[29] - MANUSIA SETENGAH BUAYA

29 5 0
                                    

~HAPPY READING~




Raga masih mengalami permasalahan dengan dirinya sendiri. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi, pasalnya Cinta tak kunjung membalas pesannya. Ia juga tetap mengunjungi rumah Cinta, tetapi tetap saja Dimas yang galak itu mengusirnya, bahkan Dimas telah memblokirnya dari dunia game. Raga tidak tahu harus bagaimana, ia hanya duduk pasrah seperti manusia lemah di hadapan Kevin dan Dika.

​"Vina udah bantu lo. Nabila juga udah bantu lo. Mungkin Cinta masih kecewa berat sama lo, Ga," ucap Kevin pelan, ia juga tidak tahu harus membantu Raga dengan cara apa lagi.

​"Mending lo masuk komunitas gue aja, PERJOMSTI. Persatuan Jomlo Sehati," timpal Dika dengan kehebohannya, mengagung-agungkan komunitasnya itu.

​Raga tidak membalas apa-apa, membisu seperti kehilangan kekuatannya sebagai manusia setengah buaya. Ia mulai sadar, tidak ada yang harus dibanggakan dari gelarnya itu, ia merasakan kegagalan yang sebenarnya.

​"Udahlah Ga, jangan dipikirin terus," bujuk Kevin sembari menepuk lengan Raga kencang.

​"Mending bertarung sama gue dulu, kalau lo berani," sindir Dika, ia sudah memegang stick playstation keramatnya.

​Raga mengangkat kepalanya, menatap kedua temannya tajam. "Lo berdua nggak tahu gimana posisi gue sekarang," lirih Raga.

​Dika dan Kevin terdiam melihat tatapan Raga yang tak biasa itu. Dika mengurungkan niatnya bermain game, akan hancur jika ia meluapkan emosinya dalam game.

​"Nanti gue temanin lo ke rumah Cinta," ucap Dika serius.

​"Setuju. Lo nggak sendiri Ga, gue sama Dika pasti bantu lo," timpal Kevin mendukung.

​Raga hanya mengernyitkan alisnya, berharap sesuatu yang positif menghampirinya nanti sore. Pikirannya terbayang-bayang Cinta, galeri ponselnya dipenuhi foto Cinta, pesannya hanya kepada Cinta, dan semua yang memenuhi otaknya ialah Cinta yang membawa cinta.

​"Pukul gue! Pukul!"

​"Gue tendang lo dari atas gedung sekarang!

​"Sebelum lo tendang gue, ingat, gue yang bangun gedungnya. Robohkan!!"

​"Mampus lo sekarang gue tembak!"

​Dika dan Kevin rupanya sudah masuk ke dalam dunia game. Suara-suara keseruan mereka tidak bisa memancing Raga yang masih terpaku di tempat, memikirkan nasib percintaannya.

...

​Cinta, Dimas, dan mamanya duduk bersama di ruang tengah. Mamanya harus menyampaikan keputusan perihal pengajuan keinginan Cinta beberapa hari yang lalu. Dimas sebenarnya sudah mengetahui terlebih dahulu dari Cinta, ia hanya menjadi saksi dalam kasus ini.

​"Cinta," panggil mamanya pelan.

​"Iya Ma?" sahut Cinta melebarkan senyumnya.
​Mamanya mendesah pasrah. Bagaimanapun, ia harus mengatakannya kepada Cinta. Ia kasihan dengan Cinta yang terlihat sangat merindukan ayahnya.

​"Mama izinin kamu melanjutkan sekolah di Palembang," ucap mamanya menatap Cinta lekat.

​"Yeyyyy...." Cinta bersorak gembira setelah mendengar kepastian mamanya. Ia tidak sabar bertemu dengan ayahnya. Cinta kemudian memeluk mamanya erat, tidak ada kesedihan lagi dalam hatinya sekarang, semua yang ia harapkan akan terpenuhi. "Makasih banyak Ma, Cinta sayang Mama," lirih Cinta.

​"Pergi aja lo, bebas gue sendiri. Mana pernah lo peduliin gue," sela Dimas sinis.

​Cinta sontak menatap Dimas lekat, ia tersenyum penuh makna kepada Dimas. Ia peka terhadap perkataan Dimas itu, secara tidak langsung Dimas ingin mendapat perhatian darinya.

MANUSIA SETENGAH BUAYA [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang