[ Season 1 ]
Terkadang ada sebuah batasan yang sengaja dibuat dan sengaja juga ingin dihancurkan. Ketika berada disebuah kebimbangan rasa untuk memiliki lebih atau hanya sebatas bersama.
Warn! Boyslove | Campus Life | Lokal AU | All Fake Sosmed | Sh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan dan Jisung sejak tadi cekikikan tak berhenti, mengundang rasa penasaran 8 orang manusia lain yang ada diruangan itu, benar-benar kelakuan yang patut dicurgai. Pasalnya sejak tadi Haechan dan Jisung hanya sibuk dengan ponsel mereka dan secara tiba-tiba cekikikan dan tersenyum penuh arti sambil menatap Mark dan juga Jeno yang sedang menyuapi Mark buah semangka yang dibawanya.
"Lu kenapa sih, Chan?" tanya Yangyang, orang yang penah kenal dekat dengan Haechan karena even dikampus mereka. Haechan tersenyum dan berdiri, berpindah dari duduknya yang didekat kasur Mark menuju bagian yang lebih luas sedikit, tempat Jaemin, Renjun, Yangyang, Lucas, Hendery dan Dejun berada, sambil mengajak Jisung juga mendekat.
"Gue ada sesuatu yang harus kalian semua denger. Ini itu--"
"Mau ngejalanin rencana apalagi kalian berdua dek?" potong Mark saat tahu jika kedua adik bandelnya itu akan membicarakan tentang sebuah rencana, terlihat dari gelagat keduanya. Haechan dan Jisung saling tatap dan menatap malas Mark, kakak sulungnya ini memang terlalu menyebalkan.
"Diem aja bang! Intinya kita akan bantu rebut kembali apa yang harus jadi milik abang!" jawab Haechan sambil menaik turunkan alisnya jahil, sedikit mengirim sinyal pada Mark dan hanya dibalas dengusan oleh Mark.
"Habis dibantuin rebut kembali jangan disia-siain lagi, harus langsung kasih kejelasan! Bukan jemuran digantung mulu." sarkas Jisung yang sukses membuat Mark menatap kesal kearah adik bungsunya, sedangkan Haechan sudah memeluk Jisung dengan bangga. Jeno yang sejak tadi ada didekat Mark hanya bergantian menatap Mark, Jisung dan Haechan, lucu memang jika tiga orang ini sedang beradu argumen.
"Emang apaan sih, Chan? Apaan sih, Sung?" tanya Jeno cukup polos yang berhasil membuat Mark sedikit tersenyum miris dan beberapa manusia lainnya disitu menatap malas Jeno, wajar jika Mark sedikit susah dalam mendapatkan Jeno.
"Adalah Jen! Udah mending lu fokus aja nyuapin abang gue ya!" jawab Haechan sambil memutar arah duduk Jeno jadi menghadap Mark.
"Abang kita ke taman yang diluar itu bentar ya? Ini urusan penting soalnya, misi penyelamatan sebuah kapal." ucap Jisung iseng dan langsung berjalan keluar dari kamar Mark diikuti beberapa manusia yang lebih tua darinya dibelakang. Setelah kepergian beberapa teman mereka, kini hanya tinggal Mark dan Jeno saja berdua diruangan Mark, Jeno juga sudah selesai menyuapi Mark semangka yang dibawanya.
"Marky, masih ngga enak perutnya?" tanya Jeno setelah meletakkan tempat buah semangka yang tadi dibawanya dan menyodorkan satu gelas air putih untuk Mark minum. Mark menerima gelas itu dan meminum isinya hingga tandas.
"Mendingan sih, dari kemarin juga udah makan sampe habis juga." jawab Mark pelan sambil mengusak pelan surai hitam kecoklatan Jeno, membuat kedua pipi Jeno bersemu samar juga hati dan rasa Jeno yang mulai kembali terusak. Jika Jeno boleh jujur, Soobin tidak pernah selembut dan semanis ini padanya, baik sebelum atau sesudah pacaran. Berbeda dengan Mark, Jeno selalu merasakan kehangatan dan kelembutan yang Mark berikan itu tulus dan begitu hangat, benar-benar menyenangkan untuk dirinya.