-29-

10 2 0
                                    

Happy reading ✨

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf:*

Seminggu sudah berlalu. cepat memang, tapi hidup Salsa benar-benar berubah setelah Dinda menemaninya. Senin adalah hari yang mungkin paling tidak diminati banyak anak sekolah, apalagi Senin ini Salsa akan menghadapi ujian kenaikan kelas. Dalam seminggu lalu, Salsa sudah belajar dengan sungguh-sungguh, karna ia tahu ini bukan main-main. Tapi entah dengan teman-temannya yang lain.

"Astaga, ini hari kenapa cepet banget." Keluh kesah Bela sambil menepuk jidat dan buku di tangannya. Rutinitas para anak sekolah pasti, belajar malam tidak perlu belajar paginya adalah kebiasaan.

"Makanya belajar tu dari kemarin-kemarin, kaya Zahra dong." Jawab Gea.

"Dih. Kaget gue kalau Lo belajar dari kemarin, ternyata Zahra."

"Gue kalau ga mepet ga masuk ke otak."

"Nih aku kasih tips belajar." Jawab Zahra.

"Pertama kalian cari tempat yang nyaman, terus sepi gitu biar apa yang kalian pelajari masuk ke otak."

"Kuburan?" Sahut Bela asal.

"Ya ga kuburan juga peak! Lo mau belajar ditemenin mbak-mbak pucet?" Jawab Gea sambil menonyor kepala Bela.

"Serius nih. Yang kedua, kan ada nih tipe orang yang kalau belajar mesti pake musik baru nyambung, kalau kalian gitu lakuin aja. Nah yang ketiga pastinya niat." Jelas Zahra lalu tersenyum lebar.

"Gue sempet gitu tapi kok ga nyambung ya?" Ujar Bela sambil menatap ke atas.

"Berarti kamu ga niat belajar!" Jawab Zahra.

"Salsa mana sih? Kebiasaan datengnya telat. Padahal gue mau minjem catetan dia." Gerutu Gea sambil melihat ke pintu.

"Nah,,, baru aja diomongin udah Dateng aja. Panjang umur deh Sal, hehe." Ujar Gea riang ketika melihat Salsa masuk kedalam kelasnya.

"Ngomongin aku? Wah bener-bener." Jawab Salsa sambil duduk.

"Sal, gue pi-"

"Piinnjemmm buku catatan Lo?" Sahut Salsa karna ia sudah tau dari awal apa maksud Gea.

"Ah tau aja Lo Sal, em mana? Hehe gue udah belajar sih tapi dikit."

"Nih, aku kan baik. Jangan lupa dikembalikan." Jawab Salsa sambil memberikan buku catatan yang ia bawa.

"Siap deh!!"

+++

"Hadeh, akhirnya selesai juga satu mapel." Ujar Galang sambil membaringkan tubuhnya di bangku kantin.

"Ehem, mas-mas apa prinsip anda pada saat ujian ini?" Tanya Bima sambil memegang botol kecap sebagai mic.

"Oh em, prinsip saya simpel kok. Tidak peduli dengan nilai yang penting naik." Jawab Galang angkuh seperti seorang yang benar-benar sedang di wawancarai.

"Berikutnya apa prinsip anda pada saat ujian ini?" Tanya Bima ke Reynal yang baru saja datang setelah memesan makanan.

"Prinsip saya sih, apapun soalnya yang penting silang indah." Jawab Reynal pede.

"Wih, keren-keren. Emm selanjutnya apa prinsip anda?"

"Jujur." Jawab Dimas singkat.

"Singkat padat jelas, em bagus-bagus."

"Nah prinsip Lo sendiri apaan?" Tanya Galang balik ke Bima.

Strong Gril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang