-24-

16 3 0
                                    

Happy reading ✨

"Rayhan, tata barang-barang kamu di almari yah, sini uncle tunjukkin kamar kamu." Ujar Wisnu lalu mengajak Rayhan masuk kedalam rumahnya. Rayhan mengikuti pamannya sambil menarik koper miliknya dan beberapa tas yang ia bawa.

Wisnu membuka pintu kamar yang nantinya akan ditempati Rayhan untuk istirahat. Kamarnya besar dan terkesan sedikit mewah, berbeda dengan kamar Rayhan yang sesungguhnya.

"Ini kamar kamu, disapu dulu yah, karna udah lama tidak ditempati." 

"Iya uncle." Jawab Rayhan lalu meletakkan tasnya di sova dekat ranjang.

"Habis kamu beberes, turun kebawah, kita cari makanan sama belanja bulanan." Ujar Wisnu lalu keluar meninggalkan Rayhan di kamar.

"Kamar sebagus ini ga ada yang nempatin, setan seneng banget pasti." Gerutu Rayhan sambil memasukan baju-bajunya kedalam almari.

Rayhan membuka gorden jendela kamarnya, matanya langsung silau terkena sinar matahari. Dari jendela kamar Rayhan, terlihat pemandangan perumahan dan samar-samar terlihat gedung-gedung tinggi yang terlihat dari situ.

"London, baru kali ini." Ujar Rayhan pelan sambil melihat-lihat kebawah dari atas jendela kamarnya. Rayhan menghela nafas panjang lalu mengambil sapu dan mulai membersihkan kamarnya yang berdebu. Laki-laki mandiri:)

Selesai memberesi barangnya dan membersihkan kamarnya, ia langsung pergi ke kamar mandi pribadinya, ya karna kamar mandi satu ruangan dengan kamarnya.(bayangkan kamar ada kamar mandinya sindiri, Jan aneh-aneh)

Kini Rayhan memakai kaos warna hitam dengan celana Jeans dan jaket kulit berwarna abu-abu. Ia turun menemui pamannya yang sedang memainkan laptopnya.

"Woah,,, ponakan uncle. Ganteng banget."

"Iya-iyalah. Jadi ga ini?"

"Jadi kok jadi, ayo kita berangkat." Ajak Wisnu lalu menutup laptopnya dan mengambil kunci mobilnya. Mereka berdua mencari restoran terdekat dengan rumah mereka, karna menurut Wisnu itu yang lebih enak dan murah.

"Kita makan disini aja yah, enak ini restoran langganan Uncle." Ujar Wisnu setelah memakirkan mobilnya. Mereka berdua turun lalu masuk kedalam restoran itu.

Wisnu memanggil Waitress untuk memesan makanan, mereka berdua memesan makanan dan minuman sesuai selera mereka masing-masing.

Disela-sela mereka makan, ada seseorang menghampiri meja yang mereka tempati. Seorang lelaki yang memakai pakaian rapi dengan dasi dan Jaz biru Dongker dengan rambut klimis rapi. Lelaki itu menepuk pundak Wisnu, refleks Wisnu langsung menghadap lelaki itu.

"Eh, Jeky ya??" Tanya Wisnu sambil memegang pundak laki-laki tadi. Lelaki itu langsung mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Sini duduk-duduk dulu." Ajak Wisnu.

"Kenalin temen uncle di sini, namanya Jeky Wilson." Rayhan menyalami tangan Jeky sambil tersenyum tipis lalu memperkenalkan namanya.

"Apa kabar kamu Nu??" Tanya Jeky dengan suara yang terdengar masih belum fasih berbahasa Indonesia.

"Alhamdulillah, kalau ga baik ga mungkin sampai sini." Ujar Wisnu sedikit bercanda.

"Dia seperti Arta yah? Mirip sekali." Kata Jeky sambil melihat dengan detail wajah Rayhan.

"Memang dia anaknya."

"Woh, akhirnya bisa lihat langsung. Dulu cuma lihat di media sosialnya saja, itu juga masih Baby." Ujar Jeky sambil masih memperhatikan Rayhan. Rayhan yang merasa sedari tadi di perhatikan menjadi risih dan tidak enak.

Strong Gril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang