Twelve

9.1K 861 235
                                    



Catch


——————


BRAK!!

Kotak perhiasan itu sengaja di lempar ke atas meja. Walaupun hempasan yang begitu kuat tapi tak membuat Pria yang duduk tenang di hadapannya itu bergeming.

"Kalung berlian sialan sesuai permintaanmu. Sudahkan?" Donghyuck duduk tepat di sebrangnya menatap Pria itu lekat.

Johnny bertepuk tangan menatap Donghyuck dengan tatapan takjubnya. Tidak sia-sia Johnny mengeluarkan uang miliaran Won untuk bekerjasama dengan mereka.

"Hebat sekali penyamaranmu, Donghyuck." Johnny mengambil kotak perhiasan tersebut untuk Ia lihat. Barang kali Donghyuck menipunya dan memberikan kalung yang palsu.

Sudut bibir Johnny semakin terangkat setelah memperhatikan kalung berlian di tangannya ini merupakan kalung berlian asli. Johnny sangat puas walaupun cukup memakan waktu lama. Tak apa. Yang penting kalung yang dia inginkan saat ini sudah ada di tangannya.

"Aku tak menyamar." Donghyuck menaikan sebelah sudut bibirnya. "Aku hanya mengikuti permainannya saja."

"Lalu bagaimana sekarang? Apa kau masih menjadi tunangannya?" Johnny memberikan kotak berlian tersebut ke asistennya.

"Bukan urusanmu." Donghyuck menatap Johnny dengan tajam. "Apa kau yang membunuh tunangannya, Mark?"

Johnny tertawa. "Bukan urusanmu."

Donghyuck mengangguk paham, "Urusan kita sudah selesai. Kau dan aku tak ada lagi sangkut pautnya. Dan anggap saja kau bekerjasama denganku, bukan dengan EON. Jangan pernah bawa-bawa EON kalau nantinya terjadi sesuatu. Jangan pernah libatkan anggotaku yang lain."

"Akan aku pastikan tak akan ada lagi urusan dengan kalian semua."

Donghyuck lagi-lagi mengangguk kemudian berdiri dari duduknya.

"Terlepas apapun permasalahnmu dengan Mark Lee, ku harap kau tak membunuhnya." Ucap Donghyuck sebelum meninggalkan Johnny.

"Apa urusan denganmu memangnya?"

Kalimat Johnny membuat langkah kaki Donghyuck terhenti. Beberapa detik kemudian Donghyuck tetap melangkahkan kakinya tanpa menoleh ke belakang.

——————

Jeno yang sedang menerima panggilan dari Jisung mengepalkan tangannya ketika mendapat berita darinya.

"Hyung, demi Tuhan aku sudah mencarinya di seluruh Canada tapi Donghyuck hyung tak terlihat jejaknya."

Kepalan tangan itu semakin mengerat.

"Lacak ponselnya!"

"Ponselnya tak aktif dari dua minggu yang lalu, hyung."

Sial! Kemana si Bajingan itu membawa Donghyuck? Mark bajingan Lee memang lawan yang sulit mereka hadapi.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, hyung?"

Suara Jisung dari ujung telfon membuyarkan fokus Jeno yang sedang menahan kekesalannya.

GUNSHOT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang