13

3.8K 442 23
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung bekerja tanpa menjatuhkan pandangannya pada Jungkook sekalipun. Ya, ia masih sangat marah dengan perkataan bosnya itu kemarin. Yang benar saja, menggoda pria kaya?! Apa dia itu buta, jelas-jelas bukan Taehyung yang pertama mendekati orang itu, justru sebaliknya. Pria itu juga yang mengajaknya bicara, bukan Taehyung.

Lagipula apa sebegitu rendahnya Taehyung di mata Jungkook hingga bisa mengatakan hal-hal buruk seperti itu padanya dengan mudah. Dia pikir dia siapa hingga bisa menghina orang lain tanpa berpikir terlebih dahulu.

Memang benar dia itu orang kaya dan juga memiliki segalanya, tapi bukan berarti ia bisa merendahkan orang lain seakan-akan yang diucapkan olehnya itu adalah kebenaran.

Dan Taehyung juga masih tidak terima saat Jungkook mengatakan kalau ia mempermalukannya. Bagaimana bisa seperti itu saat Jungkook sendiri yang datang padanya semalam ataupun saat di bar beberapa waktu lalu. Dia sendiri yang mencari masalah, Taehyung tidak pernah memintanya untuk menyelamatkan dirinya kok.

Tapi Taehyung tidak habis pikir, ia penasaran, bagaimana bisa nasibnya seburuk ini. Apa orang tuanya dulu pernah berbuat dosa hingga dirinya dikutuk? Atau takdirnya memang sudah digariskan untuk selalu menderita? Aish, ini benar-benar membuatnya kesal.

Ia berharap, jika memang tuhan tidak ingin membantu menyelesaikan masalah dalam hidupnya, setidaknya jangan menambahnya lagi. Taehyung sudah lelah. Ia ingin sekali saja beristirahat dengan tenang tanpa memikirkan apapun lagi.

"Taehyung, bos memanggilmu. " suara Jimin menggema di telinga Taehyung. Baru saja ia berdoa agar masalah tidak lagi mendatanginya, tapi sepertinya tuhan memang tidak pernah berpihak padanya.

Taehyung mengangguk lemah sembari menghela nafasnya, "Baiklah. "

Jimin menatap Taehyung dengan alis yang terangkat sebelah, "Tae, kau baik? Jika kau kurang sehat kau bisa beristirahat dulu, aku akan mengatakannya pada Jungkook. " katanya saat menyadari Taehyung yang pucat.

"Tidak, tidak perlu Jim. " kata Taehyung, "Aku baik-baik saja, aku akan menemui bos sekarang. "

Taehyung berdiri di depan pintu ruangan Jungkook, ia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya mengetuk pintu. "Permisi bos, anda memanggil saya? "

Taehyung bisa mendengar Jungkook yang menyuruhnya masuk.

"Ada apa bos? " kata Taehyung, kepalanya tertunduk tanpa menatap Jungkook sebelumnya.

Jungkook tidak mengatakan apapun pada awalnya dan hanya menatap Taehyung. Apa Taehyung masih marah karena ucapannya kemarin pikirnya. Dia bahkan tidak mau untuk menatap kearahnya sedikitpun dan hanya bicara saat ia bertanya saja, tidak seperti biasanya dimana dia akan memprotes apapun yang Jungkook perintahkan padanya.

Apa ia minta maaf saja? Ah tidak, tidak mungkin. Mau diletakkan dimana wajahnya. Harga dirinya juga tidak mungkin ia jatuhkan hanya untuk meminta maaf pada Taehyung yang tidak lebih dari bawahannya saja.

"Apa kau sudah mengirimkan laporan yang kuberikan padamu? "

"Saya sudah mengirimkannya, bos."

"Lalu, apa kau sudah mendapat balasan? "

Taehyung menggelengkan kepalanya, "Belum bos, mereka bilang akan mengirimkan balasannya saat sudah selesai mempelajarinya. "

Jungkook menganggukkan kepalanya beberapa kali, "Apa kau sudah memesan makan siang-"

"Sudah bos, saya juga sudah memesankan makan siang untuk anda. Sebentar lagi juga akan sampai. " ucap Taehyung kesal, Jungkook ini seperti sedang mempermainkan dirinya dengan menanyakan hal yang sudah sangat jelas. "Apa masih ada yang lain? Jika tidak saya ijin untuk kembali keruangan saya. "

Jungkook tahu Taehyung sudah tidak tahan berada diruangannya dan juga bersama dengannya. "Tidak ada. Kau bisa pergi sekarang. "

Taehyung tanpa pikir panjang langsung membungkukkan badannya sebelum akhirnya pergi dari sana dengan terburu-buru.

Saat Taehyung baru keluar dari ruangan Jungkook, ia melihat paman Jae In berada disana dan sepertinya sedang menuju ke ruangan Jungkook. Taehyung pun dengan cepat mencari tempat bersembunyi agar pamannya itu tidak melihatnya.

"Ada apa paman Jae In kemari. " bisik Taehyung pada dirinya sendiri. Apa jangan-jangan pamannya itu sudah tahu kalau dirinya bekerja disini, atau ini murni hanya tentang pekerjaan saja?

Ini tidak bisa dibiarkan. Taehyung harus tahu apa tujuan Jae In datang kemari. Ya, ia harus mencari tahunya.

Dan disinioah Taehyung sekarang, berdiri di depan ruangan Jungkook dengan menempelkan sebelah telinganya pada daun pintu untuk mendengarkan percakapan yang dilakukan Jungkook dan pamannya di dalam sana.

"Bagaimana dengan kesepakatan yang saya tawarkan? Saya yakin anda pasti tertarik. " kesepakatan? Kesepakatan apa, Taehyung tidak pernah mendengar ada kesepakatan antara perusahaan Jungkook dan perusahaan ayahnya.

"Bukankah sudah pernah saya katakan pada anda kalau saya sama sekali tidak tertarik pada putri anda, jadi berhentilah menawarkan putri anda pada saya."

Putri? Bagaimana mungkin Jae In memiliki seorang putri. Taehyung selama ini tahu kalau Yoongi adalah satu-satunya anak Jae In dan tidak ada yang lain, apalagi seorang putri.

"Kenapa anda tidak mencobanya dulu saja? Yerin adalah gadis yang sangat cerdas dan cantik, saya yakin dia tidak akan membuat anda malu di depan banyak orang. "

Yerin, bukankah itu nama gadis yang mengesalkan itu? Jadi dia anak Jae In. Tapi kenapa Yoongi tidak pernah mengatakan kalau dia memiliki saudara. Aneh sekali.

Saat Taehyung akan kembali mendengarkan percakapan serius di dalam, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Ia yang terkejut pun langsung membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa orang yang telah mengganggunya.

"Apa yang -"

"Taehyung, apa yang sedang kau lakukan? "

Mampus. Kenapa dia bisa ketahuan sih, kan dia malu.

"Aku- tidak, aku tidak sedang menguping kok. " ucapnya dengan tanpa pikir panjang, secara tidak langsung mengatakan apa yang sedang dilakukannya.

"Kau menguping? "

Taehyung menelan ludahnya, ia lalu menggeleng dengan cepat. "Tidak mungkin, untuk apa aku menguping. Tidak penting sekali. " elaknya. "Eum aku pergi dulu, masih banyak yang harus kukerjakan. "

Tanpa menjawab, Jimin hanya memperhatikan Taehyung yang kemudian menghilang dibalik pintu ruangannya.

.

.

.

.

.

09/02/21

Night Lover | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang