Lupakan niat awal yang sebelumnya ia ucapkan, mungkin ia memang akan meminta maaf tentang tindakannya kemarin yang mengajak Taehyung untuk menemui pamannya, tapi Jungkook tidak akan meminta maaf untuk apa yang ia telah lakukan semalam karena saat ini keberadaan Taehyung disisinya entah kenapa membuat Jungkook merasa senang.
Tentu Jungkook akan bertanya dahulu apakah Taehyung tidak suka dengan apa yang mereka lakukan semalam, jika memang Taehyung tidak menyukainya makan Jungkook tentu saja akan meminta maaf.
Tapi jika Taehyung sendiri tidak masalah, maka Jungkook berpikir 'kenapa tidak?'.
Lagipula ia dan Taehyung juga sudah dewasa dan tidak perlu izin siapapun untuk melakukan hubungan seksual seperti apapun, selama tidak ada yang merasa keberatan maka itu sah-sah saja dilakukan, iya kan?
.
Saat pagi Tehyung bangun sendirian di atas ranjang besar milik Jungkook. Ia bisa mendengar air mengalir dari dalam kamar mandi -entahlah sepertinya Jungkook sedang mandi atau hanya membersihkan wajahnya saja.
Tentu saja mengingat kejadian semalam membuat Taehyung merasa malu, tapi mau bagaimana lagi, itu sudah terjadi. Tidak mungkin ia bisa memutar waktu —eh, jika bisa ia pasti tidak akan hidup susah seperti sekarang ini.
Taehyung juga tidak bisa dan tidak mungkin menunjukkan rasa malunya di depan Jungkook — jika sampai ia menunjukkannya, bosnya itu pasti akan mengejeknya habis-habisan.
Sambil menunggu Jungkook selesai dari kamar mandi —Taehyung tidak ingin menggunakan kamar mandi yang dulu pernah digunakannya karena jaraknya yang terlalu jauh, belum lagi keadaannya saat ini membuatnya cukup merasa kesakitan karena Jungkook yang memang tidak main-main melakukannya semalam— Taehyung memilih untuk memainkan ponselnya.
Tidak lama, hanya sekitar lima menit kemudian pintu kamar mandi terbuka, Taehyung tentu saja tidak menolehkan kepalanya untuk melihat Jungkook yang baru saja dari kamar mandi, dia memilih untuk fokus pada ponselnya saja karena jika sampai menoleh Taehyung tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada wajahnya -mungkin akan memerah seperti tomat.
Untuk beberapa saat Taehyung tidak melihat dan merasakan ada pergerakan dari Jungkook.
Pria itu hanya berdiri di depan pintu kamar mandi, Taehyung juga bisa merasakan tatapan yang Jungkook berikan pada dirinya —tidak, lebih tepatnya pada seluruh tubuhnya yang entah kenapa mulai terasa familiar.
Tatapan itu adalah tatapan yang sama diberikan Jungkook padanya semalam.
Taehyung merasa bodoh.
Kenapa?
Karena mengingat masa lalunya yang buruk akibat ulah Jungkook, ia merasa bodoh karena saat ini, seberapa keras pun ia mencoba, Taehyung tidak bisa menahan dirinya —ia tidak bisa menahan dirinya ketika Jungkook mendekat padanya, ia sangat ingin untuk menyentuhnya, untuk merasakan kehangatan tubuh Jungkook di telapak tangannya dan Taehyung sendiri tidak mau mengakui kalau sebenarnya dirinya sangat sangat menginginkan hal itu.
Kenapa harus Jungkook dari semua orang yang ada?
"Berhenti menatapku begitu. " Taehyung mendesis dan pada akhirnya menjatuhkan tatapan pada Jungkook, ia kesal karena Jungkook yang tidak juga mengalihkan pandangannya dan membuat Taehyung menjadi salah tingkah.
"Aku tidak menatapmu seperti apapun." kata Jungkook. Saat ini ia tahu kalau dirinya tengah bermain api, salah langkah sedikit maka ia bisa saja terkena panasnya api itu dan terluka.
Jungkook mulai berjalan lebih dekat, menghapus jarak antara ia dan Taehyung. Berjalan perlahan dan melihat bagaimana reaksi dari pria yang kini masih berada di atas ranjangnya -apakah Taehyung akan mendorongnya menjauh atau tidak. Begitu kira-kira yang ada di dalam pikiran Jungkook.
Tapi nyatanya Taehyung tidak bergerak sama sekali.
"Kamu melihatku seperti 'itu'. "
Jungkook sadar kalau saat ini ia dan Taehyung terlalu dekat padahal seharusnya ia segera menghentikan semua ini sebelum terlalu jauh ia mengambil langkah.
Tapi kemudian, ingatan tentang malam kemarin kembali menghantui pikiran keduanya dan demi apapun, baik Jungkook maupun Taehyung tergoda akan hal itu.
Apakah keinginan itu hal yang buruk?
Tapi kembali lagi, baik Jungkook dan Taehyung bukanlah anak kecil yang perlu izin dari orang lain untuk melakukan sesuatu, apalagi ini mengenai kehidupan seksualnya.
Mereka bebas dal melakukan sesuatu selama mereka tahu dan mengerti tentang akibat buruk yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.
Lagipula, tidak ada salahnya kan melakulan ini semua, anggap saja sebagai pelepas lelah dan nafsu. Apalagi Jungkook dan Taehyung bukanlah orang asing yang baru bertemu kemarin, mereka adalah sepasang kekasih -meskipun hanya diatas kertas.
"oh, jadi menurutmu aku menatapmu seperti 'itu'?" ucap Jungkook lagi, suaranya menjadi sedikit lebih berat dari sebelumnya. Taehyung tahu maksud dibalik ucapan Jungkook itu, ia tidak bodoh, ia tahu bagaimana Jungkook menatap dirinya sambil membasahi bibirnya itu.
Masalahnya adalah, meskipun Taehyung tahu maksud dari tingkah laku Jungkook, ia tidak punya kemampuan untuk meminta bosnya itu menghentikannya karena ia sendiri juga menginginkannya.
Kali ini Taehyung adalah orang pertama yang bergerak maju, meraih tubuh Jungkook dan menyatukan bibir mereka.
Butuh beberapa saat untuk keduanya menemukan posisi yang nyaman serta ritme yang sesuai dalam berciuman. Lengan Taehyung melingkar erat di bahu Jungkook, sementara tangan Jungkook diletakan di pinggul Taehyung untuk menariknya lebih dekat, dasa mereka bahkan sampai bersentuhan.
"Fuck. " ucap Taehyung setelah ciuman mereka terhenti karena kehabisan oksigen. "fuck, Jungkook. Kitahh -kita harus segera berangkat ke kantor."
"Lupakan itu. " jawab Jungkook. Mengusab bibir Taehyung lalu menariknya ke atas pangkuannya. "aku bos disana dan aku berhak untuk tidak masuk, begitu juga dirimu yang merupakan sekretaris pribadiku. " ia lalu kembali mengecup bibir Taehyung.
"Tapi-"
"shhh. Diamlah, tidak baik membicarakan tentang bisnis di saat seperti ini. Diam dan nikmati saja. "
Dan Taehyung tidak bisa melakukan apaun selain menerima usulan Jungkook, benar, apa konsekuensi yang akan diterimanya saat ia tidak masuk sekali ini saat bos di tempatnya bekerja saja sedang bersama dengannya?
.
.
.
.
.
Udah, abis ini udah nananinunya ya 😇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
