35

3.3K 315 56
                                    

Warn : Harsh Word ; Adegan Kekerasan--------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warn : Harsh Word ; Adegan Kekerasan
--------------------

Jeno melempar ponselnya ke sofa dengan kekesalan yang sangat jelas sekali terlihat, membuat Renjun, Yangyang dan Jaemin mengehentikkan kegiatan mengunyah mereka dan saling melempar tatap bertanya.

"Kenapa lu?" tanya Renjun sambil kembali mengunyah pancake buatan Jeno yang sudah masuk kedalam mulutnya.

"Perasaan tadi baik-baik aja, mesam-mesem aja. Kenapa tiba-tiba mengkerut ke kulit jeruk?" celetuk Jaemin sambil kembali memasukkan potongan pancake kedalam mulutnya, membuat Jeno menatapnya kesal dan menjitak kepalanya, membuat sang korban mengaduh namun tetap mengunyah pancakenya.

"Cerita Jenab! Kita temen lu by the way, bukan patung pajangan dasbor mobil Jaemin!" timpal Yangyang setelah menyesap es coklat yang Jaehyun buat. Johnny dan Jaehyun berada di ruang makan keluarganya, berniat memang untuk menguping pembicaraan Jeno, sekaligus memasak makan siang. Jeno mengehela nafasnya kesal, mendudukkan dirinya dengan benar sambil mendekap bantal kursi yang ada.

"Soobin mau kerumah." ucap Jeno pelan dan lirih namun masih jelas masuk kependengaran ketiga temannya.

"APAA?!! UHUK...OHOK..." kaget ketiganya kompak, bahkan mereka tersedak bersamaan. Jeno dengan cekatan memberikan minum pada ketiga temannya.

"Ngapain si ubin neraka kesini? Belum kapok apa diantem sama bang Johnny? Perlu diantem sama siapa lagi sih?" tanya Renjun kesal setelah menegak hingga tanda air putih yang tadi Jeno berikan. Jeno menggedikkan bahunya tak tahu.

"Katanya mau ngomong sama gue sih, cuma kemaren-kemaren dia juga udah kesini. Maksud gue ngapain sih dia kesini terus!! Arrghh!!" kesal Jeno sambil mengacak surainya frustasi, terlalu kesal dan jengah dengan kelakuan Soobin, kekasihnya yang sudah menjabat selama 4 minggu.

"Kemaren emang ngomong apa sama lu?" tanya Yangyang sambil berpindah duduk dekat pada Jeno, mencoba menenangkan temannya.

"Kemarin dia cuma nanya doang kenapa gue ngechat dia kasar banget, gue bilang aja lagi ngga mood, padahal kak Jaehyun yang balesin. Tapi, ngga mungkin kan gue jujur? Tapi gue beneran lagi ngga mood sama doi beneran." jawab Jeno panjang kali lebar yang membuat ketiga temannya saling tatap.

Ting..tong..

Suara bel rumah Jeno berhasil membuat ketiga temannya secara bersamaan menatap Jeno yang sudah menghela nafasnya lelah. Jeno berjalan malas kearah pintu utamanya, membukanya dengan tidak ada raut antusias.

"Masuk." ucap Jeno malas pada Soobin, membuat Soobin hanya menatap heran pada Jeno dan beralih pada ketiga teman kelasnya yang menatapnya dengan tatapan kesal. Soobin menarik pergelangan tangan Jeno, membuatnya berhenti melangkah dan memutar badannya menghadap Soobin.

"Apasih?!!" ucap Jeno malas sambil berusaha melepaskan tangan Soobin yang mencekal pergelangan tangannya.

"Boleh ngomong berdua doang sama lu?" tanya Soobin pada Jeno. Jeno melepaskan tangan Soobin yang mencekal pergelangan tangannya. Berjalan kembali pada kursi yang tadi didudukkinya ditengah Renjun dan Yangyang.

Tanpa Status. | Markno [1/2] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang