Happy Reading
🌼
🌼
🌼"Kim Chaewon! Tunggu aku!" teriak Im Seul dari dalam kelas. Chaewon - sahabat Im Seul - sudah menghilang dari balik pintu kelas.
"Aish gadis itu. Bisa-bisanya dia meninggalkanku dalam keadaan seperti ini."
Im Seul menggendong tasnya dan langsung keluar dari kelas. Chaewon memang sahabat yang sedikit menyebalkan bagi Im Seul. Gadis itu punya penyakit penasaran yang tinggi.
Karena Im Seul bukan gadis yang manja, jadi ia berlari untuk menyusul Chaewon walau lututnya masih sedikit perih karena hal tadi.
"Yaa! Chaewon-ah! Jangan terburu-buru."
Im Seul menuruni anak tangga tanpa terlewat sedikitpun. Hingga di anak tangga terakhir, bahunya bertabrakan dengan seorang siswa yang akan naik ke lantai atas. Sebuah benda terjatuh, namun Im Seul tidak mempedulikan hal itu, ia terus berlari hingga bisa menyusul sahabatnya.
Ia membenarkan posisi tasnya setelah berhasil ditipu oleh siswi yang tak dikenalinya. Tangan kekarnya membuka pintu kelas yang keadaannya tak ada siapapun. Entah mengapa ia bisa berangkat sepagi ini. Mungkin karena memang takdir mengharuskannya untuk menjadi siswa teladan hari ini.Kakinya melangkah memasuki kelas kosong itu. Tapi tunggu sebentar, apa itu? Benda kotak berwarna biru berada di atas mejanya. Langsung saja ia berjalan menuju ke bangkunya.
"Apakah aku meninggalkan kotak bekalku?" Gumamnya.
Namun sebuah stickynote menjawab pertanyaan yang baru saja ia tanyakan. Makan ini ya kak, semoga harimu menyenangkan-!
Siapa yang menaruhnya disini? Apa maksud semua ini? "Aishh.... kurasa dia pelaku semua ini," gumamnya sambil mengingat siswi yang menipunya.
"Kenapa dia memberiku ini? Apakah tugas dari para guru kurang, sampai-sampai bersikap seperti orang yang tidak punya kerjaan seperti ini?"
Ia membuka kotak bekal itu dan melihat isinya. Dua buah sandwich.
"Lee Jeno? tumben sekali kau datang awal?" Suara itu membuat atensinya teralih.
Siswa bernama Lee Jeno itu hanya terkekeh mendengar sapaan teman satu kelasnya. Baginya, sapaan seperti itu sudah biasa ia dapatkan saat dirinya berangkat pagi ke sekolah. Karena memang selama ini, Jeno selalu berangkat ke sekolah 10 menit sebelum bel dibunyikan. Kecuali jika ada hal-hal penting atau saat ia ingin berangkat pagi. Hari ini contohnya.
"Woaa.... apa kau mendapat kiriman?" Tanya teman satu kelasnya yang bernama Na Jaemin.
"Entahlah, tiba-tiba saja kotak bekal ini ada di atas mejaku. Dan ada sedikit pesan yang ditinggalkan oleh pengirimnya," jelas Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
REMINISCE : LAST LOVE
Fanfiction【Lee Jeno】 "Takdir itu indah, ya. Bisa-bisanya mempertemukan dua keistimewaan menjadi sebuah perasaan tanpa kepastian"