7.Surprice

142 15 0
                                    

Kiara turun kebawah ,Faya pergi beberapa menit yang lalu.Jantung Kiara berdetak lebih cepat.Ibu mertuanya sudah di depannya.
"Ada apa ma,,,,mama perlu sesuatu?"
Tanya Kiara takut.
"Lihat yang saya bawa"
Kiara hanya mengangguk pelan.
"Faya lebih pantas menjadi menantu saya,tapi gara gara kamu  menikah dengan anak saya, semuanya  berantakan!Apa yang membuat kamu mau menikah dengan anak saya.Padahal kamu sendiri juga merasa terjebak!"
Kiara menahan air matanya dipelupuk mata.Jangan sampai air matanya tumpah untuk sekarang.
"Apa kamu mau tinggalkan Deva...? Oh apa kamu berharap pernikahan kamu akan baik baik saja,dan Deva bisa mencintai kamu.Saya rasa tidak mungkin! Meskipun setelah menikah apa Deva bisa meninggalkan Faya...?
Dewi tersenyum hambar"Jangan buat hidup kamu seperti sampah!"
Kiara menguatkan hatinya,,rasanya tak tahan lagi mendengar hinaan ibu mertuanya.Air matanya sudah di ujung.Satu hinaan lagi mungkin air matanya sudah lolos tak terkendali.
Beruntung ibu mertuanya cepat berlalu meninggalkannya yang terpaku.

Deva melihat semua ini.Dia merasa sedih dan bersalah mamanya tidak bisa menghargai pengorbanan Kiara.
"Kiy..."sapa Deva.Kiara mencoba untuk tersenyum.
"Gue kekampus ya Dev..."pamitnya sebelum pergi.
"Lo masih aja sembunyiin kesedihan lo Kiy"

Kiara sampai dikampus ,dia langsung duduk dibangku taman.Pandangannya kosong ingin rasanya meluapkan semua kesedihannya.
"Lo kenapa Kiy...."
Kiara langsung berhambur kepelukan Fika ,tangisnya pecah.Keganjalan di hatinya ia luapkan dengan air mata.
"Gue nggak kuat Fik... gue nyerah"
Air mata Fika berhasil lolos mendengar perkataan Kiara.
"Lo bisa mundur Kiy....Jangan lo paksa kalo lo nggak bahagia"

Hati Deva ikut hancur melihat Kiara seperti itu.Deva merasa menjadi laki laki yang tidak berguna.Apalagi Kiara adalah istrinya.Seorang suami membuat istrinya bahagia dan bukanya menderita.
Deva merasa gagal....meskipun bukan karna pilihannya.

***

Dissa bingung Marcell tiba tiba bersikap aneh .Dan berteka teki dalam berbicara.
"Kamu kenapa sih!"

"Aku nggk kenapa napa "
Dissa meaikkan satu alisnya.

"Sayang orang itu aneh ya...samperin yuk..."
"Aneh gimana sih...orang  santai dan biasa aja"
"Ayo kita samperin....siapa tau kenal"
Dissa mengikuti kemauan Marcell yang ia rasa seperti orang bodoh.
"Surprise...."
Dissa tersenyum. Tingkah laku Marcell yang aneh adalah ingin membuat kejutan untuk dirinya.
"Suka nggak candle light dinner nya?"
Dissa mengangguk pelan."Aku suka "
"Aku perhatiin kamu diem terus.....makanya aku siapin ini buat kamu."

"Kamu sweet banget sayang...."seraya memeluk Marcell"Makasih ya"

***

"Lho Dev...kenapa dibatalin....?"tanya Andrean bingung.

Kevin sudah mengerti kenapa acara date dibatalkan tiba tiba.

"Gue nggak bisa "

"Kalo lo nggk bisa ya udah...rencananya kan kita barengan."
Ucap Kevin.

"Ya...batal nggak papa"ucap Andrean.

"Sorry.....kalo gue hancurin harapan lo Ndre"

"Santai aja men"

***

Kiara dan Fika berada dibutik .Fika sengaja mengajak Kiara kesini semoga belanja bisa menghibur Kiara sesaat.

"Gue kekasir ya Kiy..."
"Gue masih pilih terakhir yang mau gue beli."

Fika sudah selesai pembayarannya.Kini giliran Kiara .

"Maaf mbak kartunya nggak bisa ."
Kiara tertegun "nggk bisa "lalu kartu yang lain."nggk bisa mbk..."

"Coba ches aja mbak..."

"Kenapa Kiy....kartu lo ke blok...?"

"Gue nggk tau "

"Bentar ya mbk...."
Kiara cepat mengghubungi mamanya.Beruntung cepat tersambung.

"Ma kenapa semua kartu kredit Kiara ngak bisa dipakek"
"Mama emang udah cabut semua.Sekarang kamu kan udah punya suami, tanggung jawab ada di suami kamu"
"Kiara harus minta uang sama Deva"
"Kamu ngak perlu minta . Deva sendiri pasti ngerti tanggung jawabnya. Oh ya...Mama yang tetap akan bayar uang kuliah kamu selama kamu kuliah "
Telfon off...
   Kiara terdiam" gimana masa gue ngak jadi beli kan malu , apa iya harus minta ke Deva "
Ucap Kiara dalam hati
"Udah Kiy .... pake uang gue aja dulu ngak papa"
"Ngk Fik....makasih gue hubungin Deva dulu"
"Okey"
Kiara berlalu untuk menghubungi Deva.

Selang Kemudian.
"Gue udah bayar semuanya"
"Makasih ya,maaf gue udah nyusahin lo....apalagi ini banyak banget kan..."

"Nggk papa"

"Biarin gue kerja ya" biar gue bisa ganti uang loe dan beli kebutuhan gue yang lain,"

"Kenapa harus kerja ngak ngak gue gak yakin, gue harus bilang apa sama orang tua, kita udah gue aja yang kerja udah kewajiban seseorang suami cari uang untuk istrinya"

Kiara tersenyum"buat gue?"

"Bukan"sahut Deva

"Ada istri lain?"tanya Kiara

"Istri gue ya itu nggk ada lagi"

Kiara kembali tersenyum.Deva merangkulnya.Kevin dan Fika ikut tersenyum"Mereka itu serasi banget"ucap Fika .

"Sepertinya mereka udah saling suka tapi belum menyadarinya."sahut Kevin.

Kevin dan Fika senang melihat Deva dan Kiara akur seperti itu.

Gue sampek nangis
Semoga pada
LIKE
ya...

Dua Pilihan(Deva Kiara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang