12.Takut

217 14 3
                                    

Hay gaes,,,,,,????
Selamat membaca....

Setelah meninggalkan Faya direstaurant Deva tidak pulang kerumah. Dia meminta Kevin untuk datang ke dermaga.

"Gue udah lakuin apa yang seharusnya gue lakuin dari dulu."Ucap Deva

" Gue bangga sama lo Devakhirnya lo berani ambil keputusan.Kiara perempuan baik Dev ,perempuan yang lembut.Nyatanya dia rela korbanin kehidupannya buat lo.Buat pernikahan kalian."

"Kiara rela korbanin perasaanya demi pernikahan yang belum tentu bahagia"

"Buat Kiara bahagia Dev.....gue nggak nyalahin lo...tapi ini semua dimulai dari lo."

Deva menggangguk pelan."Hati selembut Kiara tak pantas untuk disakiti.Gue akan belajar untuk mencintai dia."

***
"Brakk!!"

Suara itu mengagetkan Elice.Dengan Faya yang langsung melompat keatas ranjang seraya menangis.

"Kenapa lo...bukanya seneng malah nangis...?"

"Deva...Deva Els..."

Flash back direstaurant tadi.
"Lo itu perempuan yg baik dan pantas untuk di cintai oleh orang yang baik,nggak seperti gue."
"Lo ngomong apa sih Dev,gue nggak ngerti?"tanya Faya wajahnya terlihat tegang.
"Lo tau kan,,gue suka sama lo dari dulu?karna itu gue pengen lo ngedapetin orang yang lebih baik dari gue"
Air mata Faya mulai berjatuhan.
"Dan sekarang lebih baik kita temenan aja,dan nggak lebih dari itu"
"Dev,,lo bohong kan,,,,?"
"Gue serius,,gue minta lo bisa pahami ini Fay...Maaf Fay,,gue harus pergi.Lo juga pasti butuh waktu sendiri."Beranjak pergi.
Faya tidak menghiraukan Deva.Kini ia tak kuasa menahan tangisnya.

" Sorry Fay,,,,semoga lo bisa fahami ini.Gue nggak mau nyakitin perasaan lo lebih dalam lagi."

Flash back off.

Elice ikut bingung dia tidak tega melihat sahabatnya."Udah Fay...gue nggak tega liat lo patah hati kayak gini."

Faya bangun dan menghapus air matanya.Mencoba mengatur nafasnya agar lebih baik.
"Emang dulu gue cuma manfaatin Deva doang demi popularitas.Tapi sekarang gue terlanjur cinta"

Mendengar itu Elice cuma bisa diam dan memeluk sahabatnya.

***
Kiara tidak istirahat dikamarnya .Dia menunggu Deva di kolam renang sampai tertidur.

Dinginnya udara malam hari tidak membuat Kiara merasa kedinginan.Tidurnya malah semakin pulas.

Deva tersenyum melihat Kiara.Ia menunduk menatap paras Kiara yang cantik.
"Kok bisa lo tidur di tempat terbuka kayak gini."

"Selalu gini kalo tidur" Deva mengangkat tubuh Kiara dan membawanya kekamar.

Deva merebahkan tubuh Kiara ke kasur.Menarik selimut untuk menyelimuti tubuh Kiara.Lalu duduk di sisi kasur seraya memandangi Kiara lekat."Masih ada jarak diantara kita Kiy,,,apa aku bisa menembus jarak itu?"
Tangan Deva terulur memegang pipi Kiara lembut, sedetik kemudian bibirnya mengecup kening Kiara singkat.

Kiara terbangun dari tidurnya karna merasa gerah.Dia terkejut sudah berada di dalam kamar.Melihat sisi kanannya kosong,fikirannya mencari Deva.

"Deva dimana..."Kiara turun dari kasur.Betapa terkejutnya melihat Deva tidur dibawah hanya memakai alas dan satu bantal.

Kiara bertekuk lutut.Memandang Deva.

" Astaga Dev.....Tanpa seijin gue lo nggak berani tidur di dekat gue.Meskipun pernikahan ini cuma formalitas gue beruntung jadi istri lo...punya suami sebaik lo Dev."

Dua Pilihan(Deva Kiara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang