~HAPPY READING~
•
•
•
•
•Raga duduk di meja nomor dua puluh. Ia menunggu kedatangan gadis impiannya, Cinta. Sebenarnya ia masih mengeluhkan sakit kepala sebelah, tetapi ia akan tetap melaksanakan perencanaan yang dicanangkannya sejak lama. Raga mengenakan jas hitam seperti biasanya. Ia terlihat sangat elegant, tapi ada yang berbeda, ia kembali meminjam motor tua ayahnya.
"Raga," panggil seorang perempuan pelan, menepuk bahu Raga.
Raga sontak membalikkan badannya cepat. "Cinta, duduk."
Raga terkejut dengan sosok yang ada di pandangannya, ternyata itu bukan Cinta.
"Aku Nabila, Raga," ucap perempuan yang mengenakan seragam café, halus.
"Nabila!"
Raga membulatkan bola matanya, ia membisu menatap perempuan bernama Nabila memandangnya dengan senyuman. Raga sontak memeluk perempuan itu tanpa rasa malu sedikit pun, banyak pasang mata yang melihat kejadian ini. Nabila, perempuan yang meninggalkannya dalam keadaan susah.
"Nabila, gue kangen sama lo," bisik Raga semakin memeluk erat tubuh Nabila.
Nabila dengan cepat melepaskan pelukan Raga, ia tidak ingin menjadi bahan tontonan di café ini. Ia harus bisa bersikap tegas kepada Raga, mengingat pria yang ada di rumahnya.
Raga menggenggam tangan Nabila erat, ia seperti terhipnotis kenangan masa lalunya bersama Nabila. Bahkan ia lupa tujuannya ke kafe ini untuk apa, Raga kehilangan kendali bertemu langsung dengan wanita yang pernah membuatnya bahagia di kala itu.
Ternyata, Cinta sudah berada di sekitar kafe sebelum wanita itu mendekati Raga. Cinta tadi berjalan mendekati Raga dengan senyum cerianya, ia juga melihat wanita itu mendekati Raga, ia berpikir wanita itu hanyalah karyawan café, tetapi nyatanya lebih dari itu. Seketika waktu itu ia menghentikan langkahnya. Cinta menyaksikan Raga memeluk wanita itu setelah keduanya saling bertatapan, hancur! Itulah perasaan Cinta saat ini.
Cinta terdiam menonton kejadian yang tidak sepantasnya untuk ia saksikan itu. Tangannya terkepal kuat, ia memundurkan langkahnya menjauhi keramaian kafe. Batinnya serasa sesak melihat kelakuan Raga. Nasib malang menimpa gadis cantik ini, air matanya perlahan menetes. Hatinya sakit, harapan bahagianya berubah menjadi lara, ia benar-benar terluka.
Cinta teringat dengan perkataan Raga yang sangat manis, bahkan semenjak itu ia mempercayai Raga. Namun, setelah melihat kejadian ini, kepercayaannya mulai memudar.
"Nggak usah nangis, gue udah lupain Nabila. Lo tenang aja, gue nggak akan nakal lagi."
"Dasar bajingan!" Cinta meluapkan emosinya, ia masih menangis menahan sakit dalam hatinya.
Pertama kalinya ia merasakan cinta, sekaligus merasakan sakit akibat cinta. Ia cepat meninggalkan kafe, tidak kuat melihat Raga bercengkrama dengan wanita itu.
"Gue kira lo beneran berubah, Ga, ternyata nggak. Maafin Cinta ya, Tante. Cinta nggak bisa, Cinta nggak kuat," batinnya meringis, air matanya bercucuran di sepanjang perjalanan.
...
Nabila menceritakan semua kisahnya kepada Raga, ia sekarang semakin dewasa dan kuat. Nabila sudah mendapatkan pengganti Raga, ia tidak akan mengganggu Raga lagi. Raga juga telah menceritakan bagaimana hari-harinya, ia menerangkan banyak hal tentang Cinta. Namun, saat ini ia gelisah, sampai sekarang Cinta tak kunjung datang.
Raga sempat menghubungi Cinta, tetapi tidak ada balasan dari gadis itu. Ia tidak tahu di mana keberadaan Cinta sekarang. Hari terpantau semakin gelap, Raga memutuskan pergi ke rumah Cinta, ia tidak ingin ada sesuatu lagi dengan Cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA SETENGAH BUAYA [COMPLETE] ✅
Roman d'amour[CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BUCIN LEVEL MAKSIMAL😂] FOLLOW AKU, YA😊 SEMOGA KAMU MENYUKAI CERITA INI. TERIMA KASIH, LUV❤️ Aku akan tetap mencarimu, walaupun aku tidak mengetahui keberadaanmu. Aku bertanggung jawab, termasuk bertanggung jawab dalam...