-25-

15 3 0
                                    

Happy reading ✨

Hari-hari terus berlalu tiada pernah berhenti, belajar sambil bekerja ialah rutinitasnya. Pisah dari keluarga tidak membuat semangat hidup Salsa patah begitu saja. Ya, Fano kini sudah jarang sekali pulang ke rumah yang dulu ia tempati dengan keluarga kecilnya yang kini sudah berantakan. Hingga akhirnya, Salsa hidup sendiri di rumah yang luas tapi seperti tidak berpenghuni.

Gaun yang dirancang Salsa beberapa bulan yang lalu akhirnya selesai tepat pada waktunya. Salsa mengambil cuti dua hari karna ia harus pergi ke perlombaan, lebih tepatnya fashion show. Dimana panitia menampung kurang lebih 30 peserta yang akan mengikuti ajang ini termasuk Salsa salah satunya yang sudah mendaftar satu hari setelah mendapatkan formulir dari Alfa.

"Masih lama?" Suara laki-laki yang kini berada di depan kamar Salsa.

"Bentar-bentar." Jawab Salsa gugup.

"Rambut Lo ini di belakangin dikit, ee nah gini cakep." Ujar Gea sambil sibuk membantu persiapan Salsa.

"Pake bando dong Sal, mau yang mana nih? Kuning atau ungu?" Tanya Bela.

"Aduh, harus pake bando?" Tanya Salsa dengan raut wajah malas.

"Ga usah, ini rambutnya malah rusak gimana?" Sahut Gea. "Capek tau gulungnya." Timpalnya.

Bela menghembus nafas kasar. "Yaudah, ga usah."

"Udah-udah ayo cepetan, nanti telat."

Salsa keluar dari kamar, sedikit malu ketika melihat Alfa yang sudah menunggu-nya di depan kamar sedari tadi.

"Cantik. Ayo jalan." Alfa memasang tangan berniat menggandeng Salsa, tapi...

"Ehem, kesempatan! Sini Sal kita bantu" Gea menggagalkan rencana Alfa, ya sudahlah.

"Eh, mau ngapain? You di belakang." Ujar Alfa ketika Bela hendak masuk ke jok depan mobilnya.

"Sal depan tuh!" Kesal Bela.

Hanya Alfa Gea dan Bela yang menemani Salsa ke perlombaan. Entah apa yang ada dipikiran Alfa hingga ia ingin menemani Salsa, Gea yang tidak menduga sebelumnya hanya mengikuti alurnya saja dan membiarkan Alfa ikut dengan mereka, begitu juga Salsa. Toh, karna Alfa Salsa bisa mengikuti fashion show.

Sampai di tempat yang mereka tuju, turun dari mobil merah mawar dengan anggun yang berhasil menyita pandangan orang lain yang ingin menonton acara itu. Ketiganya menggunakan gaun lengkap dengan perhiasan yang mereka pakai, kecuali Alfa yang tampak sangat tampan dengan memakai jas hitam berdasi dengan aroma parfum khas dirinya.

Memasuki gedung dengan berjalan anggun, bak seperti putra putri kerajaan. Ah, hanya mimpi realitanya bukan anak dari seorang Raja dan Ratu. Salsa nampak cantik dan mempesona ketika melewati peserta-peserta lain, memang gaun yang Salsa ciptakan, tidak semewah gaun yang di pakai peserta lain, terkesan sederhana tapi menawan. Di tambah lagi warna kulit Salsa dengan gaun yang ia gunakan selaras, tambah cocok tentunya.

"Gilaaa, calon model semua njir." Kagum Gea ketika masuk kedalam gedung.

Bela melirik sambil menonyor pipi Gea. "Hus, jangan bikin malu dong! Tempat umum ini!"

Gea seketika mendecak kesal. "Emang kenyataan! Apaan sih, ga salah juga gue ngomong gini."

Telinga Alfa sudah panas ketika mendengar Gea dan Bela beradu mulut. "Lo berdua diem bisa?"

"Sirik aja Lo." Bentak Gea.

"PARA PESERTA DIPERKENANKAN UNTUK MEMASUKI RUANG RIAS UNTUK PERSIAPAN BEBERAPA MENIT LAGI."  Intruksi dari salah satu panitia pembawa acara.

Strong Gril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang