[ Season 1 ]
Terkadang ada sebuah batasan yang sengaja dibuat dan sengaja juga ingin dihancurkan. Ketika berada disebuah kebimbangan rasa untuk memiliki lebih atau hanya sebatas bersama.
Warn! Boyslove | Campus Life | Lokal AU | All Fake Sosmed | Sh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti kata Mark kemarin pada Jeno, hari ini dirinya dan ketiga temannya kuliah full day, yang berati dari jam 7 pagi hingga jam 6 sore, dari kampus buka sampai tutup. Selain itu jeda antar mata kuliah yang cukup sedikit membuat Mark, Dejun, Hendery dan Lucas tidak bisa keluar wilayah universitasnya, hanya bisa berkeliling universitas atau makan di kantin fakultas, hanya disitu-situ saja.
Suara bolpoint yang bertabrakan dengan ujung meja dan beberapa lembar kertas menjadi latar belakang suara sang dosen menjelaskan materi tentang Metodologi Desain, matakuliah terakhir untuk hari ini. Mark melirik jam dinding yang bertengger manis didinding kelasnya, tiga menit lagi kelasnya selesai dan entah mengapa badannya terasa cukup tidak baik.
"Kelas saya akhiri sampai disini. Jangan lupa tugas yang saya berikan untuk segera dikumpulkan. Selamat sore dan hati-hati dijalan." ucap sang dosen mengakhiri kelasnya dan segera keluar dari kelasnya, disusul suara lenguh lelah para mahasiswanya, akhirnya satu hari selesai.
"Habis ini mau makan dulu apa langsung cabut?" tanya Lucas sambil meregangkan badannya, cukup lelah untuk satu hari terus duduk di kursi yang sama hanya berbeda ruangan.
"Gue laper nih, jeda siang tadi ngga cukup buat makan woy." jawab Hendery yang juga meregangkan badannya, benar-benar lelah.
"Gue ngikut aja deh, namanya juga nebeng." jawab Dejun sambil meregangkan badannya, hanya bedanya Dejun sudah berdiri sedangkan Lucas dan Hendery masih duduk.
"Gue balik aja. Badan gue kayaknya ngga beres." jawab Mark lirih sambil berdiri dari kursinya dengan sedikit sempoyongan, membuat ketiga temannya dengan cekatan menangkap tubuh Mark.
"Lu kenapa? Perasaan tadi pagi ngga kenapa-napa, Mark." ucap dan tanya Dejun sambil meletakkan punggung tangannya pada kening dan belakang telinga Mark, mengecek suhu sang teman.
"Ngga tau, dari sampe kampus gue ngerasa badan gue ngga beres." jawab Mark sambil berjalan pelan dengan bantuan Dejun yang merangkulnya, sedangkan Lucas dan Hendery berjalan perlahan dibelakang keduanya.
"Yaudah kita cabut balik kerumah Mark aja." ucap Lucas sambil mengeluarkan kunci mobilnya dan berjalan didekat Mark, diikuti anggukkan kepala setuju oleh Hendery dan juga Dejun.
"Kalian kalo mau makan ngga papa elah. Gue balik naik grab aja ngga masalah." ucap Mark pada ketiga temannya yang sepertinya tidak diindahkan ketiganya, karena kini Hendery juga merangkul Mark, Dejun di kanan dan Hendery di kiri.
"Terus mau di kutuk jadi ondel-ondel kita sama mama lu Mark? Nggalah enak aja." tanya dan ucap Lucas asal yang berhasil mendapat jitakan sayang dari Dejun, membuat korbannya mendengus kesal.
"Udah kita anterin lu balik nanti kita delivery order aja gampang." sahut Hendery yang disetujui oleh Dejun dan juga Lucas. Mark tersenyum tipis, badannya benar-benar sangat lemas.
"By the way ini kita--"
Bruk!
"Mark!!" teriak Dejun dan Hendery bersamaan membuat ucapan Lucas terhenti dan menghadap belakang, melihat kedua temannya yang sudah kembali membopong Mark yang tadi sempat terjatuh, cukup mengagetkan beberapa mahasiswa yang masih ada di lobby kampus mereka.