17.Hal Baru

28 3 0
                                    

Menyadari Deva tak ada disampingnya. Kiara mencoba bangun menahan sakit. Dan memeluk lututnya di balutan selimut tebal. Air matanya lolos begitu saja.

Ketakutan Kiara terjadi, Deva hanya menganggap hubungan suami istri tanpa cinta.
Ia tak menyesalinya. Nggak ada yang perlu di sesali. Dirinya memberikan dengan hatinya juga.

Kiara beranggapan Deva pergi untuk menemui Faya. Tanpa menunggu dirinya bangun.

"Masih sakit? "

Kiara mendongak menatap Deva yang berada di depannya. Dia berhambur memeluk Deva. Entah sejak kapan Deva datang. Sampai tak menyadarinya.

"Maaf ya... Tadi aku tinggal sebentar buat nelfon  papa. Ada meting pagi ini. Aku minta undur untuk siang aja. Mau telfon disini takut ganggu kamu."

"Aku pikir kamu ninggalin aku gitu aja"

"Nggak mungkin aku ninggalin kamu seperti ini. Kamu juga baru sembuh. Aku malah buat kamu jadi gini"

"Aku nggak papa Dev. Udah baikan kok. Kalo masih sakit mana bisa kayak kemarin." Mengingat itu Kiara tersipu malu.

"Kamu mandi duluan. Biar aku yang beresin kamar. Aku udah pesen makanan juga. Kamu nggak perlu masak hari ini. Nanti kalo mau makan tinggal angetin"

"Bantuin ke kamar mandi" Rengek Kiara. Deva tertawa kecil lalu menggendongnya ke kamar mandi.

***

"Aku ke rumah mama, Andrean datang sama yang lain"
Kiara

"Aku tahu. Tadi udah ngajakin juga, Ada acara kantor tapi mama ajakin aku pergi sama Faya. Kamu nggak papa? "
Deva

"Gak papa kok. Jalan aja. Nanti mama malah marahin aku. Dan nuduh aku macem macem"

Kiara

"Nanti kalo terlalu malam nginep aja di rumah. Nggak usah pulang ke apartemen. Aku khawatir kamu pulang malem malem"
Deva

"Kamu nggak pulang? "
Kiara

"Maaf.....? "

"Nggak papa kok"

Deg

Fika menghampiri. Melihat Kiara tak mengubah posisinya selesai menelfon Deva."Kenapa kiy, Deva gimana? Tadi di tanya Kevin masih ada kerjaan kantor sampe malem."

"Lagi pergi sama Faya."

"Astaga Kiara.... Mau sampai kapan coba sembunyi sembunyi gini. Kalo gue jadi lo... Udah ngamuk nggak ketulungan"

"Udah. Ayo balik ke depan" Melangkah meninggal Fika.

Kevin tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kalau Andrean tau Kiara adalah istri dari sahabatnya Deva. Bisa saja persahabatan mereka dari kecil berakhir.

"Makasih kalian udah jengukin gue. Kemarin gue gak angkat telfon karna ketiduran" Bohong Kiara,Andrean kemarin menelfonnya,padahal ia sengaja fokos kepada Deva yang sedang marah padanya.

"Gue udah lega. Lo udah sehat. Dan bisa balik ngampus lagi." Ucap Andrean

"Nonton aja yuk guys. Gue baru nemu film bagus"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua Pilihan(Deva Kiara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang