.
.
.
.
.Saat Taehyung tiba di depan rumahnya, ia dikejutkan dengan apa yang ada di hadapannya. Tepatnya di depan pintu rumahnya.
Di sana ia melihat pakaian-pakaian yang berceceran. Ia pun berlari mendekat dan benar saja itu semua adalah baju-baju miliknya.
Taehyung lalu mendekat ke pintu utama rumah nya dan mencoba membukanya namun tidak bisa karena pintunya terkunci dari dalam. Ini aneh pikirnya.
Taehyung lalu menekan bel, sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh ia sebelumnya.
Biasanya Bibi Kang akan selalu membukakan pintu untuknya, atau jika tidak Bibi Kang tidak akan pernah mengunci pintunya sebelum ia datang.
"Bibi Kang!" panggilnya saat pintu tidak juga terbuka, "Bibi, buka pintunya." teriaknya lagi sambil terus menekan bel di rumahnya itu.
Taehyung terus menekan bel dan memanggil nama Bibi Kang, tidak lama ia mendengar suara kunci pintu yang diputar kemudian menampilkan seseorang yang tidak pernah duga sebelumnya.
"Paman Min?" Taehyung memandang orang di hadapannya dengan bingung.
Untuk apa namanya itu berada di rumahnya?
"Apa yang sedang kau lakukan disini?" ia bertanya lagi, sang Paman memandangnya sambil tersenyum sinis. Melipat kedua tangannya di depan dada.
"Menurutmu?" tanya sang Paman, alisnya ia naikkan sebelah.
"Aku... tidak tahu. Di mana Bibi Kang?" Tanya Taehyung lagi, ia berjalan mendekat dan hendak masuk ke dalam rumahnya tapi pamanya itu menghalangi jalannya. "Paman minggirlah, aku mau masuk." kata Taehyung.
Ia lalu kembali berkata "Di mana sih Bibi Kang? Kenapa pakaianku ada di luar semua." Taehyung terus berusaha masuk namun pamanya itu tetap tidak mau memberinya jalan, "Paman minggirlah." ucap Taehyung kesal, melupakan rasa sopan santun kepada yang lebih tua.
Lagi pula sejak awal Taehyung memang tidak menyukai pamannya itu karena selalu bersikap buruk padanya dan juga ibunya. Meskipun ibunya itu adalah adik kandungnya sendiri karena sekali tehyung melihat pamanya itu menampar ibunya saat ayahnya tidak ada di rumah.
.
"Oppa, kembalikan!" teriak Ibu Taehyung sambil menarik baju bagian belakang kakak kandungnya itu, Min Jae In.
Taehyung kecil hanya berani melihatnya dari balik pintu kamarnya, ia ingin membantu sang Ibu tetapi ia tidak tahu harus melakukan apa.
Sebenarnya ia bisa saja menelpon sang ayah, tapi ia tidak tahu di mana Ibu meletakkan ponselnya. Dan juga jika harus mencari ponsel milik ibunya itu artinya ia harus keluar dari kamarnya, tapi ia terlalu takut.
Ia takut jika pamannya itu melihatnya lalu menyakiti dirinya.
"Kembalikan katamu?" Jae In berteriak, membalik badannya untuk menghadap sang adik.
"Ini uangku, tidak ada yang perlu ku kembalikan." teriaknya lagi, memandang adiknya yang menangis ketakutan."Itu bukan uangmu." ucap Soo Ri lirih, tangannya mencoba meraih uang dalam genggaman sang kakak namun Jae In terus menjauhkannya.
"Oppa, kembalikan bukankah Ayah sudah memberikan bagianmu?!" teriak Ibu Taehyung, tubuhnya bergetar karena amarah.
Jae In tertawa, "Kau pikir uang segitu cukup untukku?" Soo Ri mengernyit.
"Oppa jangan bilang..."