja.

"Woahh.... untung saja," gumamnya yang berhasil menyeimbangkan tubuh agar tak jatuh di atas tubuh Jeno.

Nafas Im Seul terengah-engah akibat memapah Jeno, ditambah hatinya yang tak tenang, takut penjahat itu tiba-tiba menyerangnya saat di perjalanan. Im Seul tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika penjahat itu kembali datang dan menyerang Im Seul.

Gadis itu membenarkan posisi Jeno yang tak enak dipandang. Ia meluruskan tubuh Jeno dan mencari kotak obat. Im Seul bersimpuh di lantai dan mulai mengobati luka-luka Jeno dari mulai wajah hingga ke tangannya.

Im Seul dengan teliti membersihkan luka di wajah Jeno, memakaikan plester dibeberapa titik, mengompres lebam yang ada di wajah dan tangan Jeno.

Setelah selesai, Im Seul menyimpan kotak obat itu di atas meja ruang tamu. Sudah pukul 20.47 malam namun ibunya tak kunjung pulang dari tempat kerja. Gadis itu pun berniat untuk melihat wajah Jeno. Tenang.

"Memangnya benar kau menyukaiku?" tanya Im Seul pada Jeno yang tak sadarkan diri.

Gadis itu terus mengamati seluruh wajah Jeno. "Tampan, tapi masih tampan kak Soobin," ujarnya tersenyum malu-malu. Memang hal seperti itu kerap di alami banyak orang saat kita tengah memikirkan apa yang menarik dari orang yang kita sukai.

"Hoamm...." Im Seul menguap begitu panjang karena mengantuk. Lalu ia menyangga kepalanya dengan tangan di samping pinggang Jeno. Hanya butuh waktu beberapa detik saja, Im Seul langsung tertidur.

🌼🌼🌼

"Aaaaaaaaaa.... ya!"

Teriakan itu langsung membangunkan Jeno yang tertidur pulas. Laki-laki itu terkejut dan langsung bangkit dari posisinya. Im Seul yang tertidur di samping Jeno ikut terlonjak.

Kepala dua remaja itu terasa pening, sampai-sampai Im Seul tergeletak di atas karpet dengan mata terbuka.

"Im Seul-ah.... kau!" Wanita yang baru saja berteriak itu menghampiri Im Seul.

"Berdiri! Cepat berdiri!" Pinta wanita itu dengan tegas. Jeno masih tetap diam karena kebingungan.

"Ibu.... kepalaku pusing," rengek gadis itu.

"Cepat jelaskan pada ibu? Apa semua ini? Kau mabuk? Kenapa kau membawa pria ini kemari? Siapa dia?" Im Seul langsung di hujam ribuan pertanyaan. Gadis itu baru sadar kalau ia membawa seorang laki-laki.

Ia langsung terduduk dan mematung di depan ibunya. Nam Eunbi, wanita itu melotot sambil berkacak pinggang. Im Seul hanya bisa tersenyum kaku karena masih bingung untuk menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya.

Plak!

Perih menjalar di pipi Im Seul, Eunbi menampar putrinya tanpa mendengar sesuatu. Jeno langsung tersadar.

"Eo, bibi kenapa kau menamparnya?" Tanya Jeno terkejut.

"Diam kau! Berani-beraninya kau berkencan dengan putriku sampai menginap disini?!" Tegas Eunbi

REMINISCE : LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang