43.

1.1K 81 43
                                    

Jimin bangun lebih awal dari biasanya. jam 6 pagi sudah mandi, wangi dan rapi. wajahnya berseri terus menampilkan senyum dari tadi. bagaimana tidak? hari ini ia akan berlibur dengan Irene. hanya dua hari, tidak seperti Taehyung yang mengambil cuti 4-5 hari. tapi tak apa, baginya itu sudah cukup asal dengan orang tercintanya. Jimin sudah memasukkan koper ke dalam mobilnya, lalu masuk ke mobil. membenarkan tata letak rambutnya dan memakai kacamata, setelahnya Jimin menyalakan mesin dan melesat menuju kediaman Irene.

Jimin memilih menunggu Irene di dalam mobil, karena Irene sendiri yang memintanya. dan tak lama Irene keluar menggeret koper, membuat Jimin keluar dari mobil dan memasukkan koper Irene ke bagasi belakang.  setelah itu keduanya masuk mobil dan Jimin melajukannya.

"mau kemana Jim?"

"hanya refreshing, aku memilih tempat di daerah pegunungan. tak jauh dari sini" jelas Jimin

"apa Taehyung juga sedang liburan dengan Tzuyu? kenapa tak bareng mereka saja"

"tidak sayang. mereka juga butuh waktu berdua. begitu pula aku denganmu, dan aku ada kejutan buat kamu nanti" ucap Jimin sumringah

"kejutan?" heran Irene

"kau akan tau nanti, jadi bersabarlah"

Irene mengangguk. kejutan? apa itu? apa Jimin akan melamarnya? jika iya tentu sangat bagus. bukan apa apa, ia sendiri takut jika Jimin akan mempermainkannya. dari jaman sekolah, Jimin termasuk golongan playboy yang unggul. beda dengan Taehyung yang saat itu hanya menjadi bocah pecicilan dengan segudang intrik licik mengerjai siapapun itu.

Irene menghela nafas, kejutan apapun itu ia akan menantikannya. ia yakin Jimin tak akan main main dengannya. dengan mendatangi orang tuanya tempo lalu, sudah cukup membuat Irene membangun kepercayaan terhadap Jimin.

"kau kenapa sayang? kenapa seperti gelisah?" khawatir Jimin

"tidak Jim, hanya saja entah kenapa aku jadi deg degan begini" ucap Irene jujur

Jimin meraih tangan Irene dengan satu tangannya, menggenggamnya erat.

"rileks sayang, aku ingin kita bersenang senang. percaya padaku" ucap Jimin menenangkan

Irene menatap wajah Jimin yang fokus menyetir sesekali menatapnya dan melemparkan senyum. Irene membalas genggaman Jimin dan mengangguk.

.

Tzuyu sudah selesai membereskan koper miliknya juga milik Taehyung. ia juga sudah menghubungi pelayan hotel untuk makan siang dan air panas. Tzuyu membawa teh Rosemary dari rumah, tak lupa buah stroberi segar satu box tempat makan. Tzuyu sudah menyiapkan di meja sofa, tinggal menunggu pesanannya datang.

Taehyung keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya. bersamaan itu bel berbunyi buru buru Tzuyu membukanya. pelayan masuk dengan trolly lalu meletakkan di meja. mata Tzuyu menatap tajam si pelayan ketika memandang Taehyung tanpa kedip. melihatnya Tzuyu segera mendekati Taehyung dan menyelimuti tubuhnya. pelayan pun tersadar lalu buru buru permisi.

"kamu kenapa Tzuy?" heran Taehyung

Tzuyu mendengus menatap Taehyung dari atas ke bawah. matanya sedikit mendelik membuat Taehyung semakin bingung.

"lain kali jangan tunjukkan semua ini ke selain aku" ucap Tzuyu lalu beranjak ke sofa.

Taehyung awalnya tak paham, tapi melihat gelagat Tzuyu ke pelayan tadi membuatnya tersenyum puas. Taehyung sudah memakai celana pendek selutut, lalu melilitkan lagi handuknya. Taehyung mendekati Tzuyu yang sedang membuat teh.

"kau cemburu sayang?" ucap Taehyung duduk di sebelah Tzuyu

"tidak. hanya tak ingin berbagi" ucap Tzuyu tanpa melihat

ROSEMARY_(Stroberi) - TAETZU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang