-28-

17 2 0
                                    

Happy reading ✨

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf:*

"Sini mama bantu cuci piring." Ujar Dinda setelah mereka selesai makan.

"Terima kasih ma." Jawab Salsa sambil tersenyum bahagia.

"Anak perempuan mama sudah dewasa yah, mama benar-benar menyesal, mama sangat-sangat bersyukur masih di beri umur sama Tuhan Nak, mama sadar Tuhan ingin mama memperbaiki kesalahan Mama." Ujar Dinda sambil masih membantu Salsa mencuci piring.

"Jujur, mama dulu senang sekali ketika kamu lahir. Tapi papa kamu kurang bersyukur akan hal itu. Papa kamu ingin sekali punya anak laki-laki, tapi takdir berkata lain. Mama juga sebenarnya ingin sekali punya anak laki-laki, tapi mau bagaimana pun ini sudah tidak bisa di ubah, kamu tetap anak Mama meskipun dulu mama pernah menyia-nyiakan kamu."

"Alasan mama pernah bentak-bentak kamu dan menganggap kamu anak yang tidak berguna karena mama terlarut dalam emosi mama Kepada papa kamu Nak. Maafin Mama yang dulu yah."

"Udah Ma, ga usah di ingat-ingat lagi kejadian di masa lalu. Sekarang kita mulai lagi membuka lembaran baru dan memperbaiki kesalahan di masa lalu."

"Makasih ya Nak, kamu benar-benar anak yang baik." Dinda tersenyum tulus sambil menatap Salsa dalam. Begitu dengan Salsa yang membalasnya dengan senyuman.

"Ma kita jalan-jalan keluar yuk? Keliling komplek, Mama udah kangen kan?" Ajak Salsa ketika mereka berdua sudah selesai mencuci piring.

"Ahaha, ayo. Mama pengen jalan-jalan berdua sama kamu."

"Ma, cerita dong aku dulu gimana? Manja ga sama Mama?" Tanya Salsa sambil mendorong kursi roda yang dinaiki Dinda sambil melihat perumahan yang mereka lewati di komplek.

Dinda tersenyum sendu. "Mama kurang tau Nak. Dulu nenek kamu yang merawat kamu, mama sibuk dengan pekerjaan mama setiap harinya. Bahkan sekarang Mama baru sadar, setiap malam kalau mama pulang, kamu pasti mau digendong mama, karna kamu tidak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dari mama. Tapi, mama malah mengabaikan-kan kamu karna mama capek sama stres pada waktu itu."

"Yah sekarang tinggal penyesalan saja bagi mama. Sekarang kamu sudah dewasa, mama tidak bisa lagi menggendong kamu dan merasakan kebahagiaan bersama kamu waktu kecil."

"Tapi sekarang bisa Ma. Mama sama Salsa bisa merasakan kebahagiaan bersama-sama." Jawab Salsa lalu tersenyum manis begitu juga Dinda.

+++

"Mantan istri kamu tinggal dirumah kamu yang dulu Mas?" Tanya Intan dengan ekspresi terkejut.

"Iya. Tapi yasudah lah, lagi pula kita sudah tidak tinggal di sana lagi." Jawab Fano lalu beranjak dari duduknya yang semula duduk sambil menikmati kopi.

"Ya terserah kamu sih Mas. Kamu masih ngirim uang ke anak kamu yang di sana?"

"Sudah tidak. Entah bagaimana anak itu mencukupi kebutuhannya selama ini." Jawab Fano lalu kembali duduk di depan kopinya.

"Apa dia kerja Mas?"

"Kerja apa dia? Tidak punya bakat apa-apa kerja." Jawab Fano dengan nada remeh.

"Lagi pula kalau dia betul-betul kerja, biarkan saja. Biar dia tau kalau cari uang itu susah." Tambah Fano.

"Mas tega kalau anak kamu kerja?" Tanya Intan pura-pura iba dengan Salsa.

Strong Gril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang