Ten

8.9K 979 313
                                    




Stay With Me


——————




"Lucas."

Lucas membalikan tubuhnya menatap sosok yang berjalan menghampirinya.

"Bagaimana perjalananmu? Maaf aku tak bisa menjemputmu di Bandara." Lucas merangkul tubuh tersebut dan mengecup pucuk kepalanya.

"Tak apa, dari Bandara aku langsung menuju ke sini. Sedikit lelah tapi tak masalah." Ia membalas pelukan Lucas dan menghirup aroma yang di rindukannya.

"Kenapa ada Ambulance di depan? Ada apa?" Matanya memperhatikan sekelilingnya melihat beberapa orang yang sedang berkerumunan di sana.

"Entah lah. Sepertinya ada yang keracunan Alkohol."

Matanya terbelalak, separuh mulutnya menganga tak percaya. Sial. Semua berjalan di luar kendalinya.



——————

Sore ini, Jeno berjalan mengelilingi Bandara mencari orang bernama 'Jaemin' hanya dengan bermodalkan sebuah foto yang Taeyong berikan kepadanya. Lengkap dengan persiapan tempurnya, Taeyong memberikan perintah memperbolehkan membunuh siapapun yang menghalangi Jeno untuk membawa 'Jaemin' dengan utuh ke hadapnanya.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Jeno menemukan sosok anak laki-laki itu, di tengah padatnya pengunjung Bandara yang baru tiba Jeno menangkap sosok 'Jaemin' yang sama persis dengan selembar foto di tangannya.

Jeno mengerutkan keningnya ketika melihat sesuatu yang sedikit mengganjal di pandangannya.

"Jangan ikuti aku! Aku hanya pergi ke toilet sebentar. Apa kalian juga akan mengikutiku? Keterlaluan!" Jeno tak sengaja mendengar ucapan anak laki-laki itu.

"Kami akan menjaga mu—"

"Aku bisa sendiri! Tunggu disini atau aku tak akan pernah mau mengikuti perintah kalian lagi!?" Anak laki-laki itu dengan segera memotong ucapan salah satu pengawalnya. Ada setidaknya tiga pengawal yang berdiri dan mengitarinya.

Jeno menaikan sebelah alisnya ketika anak laki-laki tersebut dengan susah payah mendorong kursi rodanya menuju toilet.

Jeno mengeratkan topinya dan berjalan ke arah toilet dengan menunduk agar wajahnya tak terlihat.

Menit berlalu Jeno menunggu tepat di depan toilet difabel yang di gunakan anak laki-laki tersebut hingga akhirnya yang di tunggu menampakan dirinya keluar dari sana.

"Selamat Sore." Jeno tersenyum ramah menyapa anak laki-laki tersebut tak lupa juga menunjukan pesona smile eye nya.

Anak laki-laki yang bernama Jaemin itu hanya menaikan sebelah alisnya menatap Pria aneh di hadapannya.

"Sepertinya kau membutuhkan bantuan." Jeno hendak menarik kursi rodanya tapi Jaemin langsung menepis tangannya.

"Tidak, Terimakasih. Saya bisa sendiri." Jaemin berusaha mendorong kursi rodanya menjauh dari Jeno.

"Sayang sekali, aku sangat ingin membantu mu saat ini." Jeno menyeringai mengeluarkan sapu tangannya yang sudah di lumuri obat bius membekap mulut Jaemin hingga Jaemin tak sadarkan diri.

"Good boy. Tidur yang nyenyak setidaknya hingga kita sampai pada tempat tujuan." Jeno menyingkirkan rambut Jaemin yang berjatuhan di dahinya kemudian menyelimuti tubuhnya.

Jeno keluar dari lorong toilet dari arah lain agar tak bertemu dengan pengawal Jaemin yang menunggu di sekitar sana.

Sesampainya di parkiran mobil, Jeno mengangkat Jaemin masuk ke dalam mobilnya dengan membaringkannya di kursi belakang dan menyelimutinya agar tetap hangat. Tak lupa juga Jeno melipat kursi rodanya dan meletakannya di bagasi.

GUNSHOT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang