-Berbaikan-

118 33 30
                                    

Masih dipelukan Jooheon. Sangah rasanya mau loncat dari lantai 20 aja. Kalo Sangah adalah es krim, mungkin dia udah meleleh dalam hitungan detik. Lagian kenapa sih Jooheon meluknya lama banget, sekalian modus nih.

"J-Joo, di-diliatin t-tau" Sangah kayak aziz gagap. Jooheon pun ngelepasin pelukannya, dengan muka datar tanpa dosa.

"dah, yuk" kata Jooheon

"si anjir, pengen banget gue mukul elu sumpah" kata Sangah.






Mereka pun sampai di depan rumah masing masing. Rasanya Sangah gak mau pulang, pengen ama Jooheon terus. Dan hari ini dia seneng banget, bahkan dari tadi senyum senyum sendiri terus, tentunya tanpa sepengetahuan Jooheon.

"eh Joo" panggil Sangah

"kenapa?"

"gue pengen ngomong" kata Sangah

"ng-ngomong apa?" kata Jooheon

"hm, apakah dia akan bilang kalo dia suka gue?" batin Jooheon

"duh malu bilangnya" batin Sangah

"kok malah bengong" kata Jooheon

"eh... B-besok berangkat bareng ya, kalo misalkan mau sekolah, gue yang ke rumah lu deh" kata Sangah, Jooheon cuma ngangguk terus masuk ke dalem.








Di sebuah taman, yang dipenuhi oleh orang orang yang sedang pacaran. Wonho ama Dodo lagi duduk duduk, sambil menikmati suasana romantis dan mendengar gombalan gombalan garing dari pasangan pasangan yang ada disana.

Perlu diingatkan lagi, mereka belum pacaran. Tapi Wonho pengen banget cepet cepet nembak Dodo, soalnya dia kepengen nikah. Udah lama Wonho menjomblo, mencari pasangan yang tepat, dan ia merasa Dodo lah jodohnya, pasangan yang tepat untuknya.

Wonho natap Dodo yang lagi nyeruput es cekek yang dia pegang. Ini lah yang Wonho kagumi pada cewek bernama Dodo. Dia tampak apa adanya, gak manja, walaupun agak matre dan kayak preman, tapi Wonho suka. Disaat orang lain ngebet pengen ke starbak, Dodo cukup beli di indomrat ajah. Yang penting kenyang dan haus hilang, itu doang Dodo mah.

"Do" panggil Wonho

"hah?"

"maaf sebelumnya, kok kamu jadi galak sama Jooheon?" kata Wonho

"emang kagak pernah akur" jawab Dodo

"tapi sebagai kakak, kamu sayang gak sih sama adekmu?" kata Wonho

"ya gimana ya, nyebelin sih dianya" kata Dodo

"nyebelin gitu juga, dia adekmu, gak seharusnya kalian terus tengkar"

"udahlah gak usah ngebahas si Jooheon, gedek gue dengernya" kata Dodo

Sebenernya Wonho pengen banget Dodo ama Jooheon akur. Tadinya dia mau ngajak Jooheon, Dodo ama Sangah jalan jalan, cuma pas ngeliat Dodo ama Jooheon gelut terus, dia jadi was was.

Walaupun Wonho anak tunggal, tapi dia tau rasanya punya adik. Dia kan ada Sangah, yang udah dia anggap adik sekaligus anak. Wonho sayang banget ama Sangah, beda ama Dodo yang gedek ama Jooheon. Wonho nyari cara biar kakak beradik itu cepet baikan.

"anu, Do"

"hah?" hah hah mulu si Dodo

"aku mau ngasih kamu sesuatu, tapi ada syaratnya" kata Wonho

"yaelah pake syarat syarat segala, dikira mau ngelamar kerja" kata Dodo

"aku serius Do" kata Wonho, diliat dari ekspresinya Wonho sangat serius, duarius malah.

"yaudah, apa syaratnya"

"kamu harus baikan ama Jooheon" kata Wonho

"HAH?! OGAH AH, MALES GUE" jiwa bar bar Dodo mencuat keluar. Sampe orang orang disana pada ngeliat kearah Dodo. Yaiyalah orang lagi enak enak tenang sunyi, eh tiba tiba ada suara petir menggelegar.

"Do, kalo aku memohon ke kamu, kamu bakal ngelakuin gak? Aku bakal ngasih apa aja ke kamu, asal kamu baikan ama Jooheon, ya?" kata Wonho

"ck... Liat ntar lah" kata Dodo.








Pulanglah Dodo dianter Wonho. Gak lupa Wonho untuk mampir dulu ke rumah Dodo, sekalian ketemu camer. Pas masuk, Dodo dibuat kaget ama emak dan bapaknya. Ya gimana engga, orang Dior ama Shownu lagi grepe grepe, mana di ruang tv lagi.

"EMAK! BAPAK!" teriak Dodo

"D-Dodo!" Dior juga gak kalah kaget

"haduh emaaaakkk bapaaaakkk! Kenapa gak di kamar aja sih!" kata Dodo. Wonho yang ngeliat itu cuma bisa senyum bingung dengan muka yang udah merah kek tomat.

"m-maafin kita nak Wonho, ki-kita gak tau kalo kalian kesini" kata Dior

"lagian kenapa gak ketuk pintu dulu?" kata Shownu

"y-ya maap" kata Dodo

"Wonho, duduk dulu nak, tante buatin minum ya, mau apa? Kopi, teh, atau air putih?" kata Dior

"teh aja deh" kata Wonho

"pake gula?"

"pake dikit aja, makasih ya tante" kata Wonho

"santai" kata Dior.

Wonho ngelirik sana sini, mencari keberadaan anak lebah gemoy. Pokoknya Wonho harus membuat mereka baikan.

"eh om, anu, Joo dimana ya?" tanya Wonho

"lagi di kamarnya, udah biasa anak itu mah mengurung diri di kamar" jawab Shownu yang lagi baca koran

"boleh saya nemuin Joo om?" kata Wonho

"boleh kok, siapa yang ngelarang"

Akhirnya Wonho naik ke lantai atas, ke kamarnya Jooheon. Wonho ngetok pintu, gak lama kemudian munculah orang yang dicari, lagi maskeran. Biar ntar pas ketemu Sangah makin glowing dan kinclong.

"eh kak Wonho" kata Jooheon

"kakak boleh masuk Joo?" kata Wonho

"kakak kan udah masuk" kata Jooheon

"oh iya hehe, Joo kakak mau ngomong sesuatu sama kamu" kata Wonho

"ngomong apa kak? Kakak mau nembak Joo?" kata Jooheon

"ya bukan lah, ini tentang kamu ama kakakmu" kata Wonho

"emang kenapa? Joo ama kak Dodo, Joo gak selingkuh ama kak Dodo kok, kan dia kakak Joo" kata Jooheon. Kan, Jooheon hobi bikin emosi.

"iya kakak tauuu, maksud kakak, kamu sama kak Dodo harus baikan ya, plisss" kata Wonho sambil melas.

"kita mah udah biasa berantem terus kak, baikan bentar berantem lagi, udah biasa, lagian Joo mah dibawa asik aja gelut ama kak Dodo, walaupun rada gedek" kata Jooheon

"Tapi Joo sayang kan ama kak Dodo?"

"sayang" jawab Jooheon

"kalo gitu, Joo mau kan minta maaf duluan? Kak Wonho sedih liat kalian tengkar mulu, mau ya?" kata Wonho. Wonho udah kek ke anaknya aja.

"hmm.... Y-yaudah deh, demi kak Wonho" kata Jooheon

"hehe, makasiiihh Joo" kata Wonho sambil meluk Jooheon

"aduh kak, masker Joo ntar rusak" kata Jooheon.

Hola! Neighbor [Monsta X] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang