Chapter 8

18 9 0
                                    

" Kau tidak apa-apa? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kau tidak apa-apa? "

Jaemin bertanya dengan wajah khawatir,mengecek Jina apakah ada yang terluka namun Jina segera mengangguk mengiyakan bahwa dia tidak terluka.

" Kau kenapa bisa ada disini? Bukankah kau... "

" Mulai hari ini Jaemin kembali ke kampus " Jisung menjawab pertanyaan Jina dengan cepat

Jina bingung,bukankah kakek pernah mengatakan bahwa dia tidak suka bertemu dengan siapapun? Ini sangat aneh.

" Jangan menatap Jaemin seperti itu,dia memang aneh " timpal Jeno yang seperti bisa membaca pikiran Jina

Jina menatap Haechan,berusaha memberikan sinyal agar Haechan bisa mengerti melalui tatapan matanya. Haechan mengangguk mengiyakan.

" Akh maaf aku harus pergi menemui Lucas dulu,ada pelajaran bahasa china yang tidak aku mengerti. Selamat tinggal " ucap Jina yang kemudian ingin berjalan pergi namun lengannya ditarik oleh Jaemin

" Nanti pulang bersama,aku tunggu kau didepan gerbang " ucap Jaemin yang kemudian melepas lengan Jina

Saat ini diotak Jina dipenuhi oleh kebingungan yang sangat tinggi. Dia tidak mengerti dengan Jaemin yang tiba-tiba begitu baik dan lemah lembut,bukankah dia adalah anak yang cuek dan pendiam? Jangan katakan bahwa ini adalah sebuah tugas.

"Kau melakukan ini karena tugas?" Jina bertanya dengan hati-hati

" Tidak. Aku hanya ingin pulang bersama saja "

"AKHHHHHH INI SUDAH GILAAA!!!" Jina berteriak dan kemudian berlari meninggalkan kantin menyisakan orang-orang yang tadi berada disana menatapnya heran

Jina berlari menuju sebuah ruangan yang dia yakini sangat aman berada disana.
Jina pergi menemui Lucas yang selalu membantunya mempelajari bahasa china.

Namun saat pintu dibuka,Jina terkejut melihat Lucas sedang duduk diantara beberapa orang.
Lucas dan orang-orang itu melihat kehadiran Jina yang tiba-tiba mendobrak pintu begitu keras.

" Jina? Ada apa? Kenapa kau berlari seperti itu? " Lucas bertanya dengan bingung,wajah Jina terlihat pucat

" Ah tidak apa-apa,aku akan kembali nanti saja "

" Hey! Kemarilah,kita disini semua belajar bersama " ucapan Lucas membuat langkah Jina terhenti

Karena merasa tidak enak,Jina berjalan menghampiri Lucas dan duduk disebelahnya.
Perlahan Jina menatap pria-pria yang duduk disana.

"Baiklah aku akan mengenalkan mereka padamu Jina-ah.
Dari sebelah kanan Xiaojun,Hendery,Yang-yang disebelahmu itu Winwin,Kun,Renjun dan Chenlee" Lucas menunjuk satu persatu dan Jina mengikuti arah tunjuknya

" Sa-salam kenal namaku Im Jina,apakah kalian semua berasal dari china seperti Lucas? "

" Benar. Hanya saja kami beda tempat,tetapi kewarganegaraan kami sama " jawab Xiaojun dengan senyum ramah yang terhias diwajahnya

" Apakah ini yang namanya surga? Mengapa mereka semua sangat tampan,apakah orang china semuanya tampan begini? "
Gumam Jina sambil memperhatikan mereka satu persatu

" Baiklah kita lanjutkan pelajarannya,mungkin kau akan sedikit pusing Jina-ah. Tetapi aku yakin kau pasti bisa! " Lucas menyemangati Jina dan mereka pun melanjutkan kegiatan pelajaran yang tertunda tadi

Hari sudah mulai petang,Jina berjalan keluar dari gedung menuju halte untuk pulang ke rumah.
Saat itu Jina terkejut melihat Jaemin yang menunggunya digerbang.

" Eoh? Kau masih disini? Aku kira kau sudah pulang "

" Aku tidak pernah mengingkari janji " ucap Jaemin,singkat

" Maafkan aku karena tadi ada kegiatan belajar sebentar dan tidak menyangka telah banyak memakan waktu "

" Tidak apa-apa,ayo pulang " Jaemin menarik lengan Jina,namun entah kenapa teras berat dan seperti tertahan

Jaemin menoleh dan mendapati Jaehyun sedang menahan Jina.
Jina yang berada ditengah mereka menatap bingung keduanya.

" Lepaskan dia " ucap Jaemin dengan suara pelan

" Apa kau bilang? Aku tidak bisa mendengarnya " tanya Jaehyun dengan senyum smirk nya

"Kubilang lepaskan tangannya?" kali ini Jaemin berteriak,namun Jaehyun sama sekali tidak ada niat untuk menurutinya

Jaehyun malah menarik Jina sekuat tenaga hingga tautannya dengan Jaemin terlepas.

" Dia tadi datang bersamaku maka pulangpun harus bersamaku "

Jaemin menghela nafas kasar,jujur dia sangat tidak suka berdebat seperti ini.
Jina yang berada diantara mereka mencoba menetralisirkan kejadian yang baru saja terjadi.

" Apakah aku sedang diperebutkan?
Wow ini seperti di drama yang pernah aku tonton!
Plak! Sadarlah Im Jina,kau bukan pemeran utama seperti didrama yang kau tonton! "

" Aku akan pulang sendiri " Jina segera berlari dengan cepat ke halte bus meninggalkan Jaemin dan Jaehyun

" Wah sayang sekali umpanku lepas,mungkin aku harus menggunakan umpan yang lebih bagus untuk memancingnya " ucap Jaehyun dengan nada sedikit meledek

" Kau kira bila menggunakan umpan yang bagus dia akan segera memakannya? Jangan terlalu percaya diri dengan semua yang kau miliki "

Jaehyun tertohok mendengar ucapan Jaemin,sorotan mata Jaemin terlihat sangat tidak bersahabat.
Jaehyun yakin kali ini Jaemin tidak main-main dengan ucapannya,kalau begitu Jaehyun akan terus melawannya.

" Kenapa kau kembali ke kampus? Kenapa tidak berada didunia yang kau ciptakan itu? Bukankah kau sangat senang berada dikamar "

" Tidak usah banyak bertanya! Aku tidak akan tinggal diam lagi,satu hal yang harus kau tau. Aku dulu mengalah padamu karena aku merasa kasihan dengan orang sepertimu " ucap Jaemin,senyumnya tersungging dan mampu membuat emosi Jaehyun memuncak

Jaehyun menarik kerah Jaemin dengan kasar,matanya menatap tajam ke arah Jaemin dengan jarak yang dekat.

" Aku tidak butuh belas kasihanmu! Kau kira aku tidak akan bisa mengalahkanmu? Tunggu saja! " Jaehyun menggertakan giginya,wajahnya sudah memerah menahan emosi

" Hey! Apa yang kalian lakukan? "

Dari kejauhan seorang pria berlari melerai Jaehyun dan Jaemin,itu Jeno.
Jeno membantu Jaemin merapihkan bajunya.

"Kenapa kalian selalu saja bertengkar? Seperti anak kecil saja!"

Keduanya diam dan tidak ingin menjawab pertanyaan dari Jeno.
Selama ini anak J'House sangat tau bahwa Jaemin dan Jaehyun tidak akur,tetapi tidak ada yang tau permasalahan sebenarnya karena salah satu dari mereka enggan untuk menceritakan semua itu.

Jeno menarik Jaemin untuk pergi dari sana sebelum perkelahian itu kembali terjadi.
Saat diperjalanan pulang Jaemin hanya diam tidak bersuara sedikitpun,Jeno yang menyadari itu segera membuka suara.

" Apakah kalian ada masalah di masa lalu? " tanya Jeno,penasaran dan dijawab gelengan oleh Jaemin

Jaemin menghela nafas berat,menatap langit yang mulai berubah menjadi oranye.

" Aku tidak akan melepaskanmu Im Jina "

J'HOUSE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang