SEBELUMNYA SAYA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA KALIAN YANG SUDAH BERKENAN MENGUNJUNGI CERITA INI🥳🥳🥳
SEMOGA KALIAN DAPAT MENIKMATI CERITA INI DENGAN BAIK YA, SEMOGA HARAPAN SAYA JUGA TERWUJUD😍😍😍 KRITIK SARAN DARI KALIAN SANGAT SAYA HARAPKAN DALAM KEBERLANGSUNGAN CERITA INI, MOHON BERBAIK HATI BERKOMENTAR YA TEMAN-TEMAN😊😊😊
IKUTI CERITA INI SAMPAI SELESAI, KARENA MEMBACA SETENGAH ITU TIDAK AKAN MEMBUAT KALIAN PUAS. KEPUASAN KALIAN YANG MEMBUAT SAYA TIDAK PUAS, HAL ITU BISA MENAMBAH SEMANGAT SAYA DALAM BERKREASI, HEHE🥳😍🥰
FOLLOW SAYA JUGA YA TEMAN-TEMAN, SUPAYA TETAP BERADA DALAM SATU JALUR😊😊😊
SEKIAN DAN TERIMA KASIH. SELAMAT MENIKMATI.
😍😍😍~HAPPY READING~
•
•
•
•
•Alunan merdu nada gitar menyambut hari baru penuh cinta, penghuni rumah Cinta Meysha Putri. Sang pemeran utama dengan parasnya yang cantik, berkulit putih, bodi bak model, dan rambutnya lurus hitam panjang. Mungkin kebanyakan pria akan terpesona memandangnya. Ia adalah anak bungsu hiperaktif yang selalu menyibukkan diri dengan aktivitasnya.
"Kak, bisa diam nggak sih?" ketus Cinta.
"Gue yang seharusnya nanya sama lo. Lo bisa diem nggak sehari aja?" sahut Dimas, kakak Cinta yang penuh imajinasi mengenai musik, tetapi sangat susah menciptakan lagu.
"Aku kan memang ada kegiatan. Kalau Kakak kan pengangguran, nyanyi nggak jelas lagi,"
"Jadi adik bukannya mendukung, ini malah menjatuhkan," teriak Dimas, mood bernyanyinya dikacaukan Cinta.
Cinta menyorot mata Dimas dengan tatapan elang. Kakak beradik ini memang jarang akur setiap harinya, mereka selalu berkonflik, tak ada yang mau mengalah.
"Pagi-pagi udah ribut. Ada apa lagi kalian?" ucap seorang wanita berpenampilan modis, turun dari tangga. Siapa lagi kalau bukan mamanya, mantan model iklan pakaian itu.
"Ini Ma, Kak Dimas. Pagi-pagi udah ribut, nyanyiannya jelek lagi," cerca Cinta.
"Lo yang nggak tahu seni!" seru Dimas.
"Sudah, sudah, kalian diam. Mama juga pusing dengarnya. Cinta, mending kamu berangkat ke sekolah sekarang, nanti kamu telat," pinta mamanya.
"Iya Ma, Cinta emang mau berangkat sekarang.
Malas dengar suara burung sakit," sahut Cinta cepat."Lo nyindir gue?"
"Jangan nanya kalau udah tahu!
Cinta langsung beranjak keluar dari rumahnya tanpa berbasa-basi lagi. Ia tidak menghiraukan hujatan burung sakit, yang tidak memiliki pasangan itu. Ia yakin mamanya bisa mengurus burung itu dengan baik....
Cinta merasa kesal, karena pagi harinya terasa begitu berat. Hujan mengguyur perjalannnya menuju sekolah, sepatu beserta pakainnya basah kuyup. Ia tidak seperti teman-temannya yang lain, diantar dan dijemput dengan mobil. Cinta hanya mengendarai motor dengan helm biru ciri khasnya.
"Cin, lo kok basah begini?" ucap Devina menghampiri Cinta. Panggil saja dia 'Vina'. Sahabat Cinta dengan segala tingkah anehnya, terkadang sering membuat Cinta geram. Devina Purnama, wanita berambut pendek, berkulit kuning langsat, dan sang pengidola pria maco.
"Udah tahu hujan, ya jelas kebasahanlah," sahut Cinta malas.
"Cerah gini lo bilang hujan, lo masih mimpi? Atau jangan-jangan lo, tadi lo jatuh di toilet gara-gara mengkhayal pengin punya pacar?"
"Ya Tuhan, kenapa hamba dihadapkan dengan manusia seperti ini?" batin Cinta.
Cinta menatap Vina serius. "Hanya dua kata."
"Apa?" tanya Vina penasaran.
"LO GILA!"
Cinta meninggalkan Vina, si pemilik otak agak miring itu, ia berjalan cepat menuju kelasnya.
"Tunggu gue, Cinta! Lagi pula emang bener kan di sini nggak hujan," teriak Vina membelah lautan....
Tangan Cinta bekerja dengan cepat, mengerjakan soal-soal fisika yang selalu menjadi tantangannya. Kegeniusannya telah dikenal oleh seluruh siswa SMA Rajawali. Tak dapat diragukan lagi, ia juga pernah menjuarai Olimpiade Sains Nasional beberapa bulan yang lalu.
"Cin, lo tahu Kevin kan?" tanya Vina pelan.
Cinta tak menjawab, gadis itu sibuk memainkan bolpoin dan otaknya."Cinta, gue ngomomg sama lo," tegas Vina sedikit kencang.
Cinta menoleh pelan dengan wajah datarnya. "Banyak orang namanya Kevin, hampir seluruh kelas ada Kevinnya," sahutnya.
"Kevin itu lho, yang pemain basket. Masa lo nggak tahu?" terang Vina. "Nggak ada satu cowok aja, yang terlintas di otak lo? Gue heran, isi otak lo apa aja sih?" lanjutnya.
"Iya gue tahu Kevin, sekarang lo diam."
"Gue suka sama Kevin," jelas Vina.
"Terus, hubungannya sama gue apa?"
"Bantuinlah gue deketin dia. Lo nggak pengertian banget sama gue," cerca Vina.
Cinta tak menghiraukan ocehan Vina lagi. Ia menutup telinganya dengan earphone sembari melanjutkan persoalan yang belum dituntaskannya.
Suasana kelas Cinta mulai menyepi, tak ada satu pun siswa yang berada di kelas XI MIPA A, kelas manusia cerdas itu lagi. Vina meninggalkan Cinta seorang diri di dalam kelas. Tampaknnya, sahabat Cinta itu mengalami permasalahan pada sistem reproduksinya.
Cinta mengeluarkan sebuah buku kecil, di mana ia menuangkan semua perasaannya dalam buku itu. Sebuah diary. Namun, ia memberinya judul 'Catatan Rumus Fisika' dalam covernya. Teman-temannya tahu catatan fisika miliknya keramat. Tak ada yang paham dengan isinya, apalagi Vina, manusia pengidola pria itu. Cinta tak ingin satu pun orang mengetahui isi dari buku itu, termasuk keluarganya sekali pun.
Jakarta, 15 April 2018
"Dear kakakku yang ganteng, tetaplah bernyanyi walaupun aku selalu menghujatmu. Sesungguhnya aku hanya ingin mendapat perhatianmu."...
TERIMA KASIH UNTUK KAMU YANG SUDAH MAU MEMBACA DAN MEMBERIKAN VOTE❤️
SEMOGA KAMU SUKA CERITAKU INI, YA. LANJUTKAN PART BERIKUTNYA❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA SETENGAH BUAYA [COMPLETE] ✅
Romance[CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BUCIN LEVEL MAKSIMAL😂] FOLLOW AKU, YA😊 SEMOGA KAMU MENYUKAI CERITA INI. TERIMA KASIH, LUV❤️ Aku akan tetap mencarimu, walaupun aku tidak mengetahui keberadaanmu. Aku bertanggung jawab, termasuk bertanggung jawab dalam...