Chapter 5

17 9 0
                                    

Pagi hari yang cerah,Jina sudah bangun dari tidurnya karena hari ini ada jadwal kuliah pagi.
Jina berjalan keluar dari kamar untuk pergi ke kamar mandi.

Seperti biasa bila seseorang sedang mandi akan ada beberapa yang bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya. Tetapi Jina tidak melakukan itu karena menurutnya cukup aneh.

Akibat kecerobohan Jina yang lupa mengunci pintu dan dari luar tidak ada tanda-tanda seperti seseorang sedang mandi,tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar mandi dan seketika Jina berteriak begitu keras hingga membuat orang itu segera menutup pintunya kembali.

Jina mengutuk dirinya sendiri,bagaimana dia begitu ceroboh!

" Bodoh! Bodoh! BODOH! "

Jina berteriak didalam kamar mandi dengan suara yang sangat keras,orang yang tadi tidak sengaja membuka pintu itu juga bisa mendengar teriakan Jina dengan jelas.
Ngomong-ngomong orang itu masih berdiri didepan pintu kamar mandi.

Jina berjalan keluar dengan kepala menunduk,tidak berani menatap orang yang membuka pintu kamar mandinya tadi.

" Kau melihatnya? Oh tidak,ini sangat memalukan! " Jina menghela nafas pasrah

" Untuk apa aku melihat tubuh kurusmu yang sama sekali tidak memiliki daya tarik? Membuat mataku sakit saja pagi-pagi begini "

" Hey! Jung Jaehyun! Apa maksudmu? "

" Hey! Jangan berteriak kepadaku,apa kau tidak diberitau oleh kakek Im? " 

Jina memilih diam dan berlalu pergi menuju kamarnya,jujur saat ini dia merasa malu dan tentu saja... Rugi! Ya merugikan!

Sejak tadi seseorang menyaksikan mereka berdua dari kejauhan.
Orang itu sibuk mengunyah sarapannya dan sesekali menggeleng,tersenyum remeh.

Jaehyun menatap tajam orang itu,tidak suka dengan ekspresi wajah yang diberikan olehnya.

" Jadi apa yang kau lihat? " Tanya orang itu

" Apa maksudmu? Bukankah kau sudah melihat aku segera menutup pintu kamar mandinya? "

" Benarkah? Aku tidak yakin "

" Hey! Park Jisung,kau jangan berbicara seenaknya! "

" Bukan aku berbicara seenaknya,sebaiknya kau pergi bercermin dulu. Telingamu sudah merah dan tentu saja dengan wajahmu yang sudah seperti kepiting rebus "

Mendengar ucapan Jisung,Jaehyun segera memegang kedua pipi dengan tangannya,pipinya terasa hangat.

" I-ini karena aku baru saja bangun tidur dan terasa panas karena cuaca hari ini " setelah mengatakan itu Jaehyun masuk ke kamar mandi meninggalkan Jisung

Jisung melanjutkan sarapannya,tetapi tiba-tiba Johnny mengambil sepotong roti yang dipegang oleh Jisung.

" Hey! Kebiasaan! Pencuri makanan! " Jisung berteriak tidak suka,namun diabaikan oleh Johnny

" Ngomong-ngomong tadi aku mendengar suara teriakan,siapa yang berteriak? " Johnny bertanya sambil mengunyah,jujur Jisung sangat tidak suka ketika melihat Johnny mengunyah makanan

" Tadi Jaehyun mengintip cucu kakek Im dikamar mandi "

Johnny menyemburkan makanan yang ada didalam mulutnya.
Jisung langsung berdiri menghindari itu.

" Dasar jorok! Kalau lagi makan jangan berbicara Johnny suh! "

" Kau mengagetkanku,bagaimana mungkin Jaehyun bisa seberuntung itu? "

" Sudah kuduga kau akan mengatakan itu. Kau benar-benar... Ah sulit dipercaya! Lebih baik aku pergi saja dari sini " ucap Jisung yang kemudian beranjak pergi dari sana

Johnny segera berlari menuju depan pintu kamar mandi,mengetuk memanggil Jaehyun berkali-kali hingga membuat Jaehyun membuka pintu dan mengeluarkan kepalanya dibalik pintu,rambutnya basah dan masih penuh dengan busa shampoo.

" Ada apa? Kenapa kau mengetuk pintu seperti orang kesetanan? "

" Kau tadi mengintip Jina? " Ucapan Johnny membuat Jaehyun menatapnya jengkel,seketika kejadian tadi teringat kembali oleh Jaehyun

" A-apa yang kau katakan! Aku tidak mengintipnya dan jangan mengganggu aku dengan pertanyaan bodohmu! " setelah mengatakan itu Jaehyun kembali menutup pintu kembali

Seketika Johnny bingung,entah dia harus percaya dengan Jisung atau Jaehyun.
Tetapi Johnny tidak berhenti sampai disana,dia berjalan menuju kamar Jina dan mengetuknya.
Tidak perlu menunggu lama pintu segera terbuka.

" Ada apa? "

" Apakah tadi Jaehyun mengintipmu dikamar mandi? "

Mendengar pertanyaan Johnny,wajah Jina seketika bersemu merah dengan sendirinya.

" Jadi benar? Wajahmu memerah,jadi itu benar? Oh tidak!!! Mengapa Jaehyun mendahuluiku? " teriak Johnny frustasi sambil mengacak rambutnya kasar

" Hey mesum! Pergi kau! " Jina membanting pintu dengan keras dan tentu saja mengejutkan Johnny

Didalam kamar Jina tidak berhenti berkomat-kamit mengoceh tidak jelas.
Dia baru saja seminggu berada dirumah ini,namun sudah banyak sekali hal yang terjadi.

Mulai dari Jaemin yang setiap hari selalu datang kekamarnya menanyakan apapun,Jeno dengan ekspresi datarnya selalu menatap tajam ke arah Jina setiap kali berpapasan.
Kemudian Jungwoo yang protes dengan makanan,Johnny dengan tingkah anehnya.
Oh jangan lupakan Jisung yang selalu perfeksionis dengan debu-debu yang masih menempel dikamarnya,setiap hari dia selalu mengoceh seperti ibu tiri yang memarahi anaknya.

Dan yang terakhir Jung Jaehyun

Pria yang selalu membuat emosi Jina seketika naik drastis dengan sendirinya.
Apapun yang dikatakan Jaehyun,Jina harus mengiyakannya dan tidak boleh bertanya balik.
Sungguh tuan muda yang sangat merepotkan bagi Jina.

" Kenapa mereka semua tidak tinggal dirumah masing-masing saja? Kenapa harus merepotkan seperti ini? Apakah kakek selalu kesusahan seperti ini? " Jina berteriak tidak jelas didalam kamar sambil mengemas barang keperluan untuk kuliahnya itu

Setelah selesai Jina keluar dari kamar dan berjalan secepatnya untuk keluar dari rumah.
Saat ini Jina sungguh tidak ingin bertemu dengan penghuni dirumah itu,menjengkelkan menurutnya.

Jina berjalan menuju halte bus untuk pergi ke kampus,saat berjalan dia melihat seseorang dari kejauhan.
Seorang pria mengenakan hodie berwarna hitam menenteng sebuah plastik,itu Jaemin.
Jina segera memutar balik badannya dan bersembunyi dibalik pohon.

" Eoh? Kenapa aku harus bersembunyi? Apakah aku berbuat salah? " Jina merutuk tidak jelas,hingga akhirnya dia terkejut karena sebuah tangan menepuk bahunya

" Kau sedang apa disini? Pipis? "

Pertanyaan bodoh! Jelas-jelas aku ini wanita! "
Ingin sekali Jina berteriak seperti itu,apakah Jaemin bodoh?

" Ah tadi aku melihat sebuah kupu-kupu disana " Jina menunjuk ke atas pohon

Jaemin mengikuti arah Jina menunjuk,kemudian melihat Jina lagi.

" Apa kau sedang bercanda? Tidak ada kupu-kupu disana,kau mau kemana? "

" Ke kampus " jina menjawab dengan helaan nafas pertama

" Fakultas apa? "

" Sastra dan bahasa " helaan nafas kedua kembali terdengar dari Jina

" Pergi ke kampus dengan siapa? "

" Kenapa kau banyak bertanya?! " Akhirnya kesabaran Jina habis

" Hanya menjalankan tugas " jawab Jaemin,singkat

Saat Jaemin dan Jina sedang berbicara,tiba-tiba sebuah mobil sport hitam pekat berhenti didepan mereka.
Jina terkejut melihat pengendara yang membuka jendela mobil itu.

" Jaehyun? "

J'HOUSE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang