-20-

21 3 0
                                    

Happy reading ✨

Hari ini hari ketiga kematian nenek Salsa. Ia tidak bisa meninggalkan sekolahnya, karena sebentar lagi ia juga akan menghadapi ujian kenaikan kelas. Seperti biasa, ia berangkat dengan Rayhan yang sudah menunggunya di depan rumah. Mereka saling diam hingga sampai di sekolah, Rayhan mengerti itu, Kerena mungkin Salsa masih kepikiran dengan neneknya.

"Salsa." Panggil seseorang dari belakang Salsa. Salsa berhenti dan melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Gue turut berduka cita ya, maaf kemarin ga sempet ke rumah nenek lo, karna ada urusan." Ujar Alfa lalu tersenyum tipis, ya itu Alfa.

"Gue duluan Sal." Ujar Rayhan lalu meninggalkan Salsa dengan Alfa. Rayhan ada rencana sesuatu dibalik itu, tak mungkin ia membiarkan Alfa dekat dengan Salsa kalau tidak ada sesuatu tapi apa?

"Gapapa kok Al." Jawab Salsa lalu tersenyum.

"Duduk sini dulu." Ajak Alfa lalu menarik pelan tangan Salsa. Mereka duduk di kursi yang berada di koridor sekolah.

"Lo udah baik-baik aja kan sekarang?" Tanya Alfa.

"Udah kok Al, tapi masih ga percaya aja kalau nenek udah pergi."

"Udah iklhasin oke? Tuhan itu sayang sama nenek Lo Sal, dia juga sayang sama Lo. Makanya Lo  di kasih kehilangan. Gue juga pernah kok ngerasain kehilangan, pacar gue dulu ninggalin aku waktu gue belum punya apa-apa. Dan itu yang buat gue berubah, gue sering mainin cewe bisa dibilang playboy gitu. Tapi akhirnya gue nyesel sendiri."

"Iya aku tau Al, semua orang yang aku sayang pergi, mama nenek kakek."

"Emang mama kamu kemana?"

"Pergi Al, sampai saat ini ga tau kemana. Padahal aku pengen banget ketemu." Jawab Salsa dengan raut wajah lesu.

"Sabar ya Sal, gue tau kok Lo cewe yang kuat. Oh ya, ntar pulang sekolah gue tunggu di gerbang ya?" Ujar Alfa lalu sambil berdiri.

"Em, aduh gimana ya Al soalnya-"

"Nanti gue anter Lo balik, bay Sal." Ujar Alfa lalu berlari menuju ke kelasnya. Sedangkan Salsa kini bingung, padahal ia harus bekerja pulang sekolah nanti bersama Rayhan. Salsa langsung berjalan ke kelasnya sambil membawa buku yang ia ambil dari tasnya karena merasa berat.

"Hai Salsa! Semangat dong!" Sapa Gea sambil teriak girang.

"Apa sih Ge, pagi-pagi udah mulai, siangan dikit lah." Ujar Salsa lalu duduk di bangkunya.

"Yee, udah pandai ya sekarang. Ini kan udah siang, tuh lihat tuh udah jam berapa?" Jawab Gea sambil memperlihatkan jam tangannya kepada Salsa.

"Ya udah lah Ge terserah kamu." Jawab Salsa pasrah.

"Kok lemes lagi, ayo dong semangat!" Ujar Gea sambil mengangkat kedua tangan Salsa.

"Gea,,, bisa diem ga?" Tanya Salsa mulai jengkel.

"Hehe maap Sal." Jawab Gea lalu duduk di samping Salsa.

"Bela sama Zahra kemana Ge?" Tanya Salsa sambil melihat kesekitar.

"Tadi bilangnya ke perpustakaan, tapi sampe sekarang belum balik lagi mereka berdua."

"Tumben ga ikut?"

"Tadi ada yang nemenin, hehe."

"Reynal pasti?"

"Iya dong, masa Alfa. Haha, lo tadi habis ketemu Alfa kan? Ngaku Lo Sal? Haha." Tanya Gea lalu tertawa mengejek.

"Iya, kenapa emang? Gapapa kan?"

"Hati-hati Sal, dia playboy." Bisik Gea pelan.

"Ga boleh gitu Ge. Aku juga tau kalau dia itu dulu sering gonta-ganti pasangan, tapi tadi dia cerita ke aku, katanya dia udah nyesel."

Strong Gril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang