.
.
.
.
.
Night Lover 20
"Jungkook, kita akan pergi kemana? "
Tadi, saat Taehyung sedang sibuk mengerjakan laporan untuk pertemuan Jungkook dengan kliennya tiba-tiba bosnya itu menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Tidak hanya bingung, tapi Taehyung juga merasa malu karena dalam perjalanannya menuju ke mobil Jungkook, banyak karyawan lainnya yang menatap ke arah ia dan Jungkook. Bagaimana tidak, bukankah jarang terjadi saat seorang bos menggandeng -menarik- tangan bawahannya?
Ck setelah ini bukan tidak mungkin ia akan menjadi bahan gosip lago dikantornya.
"Kita akan pergi makan malam.. " Jungkook menolehkan kepalanya pada Taehyung. "..dengan Jae In dan Yerin. "
Taehyung membulatkan matanya, ia menatap Jungkook dengan bingung. Apa maksud Jungkook membawanya menemui Jae In? Bukankah Taehyung sudah bilang bagaimana hubungannya dengan pamannya itu.
"Jungkook kenapa... Tidak tidak aku tidak mau. " Taehyung menggelengkan kepalanya. "Sekarang hentikan mobilnya, aku akan turun disini. Cepat berhenti Jungkook. "
Jungkook kemudian menepikan mobilnya, ia tidak ingin Taehyung berbuat nekat jika ia tidak menuruti keinginannya itu.
Setelah mobil berhenti, Taehyung bergerak cepat untuk melepas sabuk pengamannya. Tapi sebelum ia sempat membuka pintu mobil, Jungkook menahannya dengan menggenggam pergelangan tangannya.
"Taehyung, tunggu.. " kata Jungkook. Taehyung menatap marah padanya. "Kita bicarakan ini sebentar, bisa? "
"Apa yang ingin kamu katakan? " ucap Taehyung, matanya memerah, entah karena marah atau karena sedih -mungkin dua-duanya. "Bukankah aku sudah menceritakan semua masalahku padamu? Tapi kenapa... Kenapa kamu justru membuatku kembali bertemu dengan Jungkook, kenapa? "
Jungkook sebisa mungkin bersikap tenang, ia akan menjelaskan mengapa ia melakukan semua ini pada Taehyung.
"Karena itulah aku mohon dengarkan penjelasanku dulu. " kata Jungkook memohon, ia beralih menyatukan jari-jarinya dengan Taehyung. "setelah itu kamu bisa memutuskan untuk tetap tinggal atau tidak, jikapun tidak maka saat ini juga aku akan mengantarkanmu pulang. Bagaimana hmm?"
Taehyung diam, ia menatap Jungkook yang juga menatapnya dengan tulus. Sebenarnya ia ingin pulang, ia ingin pergi saja dan tidak menemui pamannya yang kejam itu. Tapi disisi lain Taehyung penasaran dengan alasan Jungkook melakukan ini semua.
"Baiklah. " Taehyung menelan ludahnya. "Katakan, kenapa kamu melakukan ini semua."
.
.
.
" Oh ternyata kau membawa Taehyung bersamamu, Jungkook. " Jae In menatap Taehyung dengan menelisik. "Tidak kusangka kau memiliki keberanian untuk datang ke sini."
Taehyung mengalihkan pandangannya. Ia benar-benar tidak suka cara memandang Jae In padanya seolah-olah ia adalah manusia yang rendah. Tidak pernah ia sangka kalau pada akhirnya ia akan berada satu ruangan dengan orang yang paling dibencinya.
Ya.
Pada akhirnya disinilah Taehyung, pergi menemani Jungkook untuk bertemu dengan Jae In serta putrinya, wanita menyebalkan yang beberapa waktu lalu sempat bertengkar dengan Taehyung karena tingkahnya yang benar-benar keterlaluan.