11. T

1.2K 162 8
                                    

   

                      ♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                      ♡♡♡

Temari menghela nafasnya menatap gedung mewah dihadapannya. shika yang
berada disampingnya menggenggam erat tangan Temari. Dia tau apa yang dirasakan Temari saat ini.

temari menarik nafasnya lalu menghembuskanya. Temari melingkarkan tangannya ke lengan shika.

"Biar keliatan kaya pasangan beneran. Yuk" katanya, temari tersenyum manis lalu masuk kedalam gedung itu.

Jantung Temari dan shika berpacu kencang ketika melihat sepasang pengantin sedang menyambut para tamu dengan tawa bahagianya. Temari mengeratkan tangannya. Matanya memanas melihat wajah Derry yang terlihat sangat bahagia.

Seharusnya Temari yang berdiri disamping Derry bukan Denia. temari dan Derry sudah berpacaran sejak keduanya duduk dibangku SMA. Mereka adalah teman kelas dulunya. Derry menyukai Temari terlebih dahulu. Menurut Derry, Temari itu berbeda dengan gadis yang lain. temari itu unik dan Derry menyukai keunikan temari yang kadang suka gak masuk akal.

"Nanti kita akan buat pesta
nikahan yang besar ya tem,
pokoknya aku mau bikin pesta nikahan yang megah melebihi gigi sama raffi" itu kata Derry dulu. Temari tersenyum mengingat setiap janji manis yang tidak terealisasikan itu.

"Aku gak akan sakitin kamu kaya cowo lain kok" kata Derry pas nembak temari dulu.

"Nanti pas di nikahan kita aku mau nyanyi Marry Your Daughter. Pokoknya aku akan jadi laki-laki yang paling bahagia saat aku berdiri didepan altar bareng kamu"

Perkataan-perkataan manis Derry terekam begitu aja. Matanya memanas ketika melihat Derry mencium kening denia. shika membawa temari kedalam pelukannya.

"Jangan diliat ya" katanya, temari menggelengkan kepalanya dan mendorong tubuh shika.

"Gapapa. Gue gak mau lo sakit sendiri. Kita harus lewatin ini bareng-bareng" kata temari, ia menyunggingkan senyumnya meskipun hatinya terluka. Sama halnya dengan temari, sebenarnya shika juga sakit banget liat Denia bersanding sama laki-laki lain.

Denia itu perempuan pertama yang bisa meluluhkan shika. shika
dulunya gak tertarik buat pacaran tapi ia berubah pikiran ketika ketemu sama denia. Denia berhasil bikin shika buat tertarik pacaran, gak cuma itu. Denia juga bikin shika berniat untuk menikah setelah lulus kuliah. shika rela kerja serabutan untuk nabung membangun masaa depannya bersama Denia. Bahkan shika rela menahan laparnya dan terkadarng makan sehari sekali supaya tabungannya cepet terkumpul.

Ternyata semua usahanya sia-sia. Denianya lebih memilih bersanding dengan laki-laki yang jauh lebih baik dari dirinya. Jauh lebih mapan dan bisa menjamin kehidupan Denia.

shika dan Temari saat ini sudah berdiri didepan mantannya masing-masing. Mereka saling menyunggingkan senyum mereka. Temari mengulurkan tangannya ke Derry.

"Selamat ya Derry. Semoga langgeng sama Denia" cuma itu kata-kata yang bisa keluar dari mulutnya temari.

"Selamat De, kamu memang berhak bahagia meskipun bukan aku yang bersanding disamping kamu. Terimakasih juga berkat kamu. Aku ketemu sama perempuan hebat kaya Temari. Kamu berhak bahagia dan aku pun sekarang bahagia karena menemukan perempuan hebat. Kamu gak usah pikirin perasaanku, aku baik-baik aja. Temari pasti jagain aku" kata shika. Denia yang berdiri didepan shika gak sanggup buat nahan air matanya.

"Hei, gausah nangis. Kamu harus bahagia" shika mengulurkan tangannya mengusap air mata Denia.

"Kak temari, aku boleh peluk shika?" tanya Denia, temari hanya menganggukan kepalanya. Dan denia pun memeluk shika. shika mengusap punggung Denia.

"Maafin aku" kata Denia, ia melepaskan pelukannya "kak temari, tolong jaga shika ya? Tolong ingetin dia buat makan karena dia jarang makan"

"Tenang aja, shika aman sama gue. Kalo dia gak nurut bakalan gue tebas lehernya" kata temari, ia mengambil tissue ditasnya dan memberikannya ke Denia "Nanti make-upnya luntur lho".

"shika, bisa ngomong berdua?" kata Derry. shika menganggukan kepalanya. Derry membawas shika ke balkon gedung yang sepi dari tamu. Sedangkan Temari masih sama Denia. Menenangkan perempuan itu, padahal seharusnya dirinya sendiri juga butuh ditenangkan.

"Temari perempuan yang baik. Dia gak pantes dapet cowok brengsek kaya gue. Dia perempuan yang gak banyak nuntut walaupun agak bawel" Derry terkekeh lalu menatap shika "Gue seneng temari bahagia sama lo" kata Derry, Derry menghela nafasnya lalu menatap langit yang dipenuhi dengan bintang.

"Gue blok semua akunnya temari bukan untuk menghindar atau menjauh. Temari itu terlihat kuat tapi didalemnya dia rapuh. Alasan gue gak mau undang dia karena gue gak mau liat dia sedih. Dia emang tersenyum didalem tapi keluar dari gedung ini dia pasti nangis. temari gak mau nangis didepan gue karena dia gak mau gue sedih. Kelemahan gue adalah liat dia nangis, sampe detik ini pun kelemahan gue tetep dia" kata Derry, matanya mulai memanas.

"Tolong jaga temari buat gue. Jangan sakitin dia, cukup gue aja yang sakitin dia" shika menganggukan kepalanya.

"Tanpa lo suruh pun gue bakalan lakuin itu. Karena itu udah tugas dan kewajiban gue. Lo bahagia sama Denia ya" shika menepuk-nepuk bahu Derry. shika melangkahkan kakinya ke Temari dan Denia. shika menggenggam tangan Temari.

"Kita pergi dulu ya" kata shika.

Akhirnya mereka berdua berjalan menjauh dari Denia. shika membawa temari keluar gedung.

Seperti yang dikatakan Derry tadi. Temari langsung menangis saat ia keluar gedung. Beberapa tamu undangan menatap temari dengan tatapan bingung. shika melepaskan jasnya dan menutupi wajah temari karena beberapa tamu merekam temari.

"Nangisnya jangan disini, kita ke mobil aja yuk. Atau pulang" shika menggandeng tangan temari. shika membukakan pintu mobil untuk temari. shika duduk dibangku pengemudi. Ia mengusap puncak kepala temari. Benar Kata Derry. temari terlihat kuat diluar tapi sebenarnya ia rapuh.
Padahal selama ini dia yang menyemangati shika untuk
move on tapi dia sendiri gamon.

"Gausah nangis. Mereka udah bahagia, apa lo gak bahagia liat Derry bahagia?" tanya shika.

"Harusnya gue yang berdiri disamping Derry bukan Denia" kata temari.

"Yaudah kalo gitu besok lo berdiri disamping gue, gantiin Denia. Gimana?" Temari menutup telinganya. Ia trauma dengan kata-kata manis seperti itu.

"Gue trauma sama kata-kata itu. Gue gak mau denger"

"Kita saling menyembuhkan luka kita yuk? Gue mungkin gak sebaik Derry tapi gue masih pantes untuk diperjuangin kok. Mungkin
dalam segi ekonomi, Derry lebih baik. Tapi gue pekerja keras kok. Gue bisa kerja serabutan buat menuhin semua kebutuhan lo" kata shika. temari menatap shika, ia mencari jawaban apakah saat ini shika beneran atau cuma bercanda?

"L-lo b-bercanda atau S--serius?" kata Temari terbata-bata.

"Gue gak pernah seserius ini sebelumnya" kata shika, ia menyunggingkan senyumnya ke temari.

"Mau gak? Kalo gak mau gak ma--"

"MAU!! Ayo kita saling menyembuhkan luka kita" kata temari, shika menganggukan kepalanya.

Dan begitulah, mereka yang sama-sama tersakiti kini saling membantu untuk menyembuhkan luka. Sedangkan mereka yang
menyakiti kini menyesal telah melakukan hal bodoh dan meninggalkan pasangan mereka untuk nafsu duniawi. TT'

Kita tidak pernah bisa menyalahkan Derry dan Denia. Karena mungkin itu takdir yang sudah digariskan oleh Sang Pencipta untuk shika dan Temari.

                 
                      ♡♡♡

See you

Kos Kosan Bu TsunadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang