Him (3)

370 39 2
                                    

"Karena gue sayang sama lo." Aku Seokjin membuat Joohyun terpaku di sana.

"Jadi tolong jangan berbuat hal yang ga perlu kayak gini. Lo bisa manfaatin gue." Lanjutnya. Lagi. Joohyun menangis. Entah sudah berapa kali ia menangis hari ini.

Perlahan Seokjin mendekati Joohyun. Tak lupa ia mengulurkan tangannya. Seperti dihipnotis, Joohyun mengulurkan tangannya. Namun sialnya, ia tersandung kakinya dan limbung ke belakang.

Joohyun pasrah. Matanya dapat melihat Seokjin lantas berlari untuk menggapai tangan mungilnya. Ia pun menutup matanya. Memasrahkan diri.

GREP! BUKK!!

Joohyun tak merasakan sakit. Ia membuka matanya perlahan dan mendapati wajah tampan di hadapannya dengan mata terpejam.

"Jin!! Banguuun!! Hikss hiks.." Tangis Joohyun pecah sambil berusaha membangunkan Seokjin.

"Maaf. Maafin gue. Hiks hiks."

"Joo.." Tiba-tiba terdengar suara yang  lirih. Seokjin duduk sambil memegangi kepalanya karena terbentur lantai rooftop. Seketika itu Joohyun memeluknya erat dan menangis disana.

"Maafin gue Jin. Maafin gue.."Tangisnya di sela-sela tangisnya.

Seokjin terpaku. Baru kali ini mendapat pelukan dari Joohyun.

Seokjin membalas pelukan Joohyun. Kali ini Joohyun yang terpaku. Namun itu tak berlangsung lama yang kemudian ia kembali memeluk laki-laki itu.

***

Joohyun menempelkan hansaplas di kening Seokjin yang berada di pangkuannya.

"Joo.." Panggil Seokjin sambil menangkup pipi Joohyun dengan sebelah tangannya.

"Hmm?"

"Lo ga kepo sejak kapan gue suka sama lo?"

"Kepo sebenernya."

"Kalo lo tau pasti kaget."

"Udah lama?" Tanya Joohyun yang dijawab dengan anggukan oleh Seokjin.

"Pas lo natap sinis gue pas gue ngalahin ranking lo."

"Hah? Itu mah pas awal-awal lo pindah kan?"

"Iya. Ceritanya cinta pada pandangan pertama." Joohyun tak percaya bahwa laki-laki ini sudah menyukainya sejak itu. Padahal mereka seperti tom dan jerry kalau di sekolah.

"Joo.."

"Hmm?"

"Lo ga usah khawatir soal video dari Heeson itu kesebar. Gue udah hapus videonya dari hp Heesonnya dan antek-anteknya. Gue juga udah laporin guru biar bisa ditindak."

"Kenapa lo suka banget ngerepotin diri sendiri buat orang lain?"

"Ga ngerepotinlah. Apalagi itu lo." Ibu jari Seokjin mengusap pipi tirus Joohyun sambil tersenyum lembut pada gadis itu.

"Jin.."

"Hmm?"

"Lo ga jijik sama gue? Lo kan udah liat video dari Heeson tadi."

"Ga."

"Kenapa?"

"Karena gue sayang sama lo."

"Ih apaan sih?? Ngerdus mulu."

"Ngerdus dari mananya sih? Ini mah tulus dari hati gue yang paling dalem." Ujar Seokjin yang membuat Joohyun terkekeh.

"Pas Heeson ngelakuin itu ke gue, gue ngerasa dunia gue hancur. Apalagi dirumah pun gaada orang yang peduli sama gue. Ada adik gue sih.. Tapi sumpah. Gue pengen ngeakhirin hidup gue saat itu. Tapi, gatau kenapa gue merasa masih bisa fight. Tapi pas tau dia ngevideoin waktu tadi, berasa otak gue udah ga mungsi. Hidup gue udah ga berguna. Tapi, entah kenapa ungkapan lo di rooftop kayak ngehipnotis gue kalo masih ada yang sayang sama gue."

[JINRENE Oneshot Collection] Our Love Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang