Eight [M]

16.1K 1.1K 267
                                    

Wish list

——————

Donghyuck berjalan santai dengan kacamata hitam merek Gucci memasuki toko baju entah untuk yang ke berapa kalinya hari ini. Mark menjanjikan Donghyuck berbelanja sepuasnya karena tiga hari ini Mark mendiamkannya di apartemen sibuk dengan pekerjaannya. Tentu saja kesempatan ini tak akan pernah Donghyuck sia-siakan. Kapan lagi berbelanja barang mewah sepuasnya tanpa mengeluarkan uang? Toh semua ini bukan dia yang minta. Ini semua adalah permintaan Mark untuk menghamburkan uangnya. Donghyuck sangat senang hati mengabulkannya.

"Apa kau tak lelah?" Mark duduk di sofa yang sudah di sediakan. Toko ini tutup khusus menyambut kedatangan Mark dan Donghyuck. Toko-toko sebelumnya yang Ia masuki juga seperti itu. Mark sengaja memintanya agar Donghyuck bisa berbelanja dengan nyaman tanpa di ganggu orang lain.

"Untuk menghabiskan uangmu? Tidak. Aku tak akan lelah." Donghyuck sibuk memilih beberapa pakaian yang terpajang disana.

"Uangku tak akan pernah bisa habis kalau kau lupa. Jadi, cepat akhiri acara berbelanja ini. Matahari sudah mau terbenam di luar sana. Kau bisa melanjutkan berbelanja sepuasmu besok jika ada waktu lagi." Mark melipat kedua tangannya menatap Donghyuck yang mengacuhkannya. Yang benar saja, Donghyuck memang gigih untuk menghabiskan uang Mark. Mereka sudah berbelanja dari siang tadi kalau kalian tau. Bayangkan sudah sebanyak apa barang belanjaan yang saat ini di bawa oleh lima pengawalnya.

"Sebentar. Aku masih tak mendapatkan apa yang aku cari." Ucap Donghyuck masih memilih pakaiannya.

"Cepat selesaikan." Mark menyandarkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya sebentar. Sungguh Mark lelah. Pekerjaannya yang kemarin belum selesai, di tambah hari ini harus menemani Donghyuck berbelanja. Tentu saja Mark tak bisa melepaskan Donghyuck pergi sendirian walaupun sudah di kawal oleh lima pengawalnya. Tetap saja Mark harus waspada dan mengawasinya langsung. Bisa saja Donghyuck nantinya akan melarikan diri.

Donghyuck mendapatkan beberapa pakaian yang Ia cari kemudian masuk ke dalam ruang ganti untuk mencoba pakaiannya.

"Mark..." Donghyuck keluar dari ruang ganti dan menunjukan pakaian yang Ia kenakan.

"Bagaimana?" Donghyuck memutarkan tubuhnya menanyakan pendapat Mark tentang pakaian yang Ia pilih.

Kemeja bercorak bunga matahari dan celana jeans denim terlihat sempurna di tubuh Donghyuck. Tapi sungguh Mark enggan mengatakannya. Tidak ingin membuat Donghyuck menjadi besar kepala akibat di puji olehnya.

Mark menggeleng, "Kau sudah memiliki pakaian warna ini. Tadi kau membeli pakaian yang warnanya sama persis dengan ini."

Donghyuck mencebikan bibirnya, "Tapi ini modelnya beda Mark. Aku hanya menanyakan pendapatmu apakah aku bagus mengenakannya?"

Mark menggeleng dan mengalihkan pandangannya pada ponsel yang Ia keluarkan.

Donghyuck berdecak kesal dan kembali masuk ke dalam ruang ganti.

Berulang kali Donghyuck keluar dan masuk ruang ganti hanya untuk menanyakan pendapat Mark mengenai pakaiannya, tapi Mark tetap mengacuhkannya dan mengatakan semua pakaian yang Ia pilih buruk dan tak cocok untuk Ia kenakan.

Donghyuck kembali ke ruang ganti dan mengambil pilihan terakhirnya. Donghyuck keluar dari ruang ganti mengangkat sebelah kakinya pada sofa di sebelahnya.

"Mark, bagaimana?" Donghyuck sengaja berpose seksi untuk menarik perhatian Mark.

Yang benar saja, Mark langsung meletakan ponselnya di atas meja menatap Donghyuck dengan tangan yang sengaja Ia lipat di depan Dada.

GUNSHOT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang