GUNSHOT [Markhyuck]

Six [M]

Rules

——————

Ceklek.

Terkunci. Donghyuck tidak bisa membuka pintu kamar ini karena seseorang menguncinya dari luar. Sial! Donghyuck tak memiliki pakaian apapun untuk Ia gunakan. Dan lebih sial lagi, di dalam kamar ini tidak terdapat lemari. Apa yang harus Donghyuck lakukan dengan tubuh telanjangnya?

Donghyuck membuka salah satu ruangan yang ada di sana. Ternyata itu adalah kamar mandi dengan jendela kaca besar menampakna pemandangan kota di bawahnya.

"Sial! Bagaimana bisa aku mandi jika seperti ini? Jika ada yang melihatku mandi dari luar jendela bagaimana!?" Donghyuck menggerutu kesal mengunci pintu kamar mandi ini dan membuka selimut yang sedari tadi menutupi tubuhnya.

Persetan dengan orang yang bisa saja mengintip Donghyuck mandi dengan kaca jendela sebesar ini. Yang Donghyuck inginkan sekarang adalah membersihkan tubuhnya setelah semalaman bercinta— sebentar. Izinkan Donghyuck memastikan apa yang terjadi pada dirinya semalam.

"Aaakhh!! Donghyuck bodoh!" Donghyuck memukul kepalanya, mengacak rambutnya frustasi tidak percaya apa yang Ia lakukan semalam. Bagaimana bisa Donghyuck berujung bercinta dengan target kejahatannya!? Jangan sampai anggota Eon mengetahui apa yang dia lakukan semalam. Bisa-bisa Donghyuck tidak di berikan tugas untuk mendapatkan uang banyak dengan mudah lagi.

Donghyuck berjalan ke arah shower. Tadinya Donghyuck berpikir untuk berendam di bathub dengan air hangat sepertinya menyenangkan apalagi dengan pemandangan indah di depannya. Tapi alam bawah sadar Donghyuck mengingatkan bahwa ini bukan waktunya untuk bersenang-senang. Donghyuck harus sadar diri saat ini.

Baru saja tangannya menjulur untuk menghidupkan keran shower, pintu kamar mandi terbuka dari luar. Tidak. Donghyuck tidak lupa mengunci pintu itu sebelum Donghyuck berada di bawah shower.

"Sial! Apa-apaan kau ini!? Aku sudah mengunci pintunya bagaimana bisa kau masuk dengan se-enaknya!?" Donghyuck mundur beberapa langkah menutupi tubuhnya dengan kedua lengannya saat melihat Mark yang bertelanjang dada berjalan mendekat ke arahnya setelah menutup pintu.

Oh Tuhan, apa Mark ini sebenarnya spesies orang hutan? Bagaimana bisa dia selalu bertelanjang dada seperti ini? Membuat pikiran Donghyuck tak jernih.

Mark menyeringai semakin mendekat hingga Donghyuck tak bisa lagi mundur akibat tembok sialan yang ada di belakangnya.

"Aku memiliki akses ke semua ruangan di tempat ini hanya menggunakan sidik jariku. Sekalipun pintu itu terkunci." Mark saat ini berada tepat di depan Donghyuck, menatap tubuhnya dari atas hingga ke bawah.