Seven

10K 1K 387
                                    


Target

——————

"Lee Donghyuck?" Lucas menaikan sebelah alisnya sedikit kaget dengan apa yang Mark katakan tadi.

Mark mengangguk mengisi ulang Vodka ke dalam gelasnya.

"Apa kau yakin, Mark? Apa tak sebaiknya—"

"Tidak." Mark langsung memotong ucapan Lucas seraya meminum alkoholnya. "Kau tak perlu ikut campur. Biar aku saja."

Lucas hanya diam mengepalkan tangannya di bawah meja. Rahang Lucas mengeras. Tapi Lucas berusaha tersenyum seperti biasa kemudian ikut menenggak gelas yang berisi alkohol di tangannya.

"Baiklah. Aku akan tunggu kabar baikmu."



—————



"Apa kau masih tak mendapatkan kabar darinya?"

Beberapa hari ini Jeno rajin mengunjungi toko bunga Donghyuck hanya untuk menanyakan kabar Donghyuck melalui adiknya. Jeno sama sekali tidak bisa menghubungi Donghyuck beberapa hari ini. Terakhir mereka bertemu setelah menyelesaikam misi menggagalkan peredaran Narkoba dan setelah itu, Jeno tak pernah lagi melihat Donghyuck.

Sungchan menggeleng, "Nomor ponselnya berada di luar jangkauan. Aku menghubunginya melalui kakaotalk kemarin, tapi Ia tak mengatakan apapun setelah aku memberitahunya tentang semua hutang yang sudah terbayar lunas. Dia langsung mematikan sambungan telfonnya dan berkata akan menghubungiku lagi. Kau tunggu saja, hyung. Dia pasti akan menghubungiku cepat atau lambat."

"Apa yang kau bilang tadi? Melunasi semua hutang?" Jeno mengerutkan keningnya mencoba memahami apa yang Sungchan katakan.

"Kemarin para lintah darat itu datang ke toko ini. Aku pikir mereka akan menghancurkan toko ini dan menagih hutangnya. Tapi ternyata mereka meminta maaf kepada kami karena selalu bertindak di luar kendali saat menagih hutang-hutangnya, dan mereka bilang urusan mereka sudah selesai karena semua hutangnya sudah di bayar lunas beserta bunganya. Mereka janji tidak akan menganggu kami lagi." Ucap Sungchan berusaha menjelaskan apa yang terjadi kemarin.

Jeno semakin mengerutkan keningnya tak percaya dengan apa yang Sungchan katakan.

"Siapa yang membayar hutang kalian?"

Sungchan mengedikan bahunya, "Entahlah. Mungkin Donghyuck hyung?"

"Tidak mungkin, uangnya belum cukup untuk melunasi semua hutang kalian apalagi membayar semua bunganya dengan lunas." Jeno mengetuk-ngetuk jarinya ke etalase kaca yang saat ini menopang tangannya.

Jeno sangat tau Donghyuck belum punya uang sebanyak itu untuk membayar semua hutangnya. Pasalnya, Jeno pernah mengintip isi tabungan Donghyuck.

"Apa akhir-akhir ini ada orang yang mencurigakan datang ke toko?" Jeno bertanya ke Sungchan yang saat ini sedang sibuk merapikan bunga. Sungchan benar-benar menjaga toko ini saat Donghyuck memerintahkannya. Padahal bisa saja Sungchan menutup toko ini dan pergi bersama teman-temannya selagi Donghyuck tidak bisa di hubungi. Tapi Sungchan terlalu baik dan menuruti perintah kakaknya.

"Hmmm... Aku rasa tidak ada." Sungchan kembali mengingat siapa saja yang mengunjungi tokonya.

Jeno hanya diam masih memikirkan siapa kemungkinan orang yang membayar hutang mereka dan memikirkan keberadaan Donghyuck saat ini. Apa benar Donghyuck yang membayar semuanya?

GUNSHOT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang