- Six -

108 17 4
                                    

CW//️ Kiss

Hwappie Reading!

.
.

Rhysan baru saja keluar dari kelasnya. Ia memang berkuasa tapi dia tidak mengabaikan kewajibannya, walaupun 40% nya ia masih lalai sih. Dia menuju gedung sastra dengan menaiki kereta yang disediakan. Beberapa siswa memilih menjauh saat Rhysan menginjakkan kaki, berjalan dengan langkah tegapnya. Ia menuju kelas Alyssa yang masih berlangsung mata kuliahnya. Dendam masih melingkupi dirinya saat Alyssa melawannya seperti tadi. Harga dirinya tergores mendapati dirinya yang dilawan seperti itu oleh seorang perempuan yang baru ia kenal.

Mengenai gadis itu, dia sudah tau seluk beluk Alyssa beserta keluarganya yang tidak kalah juga dengan keluarganya. Bahkan ia yakin orang tua mereka kenal dengan baik. Hal ini membuat Rhysan harus berhati-hati untuk mempermainkan Alyssa melihat latar belakang gadis itu. Sudah 10 menit berlalu, namun dosen tak kunjung mengakhiri. Rhysan berdecak lalu mengetuk pintu. Bukan tipikalnya menunggu berlama-lama. Dia sudah tak sabar menemui gadis itu.

"Permisi, apa kelas masih berlangsung lama lagi?" Dosen perempuan itu menatap Rhysan dari atas hingga bawah dengan tatapan jengkel.

"Ya, silahkan jika ingin bergabung." Rhysan terkekeh lalu memasuki kelas dan mengusir lelaki yang duduk disamping Alyssa. Tepat setelah ia duduk dosen itu kembali berucap.

"Baik, sekian untuk kelas hari ini. Terima kasih."

Rhysan berdecih menatap sinis dosen yang sialnya sepupunya. Tatapannya beralih pada Alyssa yang menahan tawa.

"Ngetawain?"

Alyssa hanya mengedikkan bahu lalu beranjak dari duduknya.

"Menurut lo gue kesini untuk apa?"

"Maybe you miss me." Alyssa menarik tangannya yang digenggam kuat oleh Rhysan.

"Yea, let's play again." Rhysan menarik kuat gadis yang kembali memberontak itu.

"Alyssa dont- fuck" dengan refleks Rhysan melepas Alyssa saat gadis itu menendang kemaluaannya. Lagi. Untuk kedua kalinya hari ini. Tepat setelahnya gadis itu berlari.

"MAMPUS LO! LO GANGGU GUE LAGI GUE POTONG YA ITU LO." teriak Alyssa masih mempertahankan kecepatan larinya. Gadis itu berlari ke tempat sepi untuk menuju parkiran. Tapi sial seluruh kampus seperti bekerja sama untuk menangkapnya, dia terengah seperti dikejar oleh ratusan zombie yang lapar akan mangsa. Alyssa tetap berlari sambil sesekali menendang atau mendorong orang-orang yang berusaha menangkapnya, bahkan mereka menjambak dan mencakar Alyssa. Dia semakin mengerahkan seluruh tenaganya saat parkiran sudah terlihat. Dia segera membuka pintu mobil namun sial, lelaki yang baru saja ia tendang kemaluannya lebih dulu menahan pintu mobil Alyssa.

"Yang pinter biar bisa kabur dari gue."

"Rhysan please! hentikan ini semua! gue capek hosh." Alyssa menepuk dadanya saat oksigen dirasa sangat menipis.

"Nggak untuk saat ini." Rhysan menatap tajam Alyssa yang masih mengatur nafas, peluh sudah membanjiri dahinya serta rambut yang berantakan. Gadis itu mengusap wajahnya kasar, dia tidak tau bagaimana menghadapi ini semua. Ini semua melewati batas wajar. Alyssa mendorong keras Rhysan saat lelaki itu kembali mendekat untuk menahan Alyssa.

"HEI KALIAN! GUE INGET YA SIAPA AJA YANG NYELAKAIN GUE. GUE INGET DAN GUE BAKAL LAPORIN KALIAN SEMUA YANG UDAH KETERLALUAN! INGET GUE PUNYA BUKTI ATAS TINDAKAN KALIAN SEMUA DAN KALIAN BAKAL GUE TUNTUT!"

Rhysan menarik Alyssa untuk didorongnya ke badan mobil. Lelaki itu menekan leher Alyssa dengan satu tangannya. Tidak begitu kuat tapi mampu mengikis oksigen yang masuk.

Not YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang