-30-

14 2 0
                                    

Happy reading ✨

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf :*

"Udah siap semua kan? Kurang siapa lagi nih?" Ujar Bima.

Seminggu sudah berlalu, ujian kenaikan kelas sudah mereka lewati. Kini mereka hanya tinggal menunggu hasilnya sambil holiday menikmati liburan akhir tahun. Mereka jadi ke puncak bersama seperti tujuan mereka Minggu lalu. Kini mereka berkumpul di cafe terdekat, agar dapat berangkat  bersama-sama.

"Nah oke, gue bagi ya. Bela, Lo nebeng gue." Ujar Bima.

"Zahra, Lo nebeng Galang. Terus Gea Lo pasti sama Reynal, Nah Salsa Lo..."

"Sama gue aja." Potong Alfa lalu memakai helm-nya.

"Ee oke. Ya udah ayo jalan." Ujar Bima lalu naik ke atas motornya.

Sungguh perjalanan yang benar-benar mengasyikkan. Menikmati udara segar di atas motor, dan pemandangan yang tak kalah indah. Dua jam mereka lalui hingga sampai ke puncak, lebih tepatnya tempat camping. Ya, mereka berencana untuk sekalian camping di sana, Bima yang mengusulkan itu. Jadi karna kelihatan seru, mereka menyetujuinya.

"Dim, kuy cari kayu bakar sama gue." Ajak Galang setelah selesai memasang tendanya bersama Reynal. Mereka berdua satu tenda, ya karna untuk menghemat tempat juga.

"Bentar, tenda gue belum jadi." Jawab Dimas sambil masih sibuk memaku sudut tenda, dibantu dengan Bima yang memaku sudut lain. Mereka juga satu tenda, hanya Alfa yang memilih sendiri.

"Hati-hati Lang, jangan nyasar. Ntar bukan ketemu kayu, tapi malah ketemu yang lain." Gurau Bima menakut-nakuti Galang yang hendak berjalan untuk mencari kayu bakar.

"Apaan sih, tempat umum ini! Lagian ada orang lain juga ga hanya kita. Gagal Lo nakutin gue!" Jawab Galang lalu pergi bersama Dimas.

"Eh bantu gue dong? Ah masa cowok ga ada yang peka sih?" Keluh Gea lalu mengusap keringat di dahinya dengan lengan.

"Aduh-aduh, pacarku capek ternyata. Sini Reynal bantu." Ujar Reynal lalu mengambil alih tenda Gea yang nantinya di tempatinya dengan Salsa.

"Gitu dong, Sal sini kita duduk aja. Biar Reynal yang pasang tendanya."

"Bisa sendiri?" Tanya Salsa sedikit ragu.

"Ooo bisa-bisa, tenang aja Sal. Lo duduk di sana aja sama Pacar gue. Jadi nih tenda di tangan gue." Jawab Reynal menyombongkan diri.

"Ya udah aku tinggal nih." Jawab Salsa yang langsung di angguki Reynal.

"Jadi deh!!" Seru Bela sambil melihat tendanya yang kini sudah berdiri kokoh. Tenda itu nantinya akan ia tempati bersama Zahra.

"Pinter Lo." Ujar Gea dari kejauhan.

"Iya lah, nih otot gue gede. Makanya kuat bisa bangun tenda." Jawab Bela lalu duduk di samping Gea.

"Hahaha, tadi aja aku yang buat kerangkanya." Ujar Zahra lalu tertawa kecil.

"Iya, kalau gue mana bisa. Lama ga camping jadi lupa. Penting jadi deh."

"Eh bentar lagi senja nih, siapin kamera kita foto-foto bareng!!" Ajak Gea lalu berdiri mengambil kameranya. Lima belas menit kemudian matahari mulai terbenam, menyisihkan langit sore yang teramat memanjakan mata. Tak lupa mereka berempat foto bersama dengan latar belakang langit senja. Tak mau ketinggalan, kelima cowo tadi juga ikut foto-foto disana, dan mengabadikannya kedalam media sosial mereka masing-masing.

Sore berganti malam, Alfa dan Dimas masih sibuk menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh dari udara malam. Sedangkan Reynal dan Galang sibuk membantu Salsa dan Gea menggoreng sosis yang mereka beli sebelum berangkat ke sini menggunakan kompor portable. Bima Zahra dan Bela sibuk memasak mie instan yang mereka beli juga sebelum berangkat.

Setelah semua selesai, mereka makan bersama dengan penuh canda tawa. Bahkan Galang dan Alfa sempat berdebat perkara sosis yang mereka makan sosis ayam atau sapi, hadeh. Dan lidah Reynal yang masih terasa nyeri gara-gara meminum langsung kopi yang masih panas, ada-ada aja tingkah kembaran Dugong yang satu ini. Dan ini momen yang paling Epic...

"Ehem, Bel Lo bisa maju ke depan?" Tanya Galang malu-malu sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Waduh ada apa nih." Ujar Reynal kepo tingkat dewa.

"Udah maju aja, di kasih THR itu." Goda Gea yang tampaknya sudah tau apa yang akan terjadi. Dengan rasa malu dan juga takut Bela perlahan berjalan kedepan menghadap Galang yang semakin panik dan malu. Mata Galang menatap lekat mata Bela, orang yang ditatap langsung salting tidak karuan.

"Jadi pacar Gue ya? Banyak yang jodohin kita." Ujar Galang sambil menggigit bibir bawahnya menahan malu. Bela langsung melongo tak percaya. Tapi...

"Aaww, habis ini makan-makan nih kita." Sorak Bima.

"Hehe, iya gue mau." Jawab Bela tanpa melihat wajah Galang yang tersenyum lebar mendengarnya. Bela yang tak kuat karna merasa salah tingkah langsung berlari menghampiri Gea yang masih tertawa melihat apa yang baru saja terjadi.

"Gue udah ga jomblo!!!" Ujar Galang sambil tertawa gila, ia menggoyang-goyangkan bahu Bima sambil masih tertawa.

"Heh! Lo pikir gue apaan? Sakit bodoh!!" Kesal Bima lalu merapikan jaketnya kembali.

"Jangan lupa pajak jadian! Harus itu!" Ujar Reynal lalu tersenyum lebar.

"Hem, habis ini siapa lagi yang jadian? Biar makan gratis lagi gue." Ujar Bima.

"Lo sendiri kapan?!" Jawab Galang.

"Entar aja. Banyak yang ngantri buat dapetin gue."

"Mana? Hah mana? Ga lihat tuh. Oh jangan-jangan Kunti? Owalah."

"Bukan bego! Ntar anak gue jadi apa!?"

"Ga tau, kan gue belum pernah."

"Setan!!!" Umpat Bima lalu masuk kedalam tenda menyusul Dimas yang baru saja masuk.

"Rey Al, gue duluan ya. Ngantuk soalnya." Pamit Galang lalu masuk ke tendanya.

"Hei, pada tidur gih. Udah malem ini ga baik begadang." Ujar Alfa ketika melihat Salsa  Gea Bela dan Zahra masih asyik bercanda di luar tenda mereka.

"Iya!!" Jawab mereka berempat lalu masuk kedalam tenda.

"Al gue boleh tanya?" Ujar Reynal. Kini hanya ada mereka berdua yang masih di luar tenda.

"Tapi Lo jangan tersinggung." Tambahnya.

"Iya deh." Jawab Alfa.

"Lo masih suka mainin perempuan?" Alfa terdiam sejenak, bisa-bisanya Reynal menanyakan hal seperti itu.

"Mungkin semua orang bakalan menanggap gue masih begitu. Tapi, jujur gue udah menyesal dan mungkin ga akan gue ulangi lagi." Reynal mengangguk paham.

"Bagus deh. Terus Lo ada kepikiran buat pacaran lagi?"

"Mungkin sih enggak, karna gue pengen bener-bener berubah. Dan, yang gue pengen nanti, gue bakalan lamar dia langsung tanpa adanya kata pacaran. Karna itu adalah hubungan yang serius bagi gue."

"Dia?? Siapa yang Lo maksut dia??"

"Ya,,, perempuan yang nantinya bakal jadi jodoh gue. Dan hidup bahagia selamanya sama gue." Reynal tersenyum lebar mendengarnya, ia yakin Alfa sudah benar-benar berubah, dari matanya tidak bisa berbohong kalau ia benar-benar serius.

"Gue pegang ucapan Lo."

°°°

Votenya dulu:*

_NEXT PART_

Strong Gril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang