Three

8.1K 1.1K 273
                                    


Kesempatan


————


T

ak ..

Tak ..

Tak ..

Suara sepatu pantofel menggema di ruangan sepi yang hanya menyisakan satu orang disudut ruangan sedang mengamati lukisan didepannya dengan lekat.

Bayangan Pria bertubuh besar terlihat di sebelah Pria yang tubuhnya berukuran lebih kecil.

"Kau hebat sekali dalam hal bersembunyi. 3 Tahun tak pernah terlacak jejaknya." Pria itu terkekeh hambar. "Andai saja kau juga hebat dalam urusan ranjang."

Alkohol.

Itu yang tercium dari aroma mulut Pria bertubuh besar dengan menggunakan setelan jas rapih disampingnya ini.

"Mereka hanya bodoh tak dapat menemukanku." Tak bergeming. Matanya masih mengamati lukisan yang ada didepannya tanpa menoleh ke Pria yang ada disampingnya.

Pria dengan setelan jas itu mengangguk.

"Aku akui. Mereka bodoh mencari hingga ke Negri Timur." Pria itu tertawa.

Akhirnya Pria yang lebih kecil itu bergeming untuk sekedar melihat Pria yang sialnya sangat ia cintai ini tertawa.

"Besok lusa. Di pelabuhan Utara." Merasa di tatap, Pria dengan setelan Jas itu merubah ekspresinya menjadi serius. "80kg lysergic acid diethylamide akan tiba di Pelabuhan Utara besok lusa pukul 23.30. Aku tak mau tahu. Kau harus menjemput barang itu dan sampai di Mansionku tanpa berkurang satu gram pun."

Pria yang lebih kecil itu hanya menatapnya yang saat ini juga sedang menatap dirinya. Jarang sekali mereka bertatapan seperti ini. Dia tahu ini bukan untuk urusan cintanya, tapi kenapa tiba-tiba dia gugup hanya karena ditatap seperti ini? Tidak waras.

"Ah, tentu saja kau boleh memelukku jika kau membawa benda itu dengan selamat. Kau sangat menginginkannya bukan?" Pria itu tertawa merentangkan tangannya.

Tangan mungil itu mengepal menatap orang yang dihadapannya ini sedang meremehkannya.

"Aku tunggu." Pria bertubuh besar dengan setelan Jas rapih itu mencubit dagunya sambil mengedipkan sebelah matanya kemudain berjalan meninggalkannya seorang diri.

Sial! Bahkan dirinya tak mampu berbuat apa-apa.



————

Katakan Tuhan sedang berbaik hati dengan Donghyuck. Atau katakan saja kehidupan Donghyuck sebeleumnya memang pernah berkontribusi untuk Negaranya dalam perang Dunia. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Donghyuck lagi-lagi tak sengaja bertemu dengan Mark si Pria dingin incarannya? Jika begini terus, Donghyuck tak perlu memutar otaknya untuk mencari strategi lagi. Donghyuck hanya perlu memanfaatkan keadaan. Seperti saat ini, Pria incarannya yang bernama Mark sedang ada di sebuah Casino besar di Negaranya. Sayang sekali jika Donghyuck tidak mengambil kesempatan emasnya saat ini.

Donghyuck berjalan mendekat ke arah Mark. Tumben sekali segerombolan pengawalnya itu tidak mengikutinya? Ah, Donghyuck baru ingat. Casino ini termasuk aman dari kejahatan apapun. Tak sembarangan orang, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk kesini. Seperti yang kalian tahu, Donghyuck termasuk dari "bukan sembarangan orang" dengan identitas palsunya.

GUNSHOT [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang