Epilog | Hangker

224 38 4
                                    

2025

Di belahan dunia manapun, kehidupan berjalan secara dinamis; terus bergerak, tak diam di tempat. Banyak hal mengalami perubahan. Baik itu hanya dalam hitungan hari maupun dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Bahkan hal yang tak terduga sekalipun, bisa saja terjadi.

Seperti halnya comeback grup generasi ketiga yang sudah lama menghilang dari peredaran. Yang beberapa tahun belakangan muncul di layar sebagai solois, aktor, director, dan peran individu lainnya, tanpa ada sedikitpun berembus desas-desus kalau mereka akan kembali berdiri di satu panggung yang sama.

Hanya saja secara tiba-tiba, seperti bom yang meledak tepat pada waktunya, mereka membuat seantero Korea Selatan—juga belahan dunia lain—geger dengan perilisan album bertajuk "Who are we?". Album musim semi yang sukses membawa nama grup tersebut kembali mencuat. Tak hanya itu, title track dengan judul yang sama berhasil pula menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara.

King is back. EXXO is back!

"Bagaimana perasaan kalian bisa kembali melakukan promosi bersama dengan anggota formasi lengkap?"

"Sungguh luar biasa! Aku sendiri bahkan tidak menyangka jika hari ini akan tiba," ucap Suho selaku sang leader mengawali.

"Ya, penggemar juga sudah lama menantikan momen ini. Kurasa kita semua patut untuk merayakannya," ujar Baekhyun menambahkan.

Setelahnya Chanyeol turut menimpali, "Kami sudah bekerja dengan keras dan berusaha semaksimal mungkin. Aku yakin hasilnya pasti akan memuaskan. Benar begitu, yeorobun?"

Sesi wawancara tersebut berakhir satu setengah jam kemudian, yang ditutup dengan salam dan slogan kebanggaan mereka.

"Kalian tidak ada jadwal habis ini, bukan? Ayo pergi sebagai perayaan, sudah lama kita tidak minum bersama," ajak Suho pada anak buahnya.

"Kalau aku bisa-bisa saja. Kau yang bayar 'kan, Hyung?" Sehun menaikturunkan alisnya.

"Mian, aku ada acara keluarga malam ini. Mungkin lain kali." Chen menepuk pundak Suho.

"Aku juga ada urusan sekarang, kapan-kapan saja aku ikut. Na kanda!" Seolah melarikan diri, Baekhyun berlalu begitu seusai berpamitan.

Akhirnya, hanya Suho, Sehun, Chanyeol, Kai, dan Kyungsoo yang merayakan kesuksesan comeback mereka dalam kegiatan makan malam mewah itu. Tidak perlu ditanya siapa yang menanggung seluruh biaya, karena kalian pasti sudah tahu persis jawabannya.

Di tengah-tengah acara, Chanyeol harus pergi karena sebuah panggilan yang tidak bisa ia abaikan. Irene menelepon, memberitahunya bahwa perempuan itu sudah resmi keluar dari agensi.

"Beritanya akan dirilis esok. Aku tidak sabar," ujar Irene yang tidak bisa menyembunyikan kesenangannya. Chanyeol turut bahagia untuk itu.

"Bagus, kau bisa bergabung dengan studioku jika tidak keberatan. Menjadi wajah baru NGG, mungkin?"

Mereka terkekeh dengan candaan Chanyeol.

"Aniya, aku sudah punya pandangan untuk bergabung di agensi mana. Kalau denganmu, nanti kita jadi tidak bisa fokus bekerja, Park Chanyeol--ssi."

"Kau yang bilang begitu, ya, bukan aku," sanggah Chanyeol. "Kalau aku akan tetap berusaha profesional. Lagipula aku 'kan bosnya."

Irene mendeceh menanggapi lelaki yang kepercayaan dirinya terlampau tinggi itu. "Ya, ya, ya, terserah apa katamu."

"Joohyun--a," Panggilan Chanyeol membuat si perempuan menghadap padanya. Ia mengenali nada serius dari mulut itu. "Menurutmu, kita akan bertahan berapa lama?"

OUR SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang