بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
"Takdir Allah itu indah, walaupun harus dengan lelah terlebih dahulu."
~Muhammad Zahir Al-Ghofir~
☁☁☁
Sang mentari telah terbit dari ufuk timur, pagi ini Zahir, Yusuf dan Zaki, sudah siap akan berangkat ke sekolah di pesantren Al-Farouq.
Saat ini Zahir sedang menyisir rambutnya di depan cermin, senyuman tampak terus merekah dari sudut bibirnya, karena hari ini di kabarkan Ning Ruqayya akan segera mengajar di pondok pesantren ini.
"Zahir cepat atuh, nanti kita telat terus di hukum sama ustadz Abdul." teriak Yusuf dari ambang pintu.
"Amtum udah perfect kok Zahir." ucap Zaki, ia sudah bosan menunggu sahabatnya yang satu itu, mungkin efek jatuh cinta kali ya?
"Akhirnya udah ganteng juga! Kuy berangkat!" ucap Zahir.
Ketiganya pun keluar dari kamarnya dan bergegas ke sekolah. Di sekolah sudah tampak sepi, karena bel masuk sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, itu artinya mereka telat 10 menit.
"Ya gusti gimana ini teh? Kita udah telat 10 menit!" ucap Yusuf sambil melihat arloji yang melingkar di tangan kirinya.
"Gara-gara antum nih Zahir dandannya kelamaan." ucap Zaki.
"Udah gapapa, kita masuk aja, terlambat lebih baik dari pada bolos, iya kan?" ucap Zahir dengan wajah polosnya, siapapun yang melihat wajah Zahir mereka akan luluh seketika.
"Untung antum imut ya Zahir, coba kalo nggak, udah saya lempar antum ke planet pluto!" ucap Zaki, yang di balas kekehan oleh Zahir.
"Yaudah ayo kita masuk!" ucap Zahir yang di setujui oleh kedua sahabatnya.
Keringat dingin sudah membasahi dua insan siapa lagi jika bukan Yusuf dan Zaki, keduanya sangat takut dengan makhluk yang berada di hadapannya ini. Tentang Zahir? Lupakan dia! Dia sekarang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri tentang Ning Ruqayya. Astaghfirullah Zahir!
Ustadz Abdul Muttaqi, salah satu ustadz di pondok pesantren Al-Farouq. Ustadz muda yang masih berusia 23 tahun, yang belum melepas status jomblonya. Ustadz Abdul mempunyai wajah yang tampan, membuat sebagian santriwati di sini meleleh dengan ketampanan dan kesolehan-nya. Tetapi karena sikap tegasnya membuat santri dan santriwati di pesantren Al-Farouq menjadi takut. Bahkan ustadz Abdul di juluki ustadz terkiler.
"Kenapa kalian telat 15 menit!" suara bariton pak Abdul menggema di dalam kelas membuat Yusuf dan Zaki gemetaran.
"Anu ustadz itu-"
"Nungguin saya ustadz." Zahir memotong ucapan Yusuf, membuat ustadz Abdul menatap Zahir.
"Nungguin antum? Emang antum ngapain Zahir?" tanya ustadz Abdul.
"Saya tadi nyisir rambutnya kelamaan ustadz sampe sejam, jadi Yusuf dan Zaki nungguin saya." ucap zahir polos, membuat Zaki dan Yusuf melongo dengan sifat kejujuran dan kepolosan Zahir. Lanjutkan nak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ning Ruqayya[SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Sebagian Chapter sudah di hapus! "Ning Ruqayya!" panggil salah satu santri, membuat langkah Ruqayya terhenti. "Ada apa de, memanggil saya?" tanya Ruqayya. "Jangan panggil saya de dong Ning, panggil Zahir aja. Saya kan calon imam Ni...