15.Apartemen

572 20 1
                                    

Kiara pulang kerumahnya.Beberapa hari ini dia tinggal bersama oma dan mamanya.Dan Deva juga tidak keberatan.Deva sendiri juga meminta tinggal lebih lama demi menjaga perasaan Kiara.Deva khawatir setelah aduan Faya pada mamanya,mamanya semakin membenci Kiara.Tapi dijauhakan bagaimanapun rasa benci itu tidak dapat dirubah.

Melihat mamanya pulang lebih awal dan kegelisahan diwajahnya.Dan mendengar suara lantang dari lantai atas.Kiara menghela nafas berat.Ada apa lagi sekarang tidak bisakah dia merasa tenang.

"Ada apa ma...?"

"Mertua kamu ada di atas sayang."

"Nggak bisa oma....mereka harus tetep tinggal sama aku,karena dari awal mereka sudah tinggal di sana."
"Nggak bisa.Mereka akan tetap tinggal disini." ucap oma tidak mau mengalah.

"Ada apa Ma...Oma...?"

"Dimana Deva, kok kalian nggak sama sama?" tanya Oma.

"Deva ada kuliah sore,jadi pulangnya malem,emang ada apa?"

"Nggak usah fikirin Deva,karena aku sudah hubungin Deva dan dia akan datang kesini."

"Ternyata yang mereka perebutin aku sama Deva akan tinggal dimana" batin Kiara.

Tak lama memang Deva datang.Deva juga kaget melihat suasana yang tegang.
"Kenapa ma..mama minta Deva pulang cepet.Kita kan baru aja ketemu tadi pagi di kantor."

"Mama mau kamu pulang Deva dan tinggal sama mama.Kalo kamu masih mau bersama perempuan ini ikut sama mama pulang kerumah.Kalo nggak pisah aja bereskan...nggak perlu ribut lagi untuk tinggal dimana."

Deva dan Kiara terdiam,perpisahan bukanlah pilihan untuk sekarang.Melihat oma yang shok Kiara menarik Deva masuk ke kamar.

"Kita cari jalan keluarnya Dev...aku nggak tega liat oma seperti tadi.Oma sangat mengharapkan pernikahan ini.Perpisahan sangat melukai hati oma"

"Kamu nggak mau pisah sama aku....bukanya karna ini kita bisa mempermudah untuk berpisah?"

"Apa yang kamu fikirin Dev.....hal sepele seperti ini kamu jadiin alasan...?aku nggak nyangka Dev...kamu bisa berfikir seperti itu."

"Sebelum semua lebih jauh Kiy...bersama aku kamu hanya menderita.Aku fikir melepas kamu itu terbaik."

Tangan Kiara rasanya ingin menampar pipi Deva keras keras.Tetapi rasa cintanya pada Deva juga semakin besar.Kiara tak bisa menahan tangisnya,kakinya melangkah kekamar mandi,menyalakan shower dan melepas tangisnya.

Deva mengerti apa yang dirasakan Kiara.Tapi meninggalkan Faya juga tidak mungkin.Kini ia melangkah keluar,menemui mereka yang menunggu keputusannya.

"Apa keputusan kamu Deva...?"tanya Dewi.

"Mana Kiara...?"tanya Vonny.

Oma hanya diam menunggu keputusan cucunya.

"Deva dan Kiara nggak milih antara oma dan mama.Kita akan tinggal di apartemen."

***

"Marcell!dengerin aku dulu.....!" Dissa berhasil meraih tangan Marcell.

"Kamu jangan salah faham dong...Itu Glend mantan pacar aku"

"Mantan pacar kamu bilang sayang...."Marcell kaget dengan pengakuan spontan dari Dissa.

"Kamu sih...kemaren nggak dateng diacara makan malem kita.Aku mau kenalin kamu sama Glend.Meskipun mantan pacar dia sahabat aku."

Marcell terdiam."Kenapa?kamu takut aku selingkuh?"

"Ya aku takut lah....aku sayang banget sama kamu"

Dua Pilihan(Deva Kiara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang