Aku masih berdiri di tempat yang sama. Tidak akan berubah, karena aku memang tidak suka perubahan.Aku masih menunggu, masih di posisi yang sama saat kau meninggalkanku. Jika kau kembali dan merasa aku berubah, mungkin itu karena kau sudah tak lagi mengenal dekat diriku.
Aku senang kau menemukan seseorang yang baru, seorang yang mampu mengerti dirimu ketimbang aku yang selalu menyusahkanmu.
Aku yakin kau juga tidak akan khawatir padaku, karena aku selalu mengatakan "aku tidak pernah sendiri".
Selalu ada orang di sisiku, selalu ada mereka di belakangku, walau kenyataannya adalah mereka yang dulu bersamaku dan kini telah menemukan sosok yang baru, layaknya kau yang kini pergi menjauh.
Di titik ini kau akan melihatku, aku yang masih sama, sosok yang selalu menatap setiap pijak kakimu dari balik punggung rapuhmu.
Aku juga melihat seseorang yang kini telah merebut tempatku, dia jauh lebih dariku.
Jangan pernah menoleh untuk memandangku, karena aku tidak akan membiarkanmu kembali dalam kesulitan dulu.
Aku ... aku yang akan menghampirimu, agar kau tetap berada di posisi dan bergerak maju. Tersenyum melihatmu cemerlang di hamparan teriak kebanggaan.
Aku akan tetap jadi bayanganmu, aku akan tetap menggelap selama kau terus berkilau terang.
Namun, mungkin aku akan menghilang saat cahaya baru datang dari arah belakang untuk menghampirimu, lantas memegang angan mimpimu agar segera bersatu.
Tersisalah aku yang mulai pudar termakan waktu, tapi sekali lagi aku katakan. "Aku selalu ada, saat kau butuhkan. Masih dengan senyuman dingin yang memang sedikit sulit untuk aku lunturkan."
Distrik tersembunyi.
Kota bertahan, 06 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Luapan Emosi
PoetryKeluarkan semua yang mengendap dalam hatimu, tidak berguna kau menyimpan cacat hati jika untuk disesali. Bawa dirimu pada kebahagiaan, tumpahkan dengan segala luapan. Luapan Emosi yang akan membahagiakan jiwamu, bukan cuma ragamu. Karya ini berisi l...