#Revisi
Happy reading!
♡♡♡
Sakura, tenten, Temari, dan Ino saat ini sedang berada diruang tamu. Mereka lagi asik nonton acara gosip.Ino yang dari awal terlihat kalem sekarang setelah hampir 2 bulan satu kosan sama anak Bu Tsunade. Bahkan sai sempet gak percaya, Ino yang terkenal lemah lembut sekarang jadi bar-bar kaya sakura. Bahkan sakura dan Ino sering dipanggil 'si kembar beda nasib' iya beda nasib, si Ino nasib kedepannya sudah terjamin sama sai sedangkan sakura masih kaya seragam anak SMA, abu-abu.
"GANTI SIH ELAHH CHANNELNYAA!!" teriak Ino ke sakura yang duduknya ga jauh dari Ino. Jaraknya cuma 2 langkah. Tenten yang lagi ngulik flash sale dipeshop sekarang lagi ngalihin pandangannya ke sakura dan Ino.
"Ino sumpah ya. Sakura jaraknya gak jauh dari Lo, bisa ga gak usah teriak?" Ino menggelengkan kepalanya.
"Sakura ini sekarang udah agak budek kak" kata Ino yang mendapat anggukan dari sakura.
"Ya gimana ga budek sih Lo kalo ngomong sama dia selalu teriak-teriak. Pastilah gendang telinganya pecah" kata Temari.
"Apasih ini? Berisik banget" kata sai yang baru aja turun. Ia langsung duduk disamping Ino.
"Ini sai jidatnya ga mau gantian nonton tv nya" kata Ino, ia mengerucutkan bibirnya. Kalo gak ada orang mungkin sai udah nyosor bibir mungilnya Ino.
"Ganti sih Ra. Lo ngikutin acara gosip Mulu, nambah dosa lu" kata sai, sakura langsung menoleh.
"Apaan gue gak denger sat" kata sakura, ia memajukan telinganya ke sai dan langsung didorong sama Ino.
"GAK USAH DEKET-DEKET! INI TUNANGAN GUE" kata Ino. Temari dan tenten menutup telinganya karena suara teriakkan Ino kenceng dan melengking gitu.
" GUE JUGA GA SUKA YA SAMA MAYAT KEK GINI!" kata sakura, ia langsung mengganti channel TV nya "MAU GANTI APA NJIR? ACARANYA-- "
"Berisik bego"
Temari menyumpal mulut sakura dengan keripik . Sakura mengancungkan jempolnya lalu mengambil bungkus cemilan Temari dan memakannya.
"Mau nonton Upin Ipin aja Ra" kata Ino, sakura menganggukkan kepalanya.
"Upin Ipin kok gak gede-gede ya? Apa kak Ros salah kasih susu ke Upin Ipin ya?" Tanya sakura, Ino langsung menoleh.
"Nahkan, kita punya pemikiran yang sama Ra. Sai gue kasih tau begitu dia gak percaya masa. Lagian nih ya anak TK masa tingginya sedengkul orang dewasa? Mikir ga sih Lo?" Kata Ino.
"Ini alasan gue kalo suka temenan suka milih-milih tem. Biar kalo temen gue bego, begonya ga nular ke gue" kata tenten. Pemikiran sakura dan Ino memang diluar nalar tapi gatau kenapa mereka asik aja gitu ngomongnya.
"Iya njir. Gue punya ponakan yang seumuran tuh sama Upin Ipin tingginya sepinggang gue. Terus ni ya, masa mereka masih kecil udah punya cita-cita. Gue aja udah gede gini gatau cita-citanya apaan" Kata sakura.
"Terus lu kuliah kedokteran kenapa bujangk!" Sai melempar sakura dengan bantal sofa.
"Gue aja ga tau. Soalnya pas masuk Trisakti dan nentuin jurusan gue mah asal nyentang aja gitu, eh tiba-tiba dapat email keterima. Dari situ gue baru tau, gue milih jurusan kedokteran" kata sakura.
Temari, tenten, dan sai cukup syok mendengar penuturan sakura. Sedangkan Ino biasa saja karena udah diceritain duluan sama sakura.
"Sayang, kan aku udah sering bilang. Kalo mau temenan harus pilih-pilih. Coba liat anak kaya begini mau kamu temenin?" Ino menganggukkan kepalanya.
"Ra, tapi Lo pernah mikir ga? Ya bukannya apa-apa ya. Kadang gue penasaran aja gitu Lo pernah mikir atau engga" kata Temari, sakura langsung mendongakkan kepalanya dan bertanya apa? Tanpa suara " Lo pernah ga iq lu berapa gitu?"
Sakura menaikkan alisnya sebelah "engga. Kepikiran punya otak aja engga gue mah" kata sakura santai sambil memakan keripik milik Temari.
"Bagus deh Ra Lo udah sadar duluan jadi kita ga usah capek-capek buat ngasih tau elo" kata tenten dan sakura mengacungkan jempol nya.
"Kosan sepi amat yang lain kemana saiyang?" Tanya sakura, Ino langsung memukul lengan sakura "apaan sih?!"
"PANGGILAN SAIYANG CUMA BUAT GUE JIDAT!" teriak Ino.
"YAUDAH YAT MAYAT!"
"GA BOLEH KULITSHAMING!"
"YAUDAH CIN--" Temari langsung membekap mulut sakura.
"Berisik! Teriak lagi gue kunciin di gudang!" Kata Temari.
"Gak takut" sakura melepaskan tangan Temari dari mulutnya.
"TEN" teriak Temari.
Seakan tau Maksud temari, tenten langsung menatap datar sakura. Sakura langsung nunduk.
"Giliran sama tenten aja Lo takut njir!" Kata Temari ga terima karena sakura memang Kalo berhubungan sama tenten dia langsung tunduk dan takut gitu.
"Dia udah tau kartu merah gue sih!" Kata sakura, ia melipat ke dua tangannya dan tenten cuma bisa ketawa mengingat kartu merah yang dimaksud sakura "anjinglah Lo kak Ten!"
"Lo ngatain gue anjing? Oh mau gue buka?" Sakura langsung berlutut di depan tenten sambil mohon-mohon. "Bilang 'maaf ratu' gitu dong"
"Iya-iya maaf ratu" kata sakura, tenten menepuk-nepuk kepala Sakura dan tersenyum.
"Good girl"
"Yang lain pada kemana sai?" Tanya Temari.
"Gaara, shika, Kiba, sama Neji lagi ada rapat buat bikin acara kampus gitu. Naruto lagi tidur dikamar. Kalo Sasuke tanya sakura lah" merasa terpanggil sakura langsung noleh dan nunjuk dirinya seakan bertanya gue?, Sai menganggukkan kepalanya.
"Gue gatau apa-apa ya. Pulang kampus dia langsung hilang di telan bumi. Baru keluar dia udah diserbu sama cewek-cewek gatel" kata sakura.
"Saya mencium bau-bau gosong tapi bukan setrikaan. Ada suara kretek nih, ada yang denger ga?" Ino, sai, dan tenten langsung tunjuk tangan.
"Lo denger ga Ra?" Goda Temari.
"Ga denger. Dibilangin gue budek, mungkin suara sofa kali? Berat badan Lo kan naik 2 kg kak Tem. Ditambah beban dosa Lo yang banyak? Nahloh kak" kata sakura.
Niat mau godain sakura malah dia godain balik.
"Dosa Lo noh yang kebanyakan!! Nonton acara gosip, suka gosip pula" kata Temari sambil menoyor kepala sakura.
"Lagian gue ngikutin gosip juga buat dibagi ke kalian, jadi kita berdosa sama-sama. Kata nyokap gue tuh kalo dosa jangan nanggung-nanggung. Sekalian aja" kata sakura.
Sekarang mereka tau kenapa sakura kaya gini, ternyata emang keturunan orang tuanya. Mereka jadi penasaran orang tua sakura kaya gimana.
"Nyokap bokap lu gaada rencana mau kesini Ra?" Sakura menggelengkan kepalanya "kenapa?"
"Mereka aja lupa sama gue. Masa gue telponkan ya mereka malah nanya ini siapa? Sakura siapa? Gitu. Katanya mereka ga punya anak" Temari menepuk-nepuk kepala Sakura.
"Gue Kalo punya anak kaya Lo juga ga akan gue ingat kok Ra" kata tenten.
"Tenang sak. Ino sama saiyang mau kok punya anak kaya sakura, iya kan yang?" Kata Ino dengan senyum sumringah berbanding terbalik dengan sai.
"Iyaa. Kamu bagian ngurus anak kaya sakura aku bagian nyari istri baru ya" mendengar itu Ino langsung menghujani pukulan.
Dan yang lain asik ketawa aja, ngakak aja gitu sweet couplenya kosan Bu Tsunade berantem.
♡♡♡
See you👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos Kosan Bu Tsunade
AcakJepang rasa lokal Sebuah kos kosan di Jakarta yang dihuni berbagai macam manusia, daerah, rahim dll. [Beberapa ada yang sudah di revisi] ❗Bahasa non baku Start: 12 Desember Finish: -