Nine

9.2K 986 522
                                    



Trap



——————


Pria mungil itu baru saja akan memejamkan matanya ketika kasur di sebelahnya berdenyit turun menandakan ada seseorang yang ikut membaringkan tubuh di belakangnya.

Tangan besar itu melingkar erat di perut kecilnya. Hangatnya hembusan nafas terasa menerpa kulit tengkuknya. Pria kecil itu hanya memejamkan matanya berusaha tak acuh pada orang yang ada di belakangnya.

"Aku tau kau belum tidur." Suara dominan Pria itu terdengar seiring mengecup lembut ceruk lehernya.

"Ada apa?" Mata terpejam itu terbuka menatap kosong apapun yang ada di depannya.

Pria besar itu membalikan tubuh si mungil untuk sepenuhnya menatap matanya. Ia menangkup wajah itu kemudian menautkan kedua bibir mereka. Saling melumat daging bibir yang semula kering. Pria besar itu sengaja menggigit bibir lawannya agar memberikan akses untuk lidahnya bermain di dalam rongga mulutnya. Saling menunjukan kehebatan dalam hal memberikan kehangatan.

Tautan bibir itu terlepas. Pria mungil di bawahnya terengah akibat ciuman yang ternyata menguras banyak oksigennya.

Pria besar itu mengusap wajah si mungil dengan jari-jarinya. Menelusuri setiap sudut wajah yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya itu.

"Lee Donghyuck..."

Kalimatnya terjeda untuk beberapa saat.

"Aku ingin kau membunuhnya seperti kau membunuh Keyra dulu."

——————

"Jadi, katakan padaku. Kita akan menghadiri acara yang seperti apa?" Donghyuck menerobos masuk ke dalam wardrobe yang ada di dalam kamar Mark.

Untuk sekedar informasi, Donghyuck dan Mark selama di Canada tidak tidur di kamar yang sama. Begitu juga saat mereka masih berada di New York. Mark memutuskan untuk tidur di kamarnya sendiri dari pada harus berbagi kamar dengan Donghyuck. Berjaga-jaga agar tidak ada hal yang tiba-tiba terjadi ketika malam tiba.

"Tak ada yang special. Hanya makan malam Tahun Baru Imlek bersama Ayahku." Ucap Mark mengacuhkan Donghyuck dan memilih pakaiannya untuk acara di rumahnya. Saat ini mereka berdua tinggal di apartemen milik Mark.

"Bukankah kau penganut-"

"Ayahku. Aku datang untuk menghormatinya." Mark langsung memotong ucapan Donghyuck dengan cepat sebelum Ia sempat menyelesaikan kalimatnya.

Donghyuck hanya mengangguk paham.

"Siapa saja yang akan datang nantinya?"

Mark mengedikan bahunya sekilas, "Hanya keluargaku dan kemungkinan Lucas akan datang."

"Apa Johnny juga akan datang?" Tanya Donghyuck dengan berhati-hati.

Mark menolehkan wajahnya untuk menatap Donghyuck.

"Tentu saja dia datang. Itu Ayah kandungnya."

Mendengar ucapan Mark, Donghyuck seketika merasa bersalah karena sudah lancang. Donghyuck hanya bermaksud untuk menanyakan kehadiran Johnny tapi Mark malah menyebutkan sesuatu yang membuat Donghyuck merasa bersalah.

GUNSHOT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang