[15] - MANUSIA SETENGAH BUAYA

52 10 0
                                    

~HAPPY READING~




​"Parah, lo bohong lagi sama gue, lo bilang Raga mau bolos seminggu, ini malah jalan-jalan ke mal. Kalau lo bilang jujur kan bisa gue ngajak si Siti," oceh Dika menatap Kevin sinis.

​"Lo bisa ngajak Siti jalan-jalan di lorong jembatan, sambil menelusuri hal-hal horor dan berbau mistis. Dijamin Siti nempel ke lo Dik," sahut Kevin dengan senyum merekahnya.

​Dika terdiam, otaknya mulai berputar kembali memikirkan ide gila yang terucap dari mulut ketua osis itu. Ide brilian yang tak pernah terpikirkan oleh manusia bodoh seperti dirinya. Dika menganggut pasrah, mengiyakan ide gila itu.

​"Lo sebenarnya udah suruh Vina apa belum?" tanya Raga yang mulai bosan menunggu. Ia sudah berpakaian rapi, tak lupa memakai kacamata hitam yang membuatnya semakin terlihat keren.

​"Sabar Ga, ini gue nunggu chatnya," balas Kevin santai sembari merebahkan tubuhnya di sofa.
​Raga asik bertarung dengan Dika di dunia virtual.

Kedua manusia itu beradu kejantanannya dalam play stasion. Raga berusaha lebih bersabar sembari mematangkan rasa groginya menjadi percaya diri untuk bertemu dengan Cinta nanti. Ia sudah menyusun beberapa narasi dan dialog guna memperkokoh harapannya merebut hati Cinta.

Drrtt... drrtt... drrtt....

​Ponsel Kevin bergetar, ia sengaja menonaktifkan suara ponselnya supaya Raga tidak mendesak dirinya terus menerus. Kevin merogoh saku celananya dan langsung menatap layar ponselnya. Ternyata benar ada beberapa chat masuk dari Vina. Ia langsung membuka chat pacarnya itu.
​Sayangku: Sayang, aku udah berhasil ngajak Cinta keluar.

Sayangku: Aku sekarang udah di jalan, sebentar lagi sampai mal.

​Sayangku: Kamu hati-hati di jalan ya sayang. I love you.

​Kevin tersenyum penuh makna membaca chat Vina sembari menoleh kedua temannya yang masih asik bertarung di playstation miliknya.

Kevinprawira: Iya, sekarang aku jalan. I love you too.

​Tak mengenal situasi, setiap saat dan setiap waktu pasangan terbucin itu selalu dimabuk asmara. Namun, privasi hubungan mereka tetap terjaga, tidak ada yang mengetahui hubungan kedua manusia itu, kecuali Cinta.

​"Vina udah jalan ke mal sama Cinta," ucap Kevin.
​Tak ada angin yang membawa hujan, tapi hembusan angin itu terasa kencang menerpa pipi Kevin setelah Raga berlari cepat melewatinya. Kevin dan Dika melongo melihat kecepatan lari manusia setengah buaya itu.

​"Kenapa lagi tuh?" tanya Dika seperti biasanya.

​"Nyari harta karun!"

​"Ga, tunggu gue! Jangan serakah, gue juga mau!" teriak Dika kencang membanting stik play station yang tak berdosa itu, ia langsung menyusul Raga.
​Kevin menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua temannya itu, yang baginya masih belum mencukupi syarat menjadi manusia normal. Ia merasa hanya dirinya yang waras di antara kedua temannya itu.

...

​"Sayang kamu di mana sih, belum datang juga," batin Vina. Ia sudah sampai mal lima belas menit yang lalu, tapi Kevin dan teman-temannya itu belum menampakkan batang hidungnya.

​Vina mengajak Cinta keliling mal berusaha mengulur-ulur waktu, ia juga sengaja lupa dengan tempat di mana barang-barang yang akan dicarinya itu berada. Ia bersusah payah menarik Cinta keluar. Oleh sebab itu, ia harus mendapatkan feedback yang maksimal.

MANUSIA SETENGAH BUAYA [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang