[25] - MANUSIA SETENGAH BUAYA

35 5 0
                                    

~HAPPY READING~




Tanggal yang ditungggu-tunggu telah tiba, hari ini mentari bersinar ceria. Apakah keceriaan Cinta tetap bersinar sampai malam? Sesaat lagi akan dilaksanakan pembagian raport, dan pengumuman siswa berprestasi SMA Rajawali.

Sedari pulang dari study tour wajah cantik Cinta selalu dihiasi dengan senyum merekahnya. Kalian pasti tahu siapa aktor di balik senyuman cerianya itu. Mamanya juga heran melihat putrinya ini, terlihat lebih bersemangat menjalankan aktivitasnya. Tentu saja, Cinta menjadi penurut terhadap perintah-perintahnya, termasuk dalam menjaga kesehatan.

​"Cin, doain gue, semoga peringkat gue naik," ucap Vina tampak tegang. Ia sudah mati-matian belajar demi membanggakan Kevin, ia tidak ingin dihujat oleh netizen yang memberikan cemoohan pedas, bahwa ia tidak pantas bersanding dengan Kevin.

​"Iya, Vina cantik, semoga peringkat kita semua baik," sahut Cinta dengan senyum paling cerianya.
​"Peringkat lo udah pasti baik, tapi gue? Pasrah gue, tapi tetap doain yang terbaik buat gue," oceh Vina dengan kebawelannya.

​"Iya Vina, gue doain yang terbaik buat lo," cengir Cinta berusaha lebih bersabar menghadapi manusia serigala di hadapannya.

​Terlintas pikiran melenceng di otak Vina, ia kembali penasaran dengan kisah asmara sahabatnya ini. Ia juga merasakan perubahan sikap Cinta yang sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Sepertinya Raga sukses membuat Cinta benar-benar merasakan rasa yang dulu tidak pernah ada itu.

​"Cin, lo udah ditembak Raga lagi?" tanya Vina melototkan matanya, sok serius.

​"Ditembak? Mati dong gue," balas Cinta logis.

​"Maksud gue, itu, jangan sok nggak ngerti lo," ketus Vina tidak ingin bertele-tele.

​Cinta mendesis sebal dengan kekepoan Vina ini. Ia mengedarkan matanya ke arah lain, malas mengatakan hal spesifik itu kepada Vina. Ia tahu mulut Vina seperti selang air.

​"Cinta! Lo udah ditembak belum?" desak Vina dengan suara lebih keras.

​Cinta tidak menghiraukan Vina, ia lebih memilih beranjak dari hadapan Vina. Tingkat keingintahuan Vina semakin membara, hal itu bisa memicu ledakan dari mulutnya.

​"Cinta!" teriak Vina lebih kencang, ia segara menyusul Cinta dengan wajah cemberutnya.

...

​Seluruh siswa terpantau sudah berbaris rapi di halaman sekolah. Beberapa dari mereka, siap menunggu detik-detik pembacaan peringkat terbaik semester ini dari Pak Daniel, selaku wakasek kurikulum. Banyak raut wajah siswa terlihat tegang dan deg-degan, berharap peringkat terbaik jatuh di tangannya, kecuali Dika yang terlihat pasrah akan keadaan. Jangankan mendapatkan peringkat terbaik, mempertahankan peringkat semester lalu bagi Dika sudah luar biasa.

​"Lo yakin berdiri di sini cuma mau dengar nama orang genius doang?" ujar Dika mulai merasa bosan.

​"Orang yang diakui genius pasti disebut, tapi sekarang orang yang akan disebut itu belum tahu dirinya genius," balas Kevin mengeluarkan sajak-sajak istimewanya.

​"Kalau gue mending bolos, nggak ada Raga, kurang asik." Dika merasa kepalanya panas disengat matahari, ditambah sengatan mental yang membuatnya merendahkan diri.

​"Ingat kata sendiri, bahaya cctv. Lo mau diseret Pak Budi?" sinis Kevin.

​Dika mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapinya jika ia nekad. Perkataan ketua osis yang bijaksana itu ada benarnya juga, hanya berjemur tiga puluh menit tidak akan membuatnya pingsan.

MANUSIA SETENGAH BUAYA [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang