9.Bukan Kesalahan

173 10 0
                                    

Hay gaes ,di bab ini kita dengerin ya suara dari Deva dan Kiara.
Gimana Deva tiba tiba merubah sikapnya.

Lupa atau bagaimana Kiara berteriak menyadari dirinya dalam pelukan Deva.Dia mendorong tubuh Deva dan bangun .Gerakan cepat Kiara membuat Deva kaget dan langsung duduk.

"Lo apa apaan sih...."

"Dev....semalam kita tidur kayak gini?"Kiara menatap takut pada Deva.Nafasnya berat saking shoknya.
Deva malah menatap takjup pada Kiara ,dia mendekat pada Kiara .Membuat nafas Kiara tertahan ,jantungnya sudah berdebar kencang,dia rasa saking dekatnya dengan Deva ,Deva bisa mendengar detak jantungnya yang cepat.

"Deva mau ngapain....."di benak Kiara sudah terfikir hal yang tidak tidak karna Deva melingkarkan tangannya memeluk tubuhnya dan kepalanya sudah menyusup di rambutnya yang tergerai.

Kiara kaget sesuatu cepat menekan diperutnya.
"Ternyata lo oke juga"Deva menjauh perlahan setelah berhasil mengikat tali baju tidur Kiara yang terlepas.

"Dev"Kiara menegang .Ia cepat menarik selimut untuk melilit tubuhnya dari tatapan Deva.Kimononya yang terbuka memperlihatkan jelas lengkuk tubuhnya.
"Jangan macem macem Dev...gue bakal teriak lalo lo KDRT sama gue."

"Yakin lo teriak ,kalo suami butuh lo"
"Dev..."Deva langsung menutup mulut Kiara dengan telunjuknya.
"Ssutttmama nanti denger"

"Ihh,"Kiara menempiskan tangan Deva.
Deva tersenyum karna tingkah Kiara.Akhir akhir ini dia memang sering menggoda Kiara.

"Gue masih inget,kemaren lo bales pelukan gue ,lo nyaman dengan posisi lo ,dan sekarang lo marah "

"Udah lah Dev"Kiara beranjak bangun ,tapi dengan cepat Deva menariknya kembali terbaring di kasur dan menindihi tubuhnya.

Tubuh Kiara menegang tubuhnya dan Deva merekat ,dia tak ingin membuka matanya .Karna pasti melihat wajah Deva yang pas didepannya .
"Lo takut banget sih...kalo gue apa apain lo ?"
Kiara membuka matanya "Gue takut lah Dev...status kita kan kayak gini "
"Ada salahnya...."
"Salah banget Dev,lo-"

Cup!

Ini ciuman pertama untuk Kiara.Deva mengecup bibirnya sekilas.
Kiara menatap Deva dingin karna masih terkejut.

"Lo mandi duluan setelah itu gue."Deva beranjak meninggalkan Kiara ,dia berjalan keluar kamar.

***

Deva Danandra

Aku takut melihat Kiara yang diam tadi.Fikiranku kemana mana sekarang.Apa Kiara bisa memaafkanku?

Semua pasti bingung kenapa sikapku mendadak berubah.Aku merasa keterlaluan dengan Kiara ,aku bahagia dengan Faya sedang Kiara tertekan karna terjebak pernikahan denganku.

Kevin bertanya padaku bagaimana dengan pernikahan ku .Tak ada kemajuan sama sekali.
"Lo belum coba Dev.....gue tau lo cinta sama Faya tapi Kiara istri lo teman hidup lo,suka duka kalian sama sama kalian rasakan ,buktinya sekarang lo sedih kan.....dengan sikap nyokap lo yang nggak baik sama Kiara."

Kevin benar,hati aku ikut hancur .Dan anehnya tadi jantung ku berdebar kencang.Lebih kencang daripada aku di dekat Faya.

Sekarang aku berjalan ke arah dapur melihat mama Vonny melahap sarapan paginya.
"Pagi ma....."
"Pagi Deva,Kiara mana?"
"Masih mandi"jawab ku singkat.
"Maaf mama sarapan duluan ,soalnya mama mau ke London pagi ini."
"Mendadak banget ma....?"
"Namanya bisnis Deva ."seraya tersenyum padaku.

Setelah menghabiskan sarapannya mama Vonny bergegas pergi ,dan tak sempat pamit pada Kiara.Berbicara dengan mama Vonny melupakan kegelisahannku sesaat.Apa setelah ini Kiara akan marah padaku ,menamparku ,atau malah melakukan hal lain.

Aku tidak bisa tenang.Kenapa tadi aku kelepasan mengecup bibirnya.Kiara sekarang pasti berfikiran tidak tidak tentangku.Bagaimana nanti aku menatapnya.Sudahlah aku kosentrasi saja untuk sekarang.....untuk nanti itu terserah pada Kiara.

***

Filiana Kiara Zalia

Deva membuatku tak bisa berfikir jernih,membuat ku lupa cara bernafas.Sebenarnya tadi aku malu melupakan kejadian semalam ,bagaimana aku bisa lupa aku sendiri nyaman dipelukannya.

Akhir akhir ini Deva sering menggodaku .Ada apa dengannya?
Dia bilang aku yang bakalan baper ,nyatanya dia yang baper.
Aku menatap diriku di cermin besar kamar mandi .Sungguh memalukan tadi ,bisa bisanya kimonoku terbuka dan memperlihatkan daleman yang ku pakai saat ini.Mengingat itu bertemu Deva rasanya enggan.

Deva mengecup bibirku.Oh Tuhan.....apa yang terjadi tadi .Deva pasti terbawa suasana yang panas.Itu karna diriku.Aku tidak bisa menyalahkan Deva.....dia suamiku.Apapun yang terjadi kita sudah menikah.Aku sekilas melirik cincin pernikahanku.

Ada apa dengan jantunngku tadi rasanya mau copot berada didekat Deva terus menerus.Aku mulai terbawa suasana saat bersama Deva.
Bagaimana tidak.....??!
Tiap hari kita bersama.Hal apapun juga bersama.

Jujur Deva orang yang sangat baik ,dia selalu mengalah padaku .Meskipun awalnya juga ribut.
Balik lagi ke awal
Gini terus.....lama lama aku bisa luluh.Jatuh cinta kalik sama Deva.

Tapi salah Kiara....Deva cinta sama Faya.Aku jadi teringat apa yang dikatakan mama Dewi padaku.

Aku dan Deva sudah membuat perjanjian.Aku tidak perlu takut lagi.Aku hanya menunggu waktu ,bagaimana pernikannku nantinya.

***
Semoga like ya.
Boleh komen kok

Dua Pilihan(Deva Kiara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang