9 | Fondness

260 52 1
                                    

•|•

Sementara kakinya mempercepat langkah, kegelisahan berputar-putar di benak Irene. Sembari meraup udara kecil-kecil lewat mulut, ia menerka-nerka apa yang sebenarnya sedang terjadi. Instruksi Baekhyun terkesan begitu mendadak. Lelaki itu tidak sedang menjahili dirinya dan Chanyeol, 'kan?

"Semoga saja ini bukan tentang ...," gumam Irene sebelum sebelah lengannya mendapat sebuah tarikan. Matanya terbelalak seketika waktu mengetahui siapa pelaku yang telah membuatnya berdiri di belakang tangga saat ini.

"Ye—yeri?"

"Eonni, cepat ganti ini!" Yeri dengan cepat mendorong Irene untuk masuk ke kamar mandi tak jauh dari sana, sementara yang bersangkutan menatapnya kebingungan. "Palli!"

"Tapi, kenapa? Dan bagaimana kau bisa ada di sini?"

"Eonni, jebal! Nanti akan kujelaskan," pinta Yeri memelas.

Irene yang tak mengerti apa-apa hanya menurut. Tak sampai sepuluh menit, kostumnya sudah berubah. Jika sebelumnya ia mengenakan sweater berwarna mocca dan bawahan rok sebawah lutut, kini ia memakai kemeja putih dengan celana jeans panjang.

"Ini ... lebih baik rambutmu diikat saja." Yeri memberinya sebuah ikat rambut. Irene yang masih dalam mode herannya hanya mengikuti perintah si maknae tersebut. Dan setelahnya lagi, Yeri mengacungkan sepasang sepatu dan menyuruhnya untuk berganti.

"Katakan padaku, sebenarnya ada apa?" tanya Irene begitu ia selesai.

Yeri pun akhirnya menjelaskan, "Aku tadi mendengar seseorang menyebut-nyebut namamu, lalu kemudian Chanyeol Sunbae juga. Aku tidak begitu paham, tapi ternyata ada Baekhyun Sunbae tak jauh dari sana. Lalu ia menyuruhku untuk menunggumu dengan membawa pakaian ganti lengkap. Katanya ... setelah ini direktur mungkin akan memanggilmu."

Irene seolah dibungkam tak mampu mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya. Matanya berpendar tak beraturan. Apakah mungkin ketakutannya benar-benar akan terjadi? Kalau rahasia antara dirinya dan Chanyeol sudah mulai terbongkar?

"Sehabis ini, kau harus menjelaskan semuanya padaku, Eonni," lanjut Yeri yang kemudian merenggut setelan Irene yang sudah tidak dikenakan lagi dan memasukkannya ke dalam tas yang ia bawa. Perempuan yang lebih kecil itu lalu menggandeng Irene keluar dari kamar mandi.

Sejatinya di sini Yeri hanya berpura-pura. Sedikit banyak ia sudah bisa menebak apa yang terjadi, hanya saja perempuan itu mau Irene memberikan penjelasan langsung padanya. Kecurigaannya sudah muncul semenjak Irene sering keluar sendiri tanpa ditemani sang manajer. Yeri mulanya tak mau ambil pusing, lagi pula itu urusan Irene, privasinya. Akan tetapi, ketika tadi ia melihat leader grupnya itu diam-diam pergi ke atap gedung dengan Chanyeol yang sebelumnya juga ia lihat ke arah yang sama, Yeri memiliki firasat tak enak. Kemudian saat setelahnya ia tak sengaja menjumpai Baekhyun, potongan-potongan kecurigaannya seolah tersusun sedikit demi sedikit dan membentuk sebuah dugaan kuat. Pasti ada sesuatu di antara mereka.

"Irene!"

Seruan itu menghentikan langkah keduanya. Sosok yang dipanggil maupun Yeri menoleh bersamaan. Mereka mendapati salah satu staf yang terlihat tergesa menghampiri.

"Lee Daepyo mencarimu, naiklah sekarang," ujar staf tersebut yang membuat Irene dan Yeri langsung menyatukan pandangan.

Dengan perasaan tak karuan Irene berusaha tenang. Ia mengayunkan kaki secara mantap seakan tak akan ada hal buruk yang terjadi setelah ini. Ya, ia harus yakin.

"Oh, kau sudah datang. Kemarilah!"

Irene membungkuk sebentar, menyapa sang direktur sebelum melanjutkan masuk. Sebisa mungkin ia mengontrol ekspresinya agar tetap terlihat tenang sebab keterkejutannya kian bertambah seiring netranya yang menangkap kehadiran Chanyeol dan Baekhyun di sana.

OUR SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang