- Two -

194 19 0
                                    

Hwappy Reading!

.
.

"Sepi nih."

Gadis yang sedang berkendara itu menekan kuat pedal gas mengakibatkan kecepatan mobil bertambah sangat cepat. Bibirnya menyeringai menikmati perjalanannya ke sekolah barunya.

"One two three."

wrushh

Mobilnya berhasil melesat dibawah lampu lalu lintas yang sudah berganti merah. Agak gila mungkin tapi selagi bisa kenapa enggak.

"Eits main-main dia." gerutunya saat sebuah mobil sport dengan tiba-tiba menyalip mobilnya. Dengan santai gadis itu menginjak pedal dengan kuat dan mensejajari mobil itu. Tidak berniat menyalip tapi asik juga berdampingan seperti itu dengan pengendara asing. Bibirnya kembali tertarik keatas saat mobil itu mendahuluinya dengan kecepatan sangat kencang.

"Udah lah cukup." monolognya dan melihat mobil itu melesat jauh didepannya. Perjalanannya dilanjutkan dengan lebih tenang. Kepalanya mengangguk mengikuti musik.

Gadis itu menghela nafas saat sudah sampai diparkiran  kampus. Mengedarkan pandangan kearah kampus yang masih sepi.

"Jam segini kok masih sepi." diliriknya jam tangan yang menunjukkan pukul 07.30. Dirinya berdecak lalu keluar dari mobilnya. Dirinya segera menuju ruang TU untuk konfirmasi ulang berkas-berkas. Bersyukur dia tidak mengulang semester, karena dia memakai sistem transfer kredit yang memiliki syarat cukup ribet.

Belum 5 langkah dia jalan sebuah mobil yang tadi sempat berpapasan dengannya melesat disampingnya dan berhenti tepat disamping mobilnya. Gadis itu mendecih pelan sambil melirik mobil itu dan melanjutkan jalannya. Sedangkan lelaki didalam sana melirik ke spion melihat gadis yang memiliki rambut ash brown bervolume itu.

***

"Damn me. Gaada kerjaan banget gue." Dia melirik Iwatch nya. 10 menit lagi masuk. Dia harus tahan dengan tatapan tatapan menyebalkan itu.

"Hai anak baru?"

Gadis itu melirik cowok yang terlihat berantakan itu.

"Diem diem aja nih, kenalin gue Reiki. Lo bisa panggil gue Rey." Cowok itu mengulurkan tangannya. Merasa tidak nyaman gadis itu hanya menoleh sedikit lalu pergi meninggalkannya.

"Main-main dia sama gue." Reiki menggeleng gelengkan kepalanya.

Gadis itu memasuki kelas (yang letaknya sangat memusingkan untuknya) saat jam mata kuliahnya sudah tiba. Ia duduk dibagian atas karena merasa mengantuk. Dia mendengus kesal karena tatapan dari orang-orang yang memandangnya dengan tatapan terpukau, bahkan ia terang-terangan mendengar bisikan yang menyebutnya cantik. Kabar kepindahannya sudah menyebar diseluruh kampus, membuatnya semakin sebal karena dia terus disapa dengan orang-orang. Ew.

"Vio, bawa gue ke tempat sepi!" ujarnya keras pada Viona. Teman baru yang ia rasa akan cocok dengannya, semoga. Dia bersumpah satu hari dikampus saja ia sudah sangat sebal, bagaimana ia melewati hari-harinya nanti.

"Kita kan mau keliling kampus dulu."

"No, gue gak minat." gadis dengan netra coklat terang itu berbalik dengan cepat-

"Fuck? get your eyes!" bentaknya pada lelaki yang membawa segelas es bewarna kuning itu. Tiba-tiba saja dibelakangnya sudah membentuk kerumunan, membuat gadis itu menatap heran. Lebih heran lagi pada laki-laki yang menatapnya tajam. Dia melirik pada baju laki laki-laki itu yang basah. Bodo amat bajunya juga basah.

Not YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang