[2] - MANUSIA SETENGAH BUAYA

190 28 3
                                    

~HAPPY READING~




Cinta memutuskan beranjak dari kelasnya, ia ingin menuju perpustakaan. Gadis ini membawa beberapa buku dengan berbagai ukuran, entah buku apa saja yang ia bawa, ia ingin menemukan inspirasi baru di perpustakaan.

BRAAKKSS....

Benturan tak dapat terhindarkan, Cinta tersungkuk, tapi tak jatuh.

​"Kalau jalan lihat-lihat dong!" seru Cinta entah kepada siapa, ia belum melihat orang yang menabraknya.

​"Maaf, gue nggak sengaja. Lo nggak apa-apa kan?" ucap seorang pria dengan mengenakan earphone, terlihat santai.

​"Lo lagi! Lo sengaja nabrak gue? Punya salah apa gue sama lo?" teriak Cinta.

​Pria itu rupanya orang yang pernah mengalami permasalahan dengan Cinta beberapa hari yang lalu di sebuah taman.

​"Lo sekolah di sini? Salah milih sekolah lagi gue," balas Raga, pria tampan yang mapan, tapi sayang kurang baik dalam pergaulan. Ia dikenal sebagai pemberontak di sekolah lamanya, ia juga anggota dari perkumpulan yang sering meresahkan kota. Orang tuanya kewalahan menangani anaknya ini. Entah dari mana ia mendapat pengaruh buruk seperti itu, untungnya ia memiliki sanak keluarga yang masih peduli dengan dirinya.

​"Iya lo memang salah, termasuk salah muncul di hadapan gue!" seru Cinta.

​Cinta tak memedulikan Raga lagi, ia terlihat sangat kesal, tercermin dari raut wajahnya. Ia cepat berpaling dari hadapan Raga.

​"Dasar cewek songong! Belum tahu siapa gue," gumam Raga. Ia masih masih menatap punggung Cinta yang kian menghilang.

​"Apaan nih."

​Raga tak sengaja menginjak sesuatu, terlihat ada dua buku yang tergeletak di lantai, ia langsung mengambilnya. Buku berjudul Catatan Rumus Fisika dan Pintar Kimia sudah dalam genggaman Raga. Ia yakin buku itu milik cewek songong, yaitu Cinta.

​"Gue simpan buku lo baik-baik, sampai lo minta maaf sama gue," batinnya.

​Raga cepat menuju kelasnya, mencari keberadaan kawan barunya di SMA Rajawali ini. Ia ingin menanyakan perihal cewek songong yang sangat membuatnya kesal itu kepada kedua pria yang dikatakan terkenal di SMA ini.

​Banyak pasang mata perempuan yang menatap Raga, tentunya ia merasa risi. Rasa percaya diri dan kesombongannya akan meronta-ronta.

​"Ngapain kalian lihat gue gitu?" ucapnya menatap sekelompok perempuan.

​"Lo lagi, biasain lihatnya!"

​"Udah biasa kali," sahut seorang wanita.

​"Gue emang ganteng, kalian semua pasti terpesona sama gue," ucap Raga sembari mengibaskan kerah bajunya.

​Tidak ada seorang pun yang berani membalas perkataannya lagi, mungkin sebagian besar perempuan yang menatapnya tak biasa itu mulai tersadarkan, betapa angkuhnya seorang Raga.

​Raga melihat kedua temannya duduk santai di depan kelas dengan gayanya masing-masing.

​"Dari mana aja lo?" tanya Dika, ia siswa nomor dua paling dikenal seantero SMA Rajawali atas kenakalannya yang merajala lela.

​"Ketemu cewek songong," sahut Raga masih dengan rasa kesalnya.

​"Ketemu cewek songong? Apa cewek cantik?" goda Dika lagi.

​"Cantik sih, tapi songong. Masa gue udah minta maaf, dia makin ngelunjak," ungkapnya.

​"Siapa sih? Lo ada masalah apa?"

​"Mana gue tahu namanya, gue tadi nggak sengaja nabrak dia, jugaan gue nggak lihat."

​"Ciri-cirinya gimana?" tanya Dika semakin penasaran.

​"Yang bener aja lo nanya ciri-ciri, semua cewek juga seragamnya sama di sini," sahut pria berbadan kekar, siapa lagi kalau bukan Kevin. Ketua basket, hobi bulu tangkis, dan pengonsumsi makanan sehat itu.

​"Gue nemu ini, gue yakin pasti dia yang punya," ucap Raga sembari menyodorkan buku yang ia temukan.

​"Yang bener aja, semua siswa juga punya buku gini," sahut Dika dengan tawanya.

​"Lupain aja Ga, lo simpen aja bukunya biar lo makin pintar," tambah Kevin tak berdosa.

​"Udahlah, malas gue nginget lagi."

​Dika dan Kevin saling menoleh sembari tersenyum kecil, tampaknya pemikiran kedua manusia ini sama.

​"Ga, menurut penerawangan gue, kalau lo tabrakan sama cewek terus lo dapat barangnya kemungkinan itu jodoh lo," ucap Kevin serius.

​"Bener tuh, dari berbagai artikel dan buku-buku fiksi yang gue baca kemungkinan besar lo berjodoh sama cewek pemilik buku itu," tambah Dika sembari menunjuk buku yang dibawa Raga.

​Raga tak berkata apapun, ia hanya menatap kedua temannya ini dengan tatapan tajam. Ia tak ingin membahas hal itu lagi, ia hanya menunggu permintaan maaf dari cewek songong itu.

​"Mau ke mana lagi lo?" tanya Dika melihat Raga berpaling dan menghentakkan kakinya keras.

​"Nyari jodoh," ketus Raga asal.

​"Cariin juga jodoh gue Ga, seumur-umur belum pernah ada yang mau sama gue."

​"Yaelah Dik, pacarin aja Mbak Mirna, setau gue dia juga belum pernah nikah kan," celetuk Kevin dengan tawa merekahnya.

​"Ogah! Tapi kalau keponakannya gue mau, hehe."
​Tidak ada balasan dari Kevin, ia hanya menatap Dika dengan sinis. Ia tidak ingin memperpanjang urusannya dengan pria tak laku itu.

...

BAGIMANA CERITANYA? KOMENTARNYA, DONG❤️ TERIMA KASIH, YA SUDAH MAU MEMBACA. PLEASE BANTU VOTE DAN BAGIKAN CERITA INI KE TEMAN-TEMANMU❤️❤️❤️ NANTIKAN KETEGANGAN-KETEGANGAN PADA PART BERIKUTNYA😊

MANUSIA SETENGAH BUAYA [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang