"Linda! Bangun woy! Udah siang ini!" teriak orang dari depan kamar sembari mengetuk-ngetuk pintu dengan kencang berharap orang di dalam kamar bangun dari tidurnya.
Hari ini Raka datang ke rumah Linda untuk mengajari gadis itu memasak. Ia begitu bersemangat ketika berangkat dari rumah. Hanya dengan menggunakan kaos dan celana panjang dengan tambahan jaket jeans, ia melajukan motornya pagi-pagi.
"Bangun! Jadi masak nggak nih? Lin! Kebo amat sih lo! Udah jam berapa ini!"
Suara berisik dari luar kamar membuat Linda membuka matanya. Nyawanya masih belum terkumpul, ia merentangkan tangannya dan dan menggeliat di atas tempat tidur. Matanya telah sepenuhnya terbuka setelah ia membuka korden jendela kamarnya.
tok... tok... tok...
"Bangun woy!" teriak Raka lagi.
"Siapa sih? Kok bisa ada orang masuk?"
Segera saja gadis itu berjalan ke pintu dan membuka pintu kayu itu. Terlihat pemuda yang ia kenal berdiri di hadapannya. Matanya bulat sempurna karena terkejut melihat Raka yang tiba-tiba muncul.
"Akhirnya bangun juga. Udah siang ini," cetus Raka.
"Kok lo bisa masuk rumah gue?!" ujar Linda bertanya namun disertai penekanan.
"Bisa lah, orang pintunya nggak dikunci. Ceroboh banget sih jadi orang. Kalo ada maling gimana?"
Gadis itu menunjukkan cengirannya. "Gue lupa, tadi malem ketiduran soalnya, habis streaming, hehe."
Segera saja ia mandi agar terlihat segar dan wangi. Sedangkan Raka memutuskan untuk turun dan menuju ke dapur untuk menyiapkan peralatan dan bahan-bahan untuk memasak.
Tidak sampai setengah jam, gadis pemilik rumah itu telah turun dengan mengenakan kaos biru dan celana tiga perempat berwarna hitam. Ia terkejut melihat bahan masakan yang terdapat di dapur.
"Ini bahan-bahan lo yang bawa?" tanyanya kepada Raka yang tengah mencuci sayuran.
"Iya, gue beli tadi di pasar. Takutnya lo nggak punya bahan masakan di rumah. Jadi gue beli aja sekalian daripada bolak-balik," jelas pemuda itu.
Linda tersenyum mendengarnya, setidaknya ia tidak usah repot-repot menghabiskan waktu untuk berbelanja. "Baik banget lo, makasih ya."
"Yoi."
"Lo mau ngajarin gue bikin apa?" tanya Linda yang melihat timun dan wortel yang baru dicuci oleh Raka.
Pemuda itu kemudian membuka sebungkus rumput laut pipih. "Kita mau bikin bento."
Pertanyaan lagi muncul di kepala Linda. "Kenapa bento?"
"Buat lo bawa ke sekolah," jawab Raka singkat.
Pertama-tama Raka mengambil dua kotak tempat makan yang ia lihat di rak piring, kemudian diletakkannya di atas meja. Kemudian ia mengeluarkan sebuah gulungan berwarna cokelat terang dari tas yang ia bawa. Gulungan itu dibukanya dan diletakkannya di atas talenan.
"Itu apa?"
"Ini makisu, buat gulung sushi."
Linda melihat Raka dengan saksama. Ia belum pernah membuat sushi sebelumnya, ia hanya pernah memakan makanan khas negeri sakura itu beberapa waktu lalu.
"Lo bisa motong timun sama wortel kan? Potong panjang-panjang aja."
Gadis itu mengangguk dan segera mengambil pisau untuk memotong timun dan wortel. Sementara Raka memecah dua butir telur ke dalam mangkuk serta memanaskan teflon dengan menggunakan sedikit margarin yang dibelinya pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEEP ON DANCING
Teen FictionSaking cintanya terhadap tari, Kaisha rela berjuang keras untuk memenuhi perintah hatinya. Semuanya berawal dari selembar tiket yang belum tentu dapat membuatnya bahagia. #4 menari (25 Juli 2020) #4 dancing (25 Juli 2020) #7 penari (25 Juli 2020)