Chapter 12

8 6 0
                                    

Jina dan Haechan sedang duduk dikantin untuk makan siang. Namun Jina terlihat tidak nafsu makan sama sekali,sejak tadi dia hanya mengaduk sup tanpa memakannya sedikitpun.

"Kenapa tidak dimakan? Itu sup kesukaanmu" Haechan bertanya karena dia bingung,tidak biasanya Jina seperti ini

Satu helaan nafas keluar dari mulut Jina

" Aigoo helaan nafasmu seakan-akan dunia sudah akan runtuh,ada apa denganmu sebenarnya? " tanya Haechan lagi,lama-lama dia jadi geram

" Haechan-ah,kau ingat aku pernah menceritakan tentang Jaejae teman masa kecilku? "

" Iya dulu kau pernah menceritakannya padaku,ada apa? "

" Aku merasa bahwa dia ada Jaehyun "

" Jaehyun? Kenapa kau bisa mengatakan bahwa dia adalah Jaejae? "

Jina mengeluarkan gantungan beruang yang ada disakunya,memberikan kepada Haechan untuk melihatnya.

" Gantungan itu ada di Jaehyun,tetapi dia tidak mau mengakui bahwa dia itu Jaejae atau bukan. Itu adalah gantungan yang diberikan Jaejae kepadaku sebelum dia pergi,kami masing-masing menyimpan satu "

" Hmm ini sangat aneh,jika dia adalah Jaejae kenapa tidak mau mengakuinya? Atau dia menemukan gantungan ini dan kemudian membunuh Jaejae seperti di drama-drama? "

Satu sentilan keras tepat mengenai kening Haechan,bila Jina suka mengeluarkan sentilannya itu sangat menyakitkan.

" Sakit Jina-ah!!! " Ringis Haechan

" Kau terlalu banyak menonton,dasar korban drama! Ayolah,aku sedang tidak bercanda Haechan-ah! " dengus Jina

" Kau tau apa kesukaannya atau kebiasaan dia? "

" Bagaimana mungkin itu menjadi sebuah patokan untuk mengetahui dia atau bukan,waktu itu dia baru berusia 7 tahun. Sifat orang bisa berubah seiringnya waktu "

" Tapi kebiasaan tidak,percayalah " ucap Haechan penuh keyakinan

" Setauku dia akan menyentuh hidungnya ketika sedang malu atau salah tingkah "

" Kalau begitu buatlah dia salah tingkah "

" Caranya? "

Haechan berbisik ditelinga Jina,mengajarkan bagaimana cara membuat Jaehyun salah tingkah. Seketika Jina membulatkan matanya,menolak saran dari Haechan.

" Kau gila! Berbicara dengannya saja dilarang,bagaimana aku mengatakannya?"

" Aku yakin kau bisa,tidak ada salahnya mencoba "

Jina menghela nafas kasar,saran dari Haechan menurutnya terlalu ekstream. Bagaimana jika Jaehyun membentaknya?

Jaemin melihat Jina dan Haechan dikantin,dia berjalan menghampiri mereka.
Haechan menyadari bahwa Jaemin berjalan ke arah mereka.

" Lihatlah pangeranmu datang! Sepertinya kau harus benar-benar menetapkan hatimu,aku pergi dulu " setelah mengatakan itu tanpa aba-aba Haechan beranjak dari sana

Jina baru saja ingin menariknya namun Haechan lebih cepat dari yang dibayangkan,dia sudah berlari meninggalkan Jina sendirian.

Jina melihat Jaemin yang semakin mendekatinya,hingga Jaemin sudah duduk didepannya pun mata Jina tidak berpaling.
Jina segera menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan lamunan.

" Ha-hai Jaemin " sapa Jina dan dijawab senyuman manis oleh Jaemin,lama-lama Jina bisa diabetes melihat senyuman Jaemin

" Apa perasaanmu sudah lebih enak? "

J'HOUSE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang