With/out Emotion

504 66 37
                                    

Bae Joohyun tidak menyangka akan berada disebuah tempat dengan dekorasi mewah serta alunan musik lembut yang mengalun lembut. Yang lebih tak ia sangka, ia disandingkan dengan Kim Seokjin. Si pria es yang tak memiliki emosi.

"Kedua mempelai diharap saling berhadapan." Ujar sang MC.

Joohyun dan Seokjin pun berhadapan. Saling bertatap. Entah ini hanya halusinasi Joohyun atau apa, ia melihat manusia es itu mengangkat sedikit sudut bibirnya.

"Lo bisa senyum juga ternyata." Bisik Joohyun. Alih-alih menjawab, Seokjin hanya diam menatap dalam gadis itu. Bahkan sang gadis tidak mengerti arti tatapannya.

"Kedua mempelai silahkan berciuman."

Berciuman katanya? Nyentuh dia aja kaga pernah. Batin Joohyun.

Joohyun menatap Seokjin yang menatapnya lurus tepat ke bola matanya.

Tanpa aba-aba, Seokjin meraih tengkuk leher Joohyun dan mengecup bibir Joohyun. Joohyun terpaku. Ia tak menyangka mendapat perlakuan seperti ini oleh Seokjin. Si manusia es.

Suara tepuk tangan para hadirin pun akhirnya menyadarkan Joohyun pada kenyataan. Untung saja ia bisa mengontrol rasa gugupnya.

Acara pun berjalan dengan lancar. Joohyun yang berada di meja bersama keempat sahabatnya.

"Wih gila. Kak Joo bisa nakhlukin manusia es. Pake jampi-jampi apa?"

"Gue pelet. Sama gue mandi kembang tujuh rupa. Puas lo." Sewot Joohyun. Keempat sahabatnya pun terbahak mendengar jawaban Joohyun.

"Duh galak amat. Tapi ya kak. Dia kan manusia es. Gue kira dia gak punya temen. Ternyata cakep cakep ya temennya." Ujar Sooyoung sambil menatap segerombolan laki-laki yang tengah berbincang disana.

"Ya lo liat aja. Si manusia es kan ganteng. Pastinya temen-temennya ga beda jauh." Jawab Yeri.

"Ganteng sih. Tapi ga punya emosi buat apa?"

"Makanya inilah gunanya kak Joo nikahin Kak Seokjin. Biar dia ngeluarin semua emosinya." Jawab Wendy sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Eh, Kak Joo. Kak Seokjin tuh gak pernah senyum, ya?" Tanya Seulgi sambil mengunyah spagheti-nya.

"Tadi senyum. Lo pada ga liat?"

"Hah? Kapan?" Ujar Sooyoung terkejut.

"Tadi sih. Pas kita adep-adepan."

"Wah epik. Gimana rasanya disenyumin manusia es?"

"Rasanya kayak ada yang berdesir tapi bukan ombak."

"Apa sih, Kak? Gaje." Ujar Yeri sambil memutar matanya jengah.

"Eh, eh. Prince-nya dateng. Prince-nya Kak Joohyun dateng." Bisik Sooyoung sambil membenarkan posisi duduknya.

"Sini. Gue kenalin temen-temen gue. Lo semua juga ayok." Ujar Seokjin. Mereka berlima pun saling tatap sebelum akhirnya mengekori Seokjin.

"Hai, Kak Joo. Aku Taehyung. Adeknya Kak Seokjin." Ujar laki-laki berpenampilan chic dengan kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Laki-laki itu mengulur tangannya.

Tak lama, Joohyun membalas jabatan tangan Taehyung sambil tersenyum manis.

"Kak, jaga kak Seokjin baik-baik, ya. Dia emang ga punya emosi. Tapi aku tau di sayang banget sama kak Joo." Joohyun melirik Seokjin yang hanya menatap Taehyung datar.

"Halo kak Joo. Gue Hoseok."

"Gue Yoongi."

"Hai kak, aku Namjoon. Jaga kak Seokjin ya, Kak."

[JINRENE Oneshot Collection] Our Love Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang